Tadarus Subuh: Perbedaan revisi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
 
(150 revisi antara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Pengantar..........
Tadarus Subuh adalah pengajian rutin setiap Minggu pagi (05.30-07.00 WIB) yang diampu oleh Faqihuddin Abdul Qadir (Kang Faqih). Tadarus Subuh pertama kali dilaksanakan pada 19 September 2021.  Awalnya, Tadarus Subuh adalah ruang untuk mendaras buku karangan Kang Faqih berjudul Perempuan (Bukan) Sumber [[Fitnah]]. Saat ini buku yang didaras adalah Sittin Adliyah. Sebelum itu, buku yang didaras adalah Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik. Namun, jika melihat polanya, Tadarus Subuh bisa berkembang menjadi lebih luas menjadi ruang  silaturahmi gagasan, terutama tentang Islam dan perempuan.


== Hadis Tentang Perempuan Separuh Akal dan Separuh Agamanya ==
Setiap Tadarus Subuh ada tuan rumah yang menjadi narasumber bersama Kang Faqih membahas tema yang sudah ditentukan. Tuan rumah akan menjadi narasumber pertama, kemudian Kang Faqih akan menjadi narasumber kedua. Selepas itu, diskusi mulai dibuka untuk para hadirin. Tadarus Subuh adalah ruang belajar bersama. Oleh karenanya, dalam Tadarus Subuh, peserta tidak hanya menjadi mustami' (pendengar) saja, tetapi juga menjadi narasumber yang bisa memberikan pendapat, sanggahan, ataupun pengalamannya.
''Minggu, 19 September 2021''
{|
|Host
|:
|1. Dr. Hj. [[Luluk Farida]]
|-
|
|
|2. Muchtar, S.Ag. M.Pd.I
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]]
|}
<youtube>trEJJHbrmk8</youtube>


== Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk yang Bengkok ==
Setiap digelar, Tadarus Subuh dihadiri lebih dari 70 sampai dengan 400 orang. Jumlah yang cukup fantastis untuk ngaji yang dilakukan di pagi hari di akhir pekan. Tadarus Subuh merupakan inisiasi dari Penerbit Afkaruna.id dan bekerja sama dengan lima [[lembaga]] (Perhimpunan [[Rahima]], [[Alimat]], [[Fahmina]] Institute, dan [[Mubadalah]].id).
''Minggu, 19 September 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Mustiqowati Ummul Fithriyyah (Ketua PSGA UIN Sultan Syarif Kasim, Riau)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
<youtube>HMsXfRU_j5I</youtube>


== Memaknai Hadis Tentang Perempuan Sumber Kesialan ==
=== Daftar Tema Pengajian Tadarus Subuh: ===
''Minggu, 3 Oktober 2021''
{{columns-list|colwidth=35em|
{|
<DynamicPageList>
|Tuan Rumah
category = Tadarus Subuh
|:
mode = ordered
|Nyai Hj. Tho'ah Ja'far (Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon)
ordermethod = sortkey
|-
order    = ascending
|Narasumber
</DynamicPageList>
|:
}}
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Salah satu hadits Shahih Bukhari yang bersambung sampai ke sahabat Ibn Umar ra menyebutkan: perempuan itu sumber kesialan. Apakah hadits shahih ini bisa ditolak dengan alasan bertentangan dengan al-Qur’an? Ataukah harus diterima karena diriwayatkan Sahih Bukhari? Apa maknanya? Apakah makna itu bisa berlaku juga bagi laki-laki sebagai sumber kesialan? Bagaimana caranya?
<youtube>MThmqDp40wY</youtube>
 
== Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak Neraka? ==
''Minggu, 10 Oktober 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Nyai Hj. [[Hannik Maftukhah]] Afif (Pengasuh Pondok Pesantren Sirojurrokhim Klepu Pringsurat, Temanggung)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Bukankah seseorang masuk neraka karenna kemungkaran dan amal  buruknya? Lalu mengapa ada Hadis yang berbicara tentang perempuan sebagai penduduk terbanyak neraka?. Bagaimana memaknai Hadis ini?  Bolehkah Hadis sahih ini ditolak? Atau bagaimana cara menerima Hadis ini? Bisakah Hadis ini dibaca secara [[mubadalah]], sehingga berlaku juga kepada laki-laki?
 
== Mengapa Aqikah Perempuan Separuh Laki-laki? ==
''Minggu, 17 Oktober 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Raudhlatun (LKK PCNU Sumenep Madura)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Dalam [[fiqh]] yang populer di Indonesia, 'aqiqah bayi laki-laki itu 2 kambing dan perempuan itu 1 kambing. Namun, ada riwayat hadits bahwa 'aqiqah untuk Hasan ra maupun Husein ra, oleh Nabi Saw, masing-masing hanya 1 kambing saja. Bagaimana mendiskusikan soal 'aqiqah 2: 1 ini dalam prinsip-prinsip mubadalah?
 
== Adakah Hadis tentang Perempuan Haid Dilarang Masuk Masjid? ==
''Minggu, 24 Oktober 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Mia Faiza Imran (LKK PCNU Tasikmalaya)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Adakah Hadis yang melarang perempuan haid masuk dan berdiam di masjid? Mayoritas ulama melarang perempuan haid masuk masjid, tetapi mengapa ada ulama klasik ahli Hadis yang membolehkannya? Apa argumentasi masing-masing? Bagaimana memahami  perbedaan ini dalam perspektif mubadalah?
 
== Khitan Perempuan ==
''Minggu, 31 Oktober 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Jamilah (Kandidat Doktor Radboud University Belanda)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Khitan bagi laki-laki dalam hukum fikih hukumnya wajib (atau minimal sunnah). Kalau Khitan itu baik bagi laki-laki, apakah khitan juga baik bagi perempuan?Apakah dengan metode mubadalah, hukum Khitan juga berlaku bagi perempuan karena keduanya subyek yang setara?
 
== Benarkah Perempuan Sebagai Sumber Fitnah? ==
''Minggu, 7 November 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Isnatin Ulfah (Kepala PSGA dan Anggota DWP IAIN Ponorogo)
|-
|
|
|Ulfi Al Wijaya (Ketua DWP IAIN Ponorogo)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Ada ratusan Hadis tentang fitnah dunia, fitnah kehidupan, fitnah dajjal, fitnah harta, fitnah keluarga, bahkan fitnah laki-laki, dan banyak lagi. Mengapa yang dikenal umat Islam hanya fitnah perempuan? Bagaimana memaknai semua ini dalam perspektif mubadalah?
 
== Benarkah Perempuan adalah Aurat? ==
''Minggu, 14 November 2021''
{|
|Tuan Rumah
|:
|Laili Nur Faridah (Bidang Dakwah PP Fatayat NU)
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Ada banyak narasi yang membuat perempuan terbatas untuk berpartisipasi di ruang publik. Salah satu narasi yang sering didengungkan adalah  perempuan sebagai aurat. Aurat seringkali diartikan sebagai sesuatu yang harus ditutup, tidak ditampilkan atau ditampakkan menjadi pendukung pemahaman sebaiknya perempuan tidak boleh keluar rumah. Bagaimana memaknai konsep aurat agar perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengekspresikan dirinya? Lantas apakah benar bahwa seluruh tubuh perempuan adalah aurat sehingga tidak diperbolehkan keluar dan membaur di ruang publik? Bagaimana perspektif mubadalah menanggapi narasi perempuan adalah aurat?
 
== Larangan Khalwat dengan Perempuan ==
''Minggu, 28 November 2021''
{|
|Host
|:
|
|-
|
|
|
|-
|Pengampu
|:
|Dr. [[Faqihuddin Abdul Kodir]] (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!)
|}
Turunan dari narasi bahwa perempuan adalah aurat dan fitnah menyebabkan munculnya narasi baru yang membatasi perempuan berekspresi di ruang publik karena khawatir khalwat. Lantas, bagaimana memaknai khalwat agar perempuan bisa mendapatkan kesempatan mengekspresikan diri di ruang publik selayaknya laki-laki? Bagaimanakah narasi tentang khalwat ini tercipta dan bagaimana perspektif mubadalah menanggapi narasi tersebut.
[[Kategori:Khazanah]]
[[Kategori:Khazanah]]
[[Kategori:Video Ngaji]]
[[Kategori:Tadarus Subuh]]
[[Kategori:Ngaji FaqihuddinAK]]

Revisi terkini pada 13 Agustus 2024 12.59

Tadarus Subuh adalah pengajian rutin setiap Minggu pagi (05.30-07.00 WIB) yang diampu oleh Faqihuddin Abdul Qadir (Kang Faqih). Tadarus Subuh pertama kali dilaksanakan pada 19 September 2021.  Awalnya, Tadarus Subuh adalah ruang untuk mendaras buku karangan Kang Faqih berjudul Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah. Saat ini buku yang didaras adalah Sittin Adliyah. Sebelum itu, buku yang didaras adalah Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik. Namun, jika melihat polanya, Tadarus Subuh bisa berkembang menjadi lebih luas menjadi ruang  silaturahmi gagasan, terutama tentang Islam dan perempuan.

Setiap Tadarus Subuh ada tuan rumah yang menjadi narasumber bersama Kang Faqih membahas tema yang sudah ditentukan. Tuan rumah akan menjadi narasumber pertama, kemudian Kang Faqih akan menjadi narasumber kedua. Selepas itu, diskusi mulai dibuka untuk para hadirin. Tadarus Subuh adalah ruang belajar bersama. Oleh karenanya, dalam Tadarus Subuh, peserta tidak hanya menjadi mustami' (pendengar) saja, tetapi juga menjadi narasumber yang bisa memberikan pendapat, sanggahan, ataupun pengalamannya.

Setiap digelar, Tadarus Subuh dihadiri lebih dari 70 sampai dengan 400 orang. Jumlah yang cukup fantastis untuk ngaji yang dilakukan di pagi hari di akhir pekan. Tadarus Subuh merupakan inisiasi dari Penerbit Afkaruna.id dan bekerja sama dengan lima lembaga (Perhimpunan Rahima, Alimat, Fahmina Institute, dan Mubadalah.id).

Daftar Tema Pengajian Tadarus Subuh:

  1. Tadarus Subuh
  2. Tadarus Subuh ke-001: Hadis Tentang Perempuan Separuh Akal dan Separuh Agamanya
  3. Tadarus Subuh ke-002: Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk yang Bengkok
  4. Tadarus Subuh ke-003: Memaknai Hadis Tentang Perempuan Sumber Kesialan
  5. Tadarus Subuh ke-004: Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak Neraka?
  6. Tadarus Subuh ke-005: Mengapa Aqikah Perempuan Separuh Laki-laki?
  7. Tadarus Subuh ke-006: Adakah Hadis tentang Perempuan Haid Dilarang Masuk Masjid?
  8. Tadarus Subuh ke-007: Khitan Perempuan
  9. Tadarus Subuh ke-008: Benarkah Perempuan Sebagai Sumber Fitnah?
  10. Tadarus Subuh ke-009: Benarkah Perempuan adalah Aurat?
  11. Tadarus Subuh ke-010: Larangan Khalwat dengan Perempuan
  12. Tadarus Subuh ke-011: Benarkah Perempuan Yang Memakai Parfum Dianggap Berzina?
  13. Tadarus Subuh ke-012: Mahram dalam Perjalanan Perempuan
  14. Tadarus Subuh ke-013: Benarkah Shalat terbaik Perempuan Bukan di Masjid?
  15. Tadarus Subuh ke-014: Bolehkah Perempuan menjadi Imam Shalat?
  16. Tadarus Subuh ke-015: Bolehkah Perempuan menjadi Pemimpin Negara?
  17. Tadarus Subuh ke-016: Benarkah Nabi Muhammad SAW. Menikahi Sayidah Aisyah di Usia anak?
  18. Tadarus Subuh ke-017: Benarkah Jihad Perempuan di Dalam Rumah?
  19. Tadarus Subuh ke-019: Benarkah Perempuan Tak Elok Menolak Lamaran?
  20. Tadarus Subuh ke-020: Hiasan Terbaik adalah Istri Salihah
  21. Tadarus Subuh ke-021: Apa Makna hadits Jika Dibolehkan, Perempuan Harus Sujud Kepada Suaminya
  22. Tadarus Subuh ke-022: Melayani Seks itu Wajib Sekalipun di Atas Punggung Unta?
  23. Tadarus Subuh ke-023: Apa Makna Hadis Tentang Laknat Malaikat Kepada Istri Yang Menolah Ajakan Seks Suami?
  24. Tadarus Subuh ke-024: Apa Makna Hadits "Ridho Suami dan Ridho Istri dalam Islam?
  25. Tadarus Subuh ke-025: Apakah Menolak Poligami Berarti Melawan Nabi SAW?
  26. Tadarus Subuh ke-026: Benarkah Menikah itu Separuh dari Agama?
  27. Tadarus Subuh ke-027: Pentingkah Kafa'ah dalam Pernikahan?
  28. Tadarus Subuh ke-028: Benarkah Perempuan Dinikahi Karena Agamanya?
  29. Tadarus Subuh ke-029: Benarkah Pernikahan Terbaik Adalah Yang Termurah?
  30. Tadarus Subuh ke-030: Bolehkah Perempuan Menjadi Wali Nikah?
  31. Tadarus Subuh ke-031: Haruskah Ada Pesta Pernikahan
  32. Tadarus Subuh ke-032: Apakah Nafkah Keluarga Itu Kewajiban Suami?
  33. Tadarus Subuh ke-033: Salahkah Jika Pendapatan Istri Lebih Besar Dari Suami?
  34. Tadarus Subuh ke-034: Berdosakah Seorang Istri Mengajukan Perceraian?
  35. Tadarus Subuh ke-035: Apakah Menurut Syari'ah Harus Laki-Laki Yang Menjadi Kepala Rumah Tangga?
  36. Tadarus Subuh ke-036: Bagaimana Islam Memandang Perempuan Berkarir di Ruang Publik?
  37. Tadarus Subuh ke-037: Pengelolaan Properti Keluarga dalam Perspektif Mubadalah
  38. Tadarus Subuh ke-038: Suami Juga Ladang Kebaikan Bagi Istri
  39. Tadarus Subuh ke-039: Sunah Malam Jum'at Pahala Ibadah Seks yang Beruntun dan Menggunung
  40. Tadarus Subuh ke-040: Hubungan Seks di Surga dalam Tinjauan Hadis
  41. Tadarus Subuh ke-041: Perspektif Mubadalah dalam Sexual Consent dan Safe Behavior
  42. Tadarus Subuh ke-042: Adakah Perkosaan dalam Pernikahan?
  43. Tadarus Subuh ke-043: Komitmen Nabi Saw tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan
  44. Tadarus Subuh ke-044: Benarkah Suami Memukul Istri adalah Aib yang Harus Ditutupi?
  45. Tadarus Subuh ke-045: Kisah Istri Taat Suami Yang Tidak Mengunjungi Ayahnya Yang Sakit Sampai Wafat
  46. Tadarus Subuh ke-046: Tips Menjaga Relasi Suami Istri Agar Tetap Hangat dan Romantis
  47. Tadarus Subuh ke-047: Tujuh Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Bersama
  48. Tadarus Subuh ke-048: Relasi Orangtua dan Anak dalam Perspektif Islam
  49. Tadarus Subuh ke-049: Adakah Pembahasan Hak Anak dalam Hadis?
  50. Tadarus Subuh ke-050: Lima Pilar Pengasuhan Anak
  51. Tadarus Subuh ke-051: Memukul Anak sebagai Metode Pendidikan
  52. Tadarus Subuh ke-052: Mengasuh Anak dan Mencari Nafkah Tanggungjawab Siapa?
  53. Tadarus Subuh ke-053: Benarkah Anak Laki-Laki Lebih Baik dari Anak Perempuan?
  54. Tadarus Subuh ke-054: Berbakti Kepada Kedua Orangtua dan Berbuat baik Kepada Anak-Anak
  55. Tadarus Subuh ke-055: Sesama Muslim adalah Saudara
  56. Tadarus Subuh ke-056: Larangan Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain
  57. Tadarus Subuh ke-057: Makna Kebaikan dan Dosa
  58. Tadarus Subuh ke-058: Perkumpulan Yang Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah
  59. Tadarus Subuh ke-059: Siapa yang Tak Menyayangi, Tak akan Disayangi
  60. Tadarus Subuh ke-060: Pengakuan Islam Atas Perempuan
  61. Tadarus Subuh ke-061: Perempuan adalah Mitra bagi Laki-Laki
  62. Tadarus Subuh ke-062: Keutamaan Mengasuh dan Mendidik Anak Perempuan
  63. Tadarus Subuh ke-063: Ganjaran Bagi Orangtua yang Mendidik Anak Perempuan Sebaik-baiknya
  64. Tadarus Subuh ke-064: Memuliakan Perempuan, Tanda Kesempurnaan Iman
  65. Tadarus Subuh ke-065: Ibumu, Ibumu, Ibumu, baru Ayahmu
  66. Tadarus Subuh ke-066: Menyambut Perempuan dengan Wajah Gembira
  67. Tadarus Subuh ke-067: Teladan Rasulullah Terhadap Ibu Susuan
  68. Tadarus Subuh ke-068: Menunjukkan Keceriaan dan Kecintaan Pada Perempuan dan Anak-anak
  69. Tadarus Subuh ke-069: Islam Mengapresiasi Peran Perempuan di Ruang Publik
  70. Tadarus Subuh ke-070: Menjamin Perempuan Nyaman Menyampaikan Pendapat
  71. Tadarus Subuh ke-071: Nabi Muhammad Menerima Wahyu Saat Bersama Perempuan
  72. Tadarus Subuh ke-072: Perempuan Tidak Membatalkan Ibadah Seseorang
  73. Tadarus Subuh ke-073: Rasulullah Menggendong Anak Perempuan Ketika Salat
  74. Tadarus Subuh ke-074: Perempuan Bukan Penghalang Ibadah bagi Laki-laki
  75. Tadarus Subuh ke-075: Perempuan Sama Pentingnya dengan Salat
  76. Tadarus Subuh ke-076: Allah Swt. dan Rasul-Nya Memenuhi Permintaan Perempuan
  77. Tadarus Subuh ke-077: Perempuan Berhak Terbebas dari Kekerasan
  78. Tadarus Subuh ke-078: Bagaimana Rasulullah Saw. Memutuskan Sesuatu?
  79. Tadarus Subuh ke-079: Hak Perempuan Atas Dirinya
  80. Tadarus Subuh ke-080: Keterlibatan Perempuan dalam Ibadah
  81. Tadarus Subuh ke-081: Keterlibatan Perempuan dalam Bela Negara
  82. Tadarus Subuh ke-082: Perihal Perempuan Bekerja, Nafkah, dan Infak
  83. Tadarus Subuh ke-083: Relasi Kesalingan Suami Istri
  84. Tadarus Subuh ke-084: Adab Mulia Terhadap Pasangan (1)
  85. Tadarus Subuh ke-085: Adab Mulia Terhadap Pasangan (2)
  86. Tadarus Subuh ke-086: Adab Mulia Terhadap Pasangan (3)
  87. Tadarus Subuh ke-087: Ijazah Kubro Kitab Sittin 'Adliyah
  88. Tadarus Subuh ke-088: Metodologi KUPI (1)
  89. Tadarus Subuh ke-089: Metodologi KUPI (2)
  90. Tadarus Subuh ke-090: Metodologi KUPI (3)
  91. Tadarus Subuh ke-091: Kasih Yang Dihadiahkan
  92. Tadarus Subuh ke-092: Kasih Sayang, Pilar Ajaran Sang Nabi
  93. Tadarus Subuh ke-093: Ajaran Islam adalah Salam (Perdamaian)
  94. Tadarus Subuh ke-094: Kasih Sayang Yang Meluas
  95. Tadarus Subuh ke-095: Rasulullah SAW. Tidak Diutus Sebagai Pelaknat, Melainkan Sebagai (Pembawa) Rahmat
  96. Tadarus Subuh ke-096: Manusia Tak Kan Masuk Surga Kecuali Dengan Saling Menebar Cinta
  97. Tadarus Subuh ke-097: Rahmat Kepada Hewan dan Seluruh Ciptaan
  98. Tadarus Subuh ke-098: Kasih Sayang adalah Landasan dalam Berinteraksi dengan Sesama Manusia
  99. Tadarus Subuh ke-099: Bentuk Kasih Sayang dalam Bermuamalah
  100. Tadarus Subuh ke-100: Kepemimpinan & Politik Berdasarkan Rahmat (Perspektif Disabilitas)
  101. Tadarus Subuh Ke-101: Anjuran Bersikap Lembut dalam Salat
  102. Tadarus Subuh Ke-102: Kasih Sayang Kepada Anak Kecil dalam Salat
  103. Tadarus Subuh Ke-103: Kasih Sayang kepada Orang Tua yang Berbuat Kesalahan
  104. Tadarus Subuh Ke-104: Teladan Rasulullah; Meringankan & Memberikan Kemudahan dalam Kewajiban
  105. Tadarus Subuh Ke-105: Berbuat Baik & Kasih Sayang Kepada Orang-orang yang Lemah
  106. Tadarus Subuh Ke-106: Teladan Rasulullah; Berpihak Kepada Kaum Rentan
  107. Tadarus Subuh Ke-107: Teladan Rasulullah; Bersikap Baik kepada Perempuan
  108. Tadarus Subuh ke-108: Menyebarkan Keadilan dan Kebaikan Menolak Kezaliman dan Kerusakan
  109. Tadarus Subuh ke-109: Seorang Muslim adalah Saudara Bagi Muslim yang Lain
  110. Tadarus Subuh ke-110: Menolong Pelaku dan Korban Kezaliman
  111. Tadarus Subuh ke-111: Laa Dharara wa Laa Dhirara
  112. Tadarus Subuh ke-112: Menikah dan Perceraian dengan Cara Baik dan Untuk Kebahagiaan
  113. Tadarus Subuh ke-113: Rasulullah pun Melayani Keluarga dan Mengekspresikan Kasih Sayang
  114. Tadarus Subuh ke-114: Kedekatan Rasul dengan Anak Perempuan
  115. Tadarus Subuh ke-115: Berbelas Kasih pada Orangtua dan Anak Kecil
  116. Tadarus Subuh ke-116: Larangan Memukul Istri dalam Islam Kendati Perilakunya Buruk
  117. Tadarus Subuh ke-117: Rasul Tak Pernah Memukul atau Melakukan Kekerasan
  118. Tadarus Subuh ke-118: Rasulullah Menangis dan Berlinang Air Mata saat Putranya Wafat
  119. Tadarus Subuh ke-119: Doa Sebagai Pilar Kebahagiaan Rumah Tangga