Faqihuddin Abdul Kodir - Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama
Info Artikel
Sumber | : | IFLEGMA |
Penulis | : | - |
Tanggal Publikasi | : | - |
Artikel Lengkap | : | Faqihuddin Abdul Kodir - Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama |
Banyak umat Islam masih merasa kesulitan, secara teologis, untuk memiliki relasi yang baik dan Islami dengan pemeluk agama lain. Padahal, jika kita merujuk sumber-sumber biografi Nabi Muhammad Saw., baik al-Qur’an, hadits, maupun sirah, kita menemukan berjibun teladan relasi dengan orang yang berbeda agama. Mulai dari kehidupan masa kecil, remaja, dewasa, pada saat memperoleh wahyu, berdakwah, dan ketika berhijrah lalu menetap di Madinah sampai akhir hayat beliau. Bahkan, sampai menjelang akhir hayat Nabi Saw, ada sekitar 70 sahabat yang hidup di sebuah negara Kristen, yaitu Etiopia (Habasyah).
Buku kecil ini mengungkap kisah-kisah teladan tersebut, terkait relasi sosial, bertetangga, saling berkunjung, mengundang makan, mengucap dan menjawab salam, bersama membangun masyarakat, melawan kezaliman, dan mewujudkan keadilan. Nabi Saw dikenal sebagai al-amin kepada semua orang, termasuk kepada yang berbeda agama. Beliau dipercaya, berbuat baik, jujur, dan suka menolong, baik dalam kehidupan fase Mekkah maupun Madinah.