2023 Ulama Perempuan Milenial; Wacana dan Legalitas Gerakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI)

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
2023 Ulama Perempuan Milenial; Wacana dan Legalitas Gerakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia
Al Ashriyyah Vol 9 no 1.jpg
JudulAl Ashriyyah; Journal of Islamic Studies
SeriVol. 9 No. 1 (2023): Al Ashriyyah
Tahun terbit
2023-05-30
Nama Jurnal : Al Ashriyyah; Journal of Islamic Studies
Seri : Vol. 9 No. 1 (2023): Al Ashriyyah
Tahun : 2023-05-30
Judul Tulisan : Ulama Perempuan Milenial; Wacana dan Legalitas Gerakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI)
Penulis : Enok Ghosiyah (STAI Nurul Iman)

Abstract

The conclusion of this article is: the perspective of millennial female clerics, the discourse and movement of female clerics who are members of the Indonesian Women's Ulama Congress. KUPI tries to offer an interpretation of the Koran with a feminist approach or justice and gender equality. The discourse and movement of millennial women scholars aims to find out the KUPI methodology. Because KUPI is a meeting place for the thoughts of female clerics who combine the traditions of Islamic boarding schools (traditional) and the traditions of higher education (reformers) as well as the meeting of classical studies based on turats with modernist studies based on modern science. In formulating thoughts or better known as the KUPI fatwa, it uses the Mubadalah, Hakiki Justice and Ma'ruf methodologies, so that the products of interpretation of the verses of the Qur'an and the products of study are easy and able to be accepted by all parties from various groups because apart from with the three methodologies, women's experience is the standard in formulating fatwas which of course refers to Islamic principlesrahmattan lil alamin, akhlakul karimah, nationality, humanity and universality.

Keywords: Millennial Female Scholars, Indonesian Women's Ulema Congress, Discourse and Legality, Verses of Gender Equality and Justice.

Abstrak

Artikel ini menyimpulkan bahwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) berusaha menawarkan penafsiran Al-Qur’an dengan pendekatan feminis atau keadilan dan kesetaraan gender. Wacana dan gerakan ulama perempuan milenial bertujuan untuk mengetahui metodologi KUPI. Karena KUPI merupakan tempat bertemunya pemikiran ulama perempuan yang memadukan antara tradisi pesantren (tradisional) dan tradisi akademik perguruan tinggi (reformis) serta bertemunya kajian klasik berbasis kitab turats dengan kajian modernis berbasis ilmu pengetahuan modern. Dalam merumuskan pemikiran atau yang lebih dikenal dengan istilah fatwa KUPI, menggunakan metodologi Mubadalah, Keadilan Hakiki dan Ma’ruf, sehingga produk tafsir terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan produk kajian mudah dan mampu diterima oleh semua pihak dari berbagai golongan karena selain dengan ketiga metodologi, pengalam perempuan menjadi standar dalam merumuskan fatwa yang tentu saja dengan mengacu pada prinsip Islam yang rahmatan lil‘alamin, akhlakul karimah, kebangsaan, kemanusiaan dan kesemestaan.

Kata kunci: Ulama Perempuan Milenial, Kongres Ulama Perempuan Indonesia, Wacana dan Legalitas, Ayat-Ayat Kesetaraan dan Keadilan Gender.Untuk membaca penuh artikel ini silahkan klik tautan berikut: https://jurnal.nuruliman.or.id/index.php/alashriyyah/article/view/163