2021 Pendekatan Mubadalah Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir Dalam Pemaknaan Hadis Kepemimpinan Perempuan

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
2021 Pendekatan Mubadalah Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir Dalam Pemaknaan Hadis Kepemimpinan Perempuan
NO PHOTO.jpg
JudulRIWAYAH; Jurnal Studi Hadis
SeriVol. 7 No. 2 (2021)
Tahun terbit
2021
ISBN2502-8839
Nama Jurnal : RIWAYAH; Jurnal Studi Hadis
Seri : Vol. 7 No. 2 (2021)
Tahun : 2021
Judul Tulisan : Pendekatan Mubadalah Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir Dalam Pemaknaan Hadis Kepemimpinan Perempuan
Penulis : Zaimatuz Zakiyah, Zainal Arifin

Abstract

Interpretasi teks-teks keagamaan yang diyakini bias gender berimplikasi pada subordinasi dan marginalisasi perempuan dalam berbagai ranah kehidupan. Oleh karena itu, reinterpretasi mutlak diperlukan untuk memulihkan kesenjangan yang ada antara laki-laki dan perempuan. Kajian ini bertujuan memaparkan konsep dasar pendekatan mubādalah dalam perspektif Faqihuddin Abdul Kodir dan mengimplemetasikan pendekatan mubādalah dalam menginterpretasikan hadis kepemimpinan perempuan. Metode yang digunakan adalah penelitian studi literatur menggunakan teknik deskriptif-analitik. Sumber utama dari studi ini adalah buku Qirā’ah Mubādalah, sedangkan sumber sekundernya adalah karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan kajian. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Faqihuddin Abdul Kodir adalah seorang mufassir feminis asal Indonesia, konsep mubādalah yang ia tawarkan melahirkan relasi ketersalingan yang adil terhadap laki-laki dan perempuan, termasuk dalam diskursus kepemimpinan perempuan, baik dalam ibadah maupun sosial-politik. Meskipun mayoritas ulama melarang perempuan menjadi pemimpin dalam shalat, namun keyakinan tersebut tidak berlaku dalam ranah sosial-politik karena berdasarkan perspektif mubādalah, kepemimpinan tidak didasarkan pada jenis kelamin, melainkan dapat diemban bagi mereka yang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin, sehingga laki-laki dan perempuan dapat bekerjasama dalam menciptakan kemaslahatan di muka bumi.

Mubadalah Approach in the Perspective of Faqihuddin Abdul Kodir on the Meaning of Women's Leadership Hadith. The interpretation of religious texts which is believed to be gender-biased has implications for the subordination and marginalization of women in various spheres of life. Therefore, reinterpretation is necessary to restore the existing gap between men and women. This study aims to explain the basic concepts of the mubādalah approach in Faqihuddin Abdul Kodir’s perspective and to implement the mubadalah approach in interpreting the hadiths of women's leadership. The method used is a literature study research using descriptive-analytic techniques. The main source of this study is the book Qirā’at Mubādala, while the secondary sources are scientific works related to studies. The results of this study indicate that Faqihuddin Abdul Kodir is a feminist exegete from Indonesia, the concept of mubadalah that he offers creates a fair relationship of alienation towards men and women, including in the discourse of women's leadership, both in worship and socio-politics. The majority of scholars prohibit women from becoming prayer leaders, but this belief does not apply in the socio-political realm because based on the perspective of mubādala, leadership is not based on gender, but can be carried out by those who have the capacity and ability to lead, so that they can work together in creating benefit on earth.




Keywords: Keadilan gender; kepemimpinan perempuan; Qira’ah Mubadalah

Untuk membaca penuh artikel ini silahkan klik tautan berikut: http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v7i2.10172