Tadarus Subuh ke-007: Khitan Perempuan: Perbedaan revisi
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
k (Agus Munawir memindahkan halaman Tadarus Subuh ke-07: Khitan Perempuan ke Tadarus Subuh ke-007: Khitan Perempuan) |
|||
Baris 19: | Baris 19: | ||
[[Kategori:Khazanah]] | [[Kategori:Khazanah]] | ||
[[Kategori:Video | [[Kategori:Video Ngaji]] | ||
[[Kategori:Tadarus Subuh]] | [[Kategori:Tadarus Subuh]] | ||
[[Kategori:Ngaji FaqihuddinAK]] | [[Kategori:Ngaji FaqihuddinAK]] |
Revisi terkini pada 13 Agustus 2024 12.55
Minggu, 31 Oktober 2021
Khitan bagi laki-laki dalam hukum fikih hukumnya wajib (atau minimal sunnah). Kalau Khitan itu baik bagi laki-laki, apakah khitan juga baik bagi perempuan?Apakah dengan metode mubadalah, hukum Khitan juga berlaku bagi perempuan karena keduanya subyek yang setara?
Tuan Rumah | : | Jamilah, MA (Kandidat Doktor Radboud University Belanda) |
Pengampu | : | Dr. Faqihuddin Abdul Kodir (Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!) |
Link Video | : | https://www.youtube.com/watch?v=eTf5OAX7SA4 |
Selengkapnya untuk dapat melihat tema-tema lainnya, baca Tadarus Subuh.