2021 Analisa Mubadalah Hadis “Fitnah Perempuan” dan Implikasinya Terhadap Relasi Gender

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
2021 Analisa Mubadalah Hadis “Fitnah Perempuan” dan Implikasinya Terhadap Relasi Gender
Substantia vol23 no1.jpeg
JudulSubstantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
SeriVol 23, No 1 (2021)
Tahun terbit
30 Apr 2021
ISBN2356-1955
Nama Jurnal : Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
Seri : Vol 23, No 1 (2021)
Tahun : 30 Apr 2021
Judul Tulisan : Analisa Mubadalah Hadis “Fitnah Perempuan” dan Implikasinya Terhadap Relasi Gender
Penulis : Faisal Haitomi, Maula Sari (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Abstract

Problems that have always been discussed up to now are gender and issues regarding the inequality of relations between women and men. Apart from the Qur'an, Hadith is also accused of being a contributor to discriminating against women. The understanding of the ulama also seems taken for granted in justifying a form of discrimination, so that the relationship between men and women becomes unstable with one another. In this study, the aim of this research is to understand religious texts and focus on the hadiths which can provide a balanced interpretation offer that does not defend either party. This study uses the mubadalah approach as an analysis knife. The conclusion of this research is that the hadith regarding “women's slander” is not something that can legalize discrimination by using stereotypes against one of them. But further than that the text suggests both men and women to be aware of each other from all possible slander ( charm) that both of them could evoke.

Keywords: Gender Relations, Slander, Mubadalah.

Abstrak

Masalah yang selalu dibahas hingga kini ialah gender dan isu-isu mengenai ketimpangan hubungan antara perempuan dan laki-laki. Selain al-Qur’an, Hadis juga dituduh sebagai penyumbang dalam mendiskriminasi perempuan. Pemahaman para ulama juga terkesan taken for granted dalam membenarkan sebuah bentuk diskriminasi, sehingga hubungan antara lelaki dan perempuan menjadi tidak stabil satu sama lain. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memahami teks agama dan fokus pada hadis yang dapat menjadi sebuah tawaran interpretasi yang seimbang dan tidak membela salah satu pihak. Penelitian ini memakai pendekatan mubadalah sebagai sebuah pisau analisis. Kesimpulan dari penelitian ini ialah hadis mengenai “fitnah perempuan” bukanlah suatu hal yang dapat melegalkan dalam mendeksriminasi dengan memakai stereotip kepada salah satunya. Tetapi lebih jauh dari itu teks tersebut menganjurkan baik kepada laki-laki dan perempuan untuk saling mawas diri dari segala kemungkinan fitnah (pesona) yang bisa ditimbulkan oleh keduanya.

Kata Kunci: Relasi Gender, Fitnah, Mubadalah

Untuk membaca penuh artikel ini silahkan klik tautan berikut: http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v23i1