Tadarus Subuh: Perbedaan revisi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Baris 5: Baris 5:
Setiap digelar, Tadarus Subuh dihadiri lebih dari 70 sampai dengan 400 orang. Jumlah yang cukup fantastis untuk ngaji yang dilakukan di pagi hari di akhir pekan. Tadarus Subuh merupakan inisiasi dari Penerbit Afkaruna.id dan bekerja sama dengan lima [[lembaga]] (Perhimpunan [[Rahima]], [[Alimat]], [[Fahmina]] Institute, dan [[Mubadalah]].id)
Setiap digelar, Tadarus Subuh dihadiri lebih dari 70 sampai dengan 400 orang. Jumlah yang cukup fantastis untuk ngaji yang dilakukan di pagi hari di akhir pekan. Tadarus Subuh merupakan inisiasi dari Penerbit Afkaruna.id dan bekerja sama dengan lima [[lembaga]] (Perhimpunan [[Rahima]], [[Alimat]], [[Fahmina]] Institute, dan [[Mubadalah]].id)
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|'''NO'''
|'''TANGGAL'''
|'''TEMA'''
|-
|1
|1
|2021
|[[Tadarus Subuh ke-01: Hadis Tentang  Perempuan Separuh Akal dan Separuh Agamanya]]
|[[Tadarus Subuh ke-01: Hadis Tentang  Perempuan Separuh Akal dan Separuh Agamanya]]
|-
|-
|2
|2
|
|[[Tadarus Subuh ke-02: Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk  yang Bengkok]]
|[[Tadarus Subuh ke-02: Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk  yang Bengkok]]
|-
|-
|3
|3
|
|[[Tadarus Subuh ke-03: Memaknai Hadis Tentang Perempuan Sumber  Kesialan]]
|[[Tadarus Subuh ke-03: Memaknai Hadis Tentang Perempuan Sumber  Kesialan]]
|-
|-
|4
|4
|
|[[Tadarus Subuh ke-04: Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak  Neraka?]]
|[[Tadarus Subuh ke-04: Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak  Neraka?]]
|-
|-
|5
|5
|
|[[Tadarus Subuh ke-05: Mengapa Aqikah Perempuan Separuh  Laki-laki?]]
|[[Tadarus Subuh ke-05: Mengapa Aqikah Perempuan Separuh  Laki-laki?]]
|-
|-
|6
|6
|
|[[Tadarus Subuh ke-06: Adakah Hadis tentang Perempuan Haid  Dilarang Masuk Masjid?]]
|[[Tadarus Subuh ke-06: Adakah Hadis tentang Perempuan Haid  Dilarang Masuk Masjid?]]
|-
|-
|7
|7
|
|[[Tadarus Subuh ke-07: Khitan Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-07: Khitan Perempuan]]
|-
|-
|8
|8
|
|[[Tadarus Subuh ke-08: Benarkah Perempuan Sebagai Sumber Fitnah?]]
|[[Tadarus Subuh ke-08: Benarkah Perempuan Sebagai Sumber Fitnah?]]
|-
|-
|9
|9
|
|[[Tadarus Subuh ke-09: Benarkah Perempuan adalah Aurat?]]
|[[Tadarus Subuh ke-09: Benarkah Perempuan adalah Aurat?]]
|-
|-
|10
|10
|
|[[Tadarus Subuh ke-10: Larangan Khalwat dengan Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-10: Larangan Khalwat dengan Perempuan]]
|-
|-
|11
|11
|
|[[Tadarus Subuh ke-11: Benarkah Perempuan Yang Memakai Parfum  Dianggap Berzina?]]
|[[Tadarus Subuh ke-11: Benarkah Perempuan Yang Memakai Parfum  Dianggap Berzina?]]
|-
|-
|12
|12
|
|[[Tadarus Subuh ke-12: Mahram dalam Perjalanan Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-12: Mahram dalam Perjalanan Perempuan]]
|-
|-
|13
|13
|
|[[Tadarus Subuh ke-13: Benarkah Shalat terbaik Perempuan Bukan  di Masjid?]]
|[[Tadarus Subuh ke-13: Benarkah Shalat terbaik Perempuan Bukan  di Masjid?]]
|-
|-
|14
|14
|
|[[Tadarus Subuh ke-14: Bolehkah Perempuan menjadi Imam Shalat?]]
|[[Tadarus Subuh ke-14: Bolehkah Perempuan menjadi Imam Shalat?]]
|-
|-
|15
|15
|
|[[Tadarus Subuh ke-15: Bolehkah Perempuan menjadi Pemimpin  Negara?]]
|[[Tadarus Subuh ke-15: Bolehkah Perempuan menjadi Pemimpin  Negara?]]
|-
|-
|16
|16
|
|[[Tadarus Subuh ke-16: Benarkah Nabi Muhammad SAW. Menikahi  Sayidah Aisyah di Usia anak?]]
|[[Tadarus Subuh ke-16: Benarkah Nabi Muhammad SAW. Menikahi  Sayidah Aisyah di Usia anak?]]
|-
|-
|17
|17
|
|[[Tadarus Subuh ke-17: Benarkah Jihad Perempuan di Dalam Rumah?]]
|[[Tadarus Subuh ke-17: Benarkah Jihad Perempuan di Dalam Rumah?]]
|-
|-
|18
|18
|
|
|
|-
|-
|19
|19
|
|[[Tadarus Subuh ke-19: Benarkah Perempuan Tak Elok Menolak  Lamaran?]]
|[[Tadarus Subuh ke-19: Benarkah Perempuan Tak Elok Menolak  Lamaran?]]
|-
|-
|20
|20
|
|[[Tadarus Subuh ke-20: Hiasan Terbaik adalah Istri Salihah]]
|[[Tadarus Subuh ke-20: Hiasan Terbaik adalah Istri Salihah]]
|-
|-
|21
|21
|
|[[Tadarus Subuh ke-21: Apa Makna hadits Jika Dibolehkan,  Perempuan Harus Sujud Kepada Suaminya]]
|[[Tadarus Subuh ke-21: Apa Makna hadits Jika Dibolehkan,  Perempuan Harus Sujud Kepada Suaminya]]
|-
|-
|22
|22
|
|[[Tadarus Subuh ke-22: Melayani Seks itu Wajib Sekalipun di Atas  Punggung Unta?]]
|[[Tadarus Subuh ke-22: Melayani Seks itu Wajib Sekalipun di Atas  Punggung Unta?]]
|-
|-
|23
|23
|
|[[Tadarus Subuh ke-23: Apa Makna Hadis Tentang Laknat Malaikat  Kepada Istri Yang Menolah Ajakan Seks Suami?]]
|[[Tadarus Subuh ke-23: Apa Makna Hadis Tentang Laknat Malaikat  Kepada Istri Yang Menolah Ajakan Seks Suami?]]
|-
|-
|24
|24
|
|[[Tadarus Subuh ke-24: Apa Makna Hadits "Ridho Suami dan  Ridho Istri dalam Islam?]]
|[[Tadarus Subuh ke-24: Apa Makna Hadits "Ridho Suami dan  Ridho Istri dalam Islam?]]
|-
|-
|25
|25
|
|[[Tadarus Subuh ke-25: Apakah Menolak Poligami Berarti Melawan  Nabi SAW?]]
|[[Tadarus Subuh ke-25: Apakah Menolak Poligami Berarti Melawan  Nabi SAW?]]
|-
|-
|26
|26
|
|[[Tadarus Subuh ke-26: Benarkah Menikah itu Separuh dari Agama?]]
|[[Tadarus Subuh ke-26: Benarkah Menikah itu Separuh dari Agama?]]
|-
|-
|27
|27
|
|[[Tadarus Subuh ke-27: Pentingkah Kafa'ah dalam Pernikahan?]]
|[[Tadarus Subuh ke-27: Pentingkah Kafa'ah dalam Pernikahan?]]
|-
|-
|28
|28
|
|[[Tadarus Subuh ke-28: Benarkah Perempuan Dinikahi Karena  Agamanya?]]
|[[Tadarus Subuh ke-28: Benarkah Perempuan Dinikahi Karena  Agamanya?]]
|-
|-
|29
|29
|
|[[Tadarus Subuh ke-29: Benarkah Pernikahan Terbaik Adalah Yang  Termurah?]]
|[[Tadarus Subuh ke-29: Benarkah Pernikahan Terbaik Adalah Yang  Termurah?]]
|-
|-
|30
|30
|
|[[Tadarus Subuh ke-30: Bolehkah Perempuan Menjadi Wali Nikah?]]
|[[Tadarus Subuh ke-30: Bolehkah Perempuan Menjadi Wali Nikah?]]
|-
|-
|31
|31
|
|[[Tadarus Subuh ke-31: Haruskah Ada Pesta Pernikahan]]
|[[Tadarus Subuh ke-31: Haruskah Ada Pesta Pernikahan]]
|-
|-
|32
|32
|
|[[Tadarus Subuh ke-32: Apakah Nafkah Keluarga Itu Kewajiban  Suami?]]
|[[Tadarus Subuh ke-32: Apakah Nafkah Keluarga Itu Kewajiban  Suami?]]
|-
|-
|33
|33
|
|[[Tadarus Subuh ke-33: Salahkah Jika Pendapatan Istri Lebih  Besar Dari Suami?]]
|[[Tadarus Subuh ke-33: Salahkah Jika Pendapatan Istri Lebih  Besar Dari Suami?]]
|-
|-
|34
|34
|
|[[Tadarus Subuh ke-34: Berdosakah Seorang Istri Mengajukan  Perceraian?]]
|[[Tadarus Subuh ke-34: Berdosakah Seorang Istri Mengajukan  Perceraian?]]
|-
|-
|35
|35
|
|[[Tadarus Subuh ke-35: Apakah Menurut Syari'ah Harus Laki-Laki  Yang Menjadi Kepala Rumah Tangga?]]
|[[Tadarus Subuh ke-35: Apakah Menurut Syari'ah Harus Laki-Laki  Yang Menjadi Kepala Rumah Tangga?]]
|-
|-
|36
|36
|
|[[Tadarus Subuh ke-36: Bagaimana Islam Memandang Perempuan  Berkarir di Ruang Publik?]]
|[[Tadarus Subuh ke-36: Bagaimana Islam Memandang Perempuan  Berkarir di Ruang Publik?]]
|-
|-
|37
|37
|
|[[Tadarus Subuh ke-37: Pengelolaan Properti Keluarga dalam  Perspektif Mubadalah]]
|[[Tadarus Subuh ke-37: Pengelolaan Properti Keluarga dalam  Perspektif Mubadalah]]
|-
|-
|38
|38
|
|[[Tadarus Subuh ke-38: Suami Juga Ladang Kebaikan Bagi Istri]]
|[[Tadarus Subuh ke-38: Suami Juga Ladang Kebaikan Bagi Istri]]
|-
|-
|39
|39
|
|[[Tadarus Subuh ke-39: Sunah Malam  Jum'at Pahala Ibadah Seks yang Beruntun dan Menggunung]]
|[[Tadarus Subuh ke-39: Sunah Malam  Jum'at Pahala Ibadah Seks yang Beruntun dan Menggunung]]
|-
|-
|40
|40
|
|[[Tadarus Subuh ke-40: Hubungan Seks di  Surga dalam Tinjauan Hadis]]
|[[Tadarus Subuh ke-40: Hubungan Seks di  Surga dalam Tinjauan Hadis]]
|-
|-
|41
|41
|
|[[Tadarus Subuh ke-41: Perspektif Mubadalah dalam Sexual Consent dan Safe Behavior|Tadarus Subuh ke-41: Perspektif  Mubadalah dalam ''Sexual Consent dan Safe Behavior'']]
|[[Tadarus Subuh ke-41: Perspektif Mubadalah dalam Sexual Consent dan Safe Behavior|Tadarus Subuh ke-41: Perspektif  Mubadalah dalam ''Sexual Consent dan Safe Behavior'']]
|-
|-
|42
|42
|
|[[Tadarus Subuh ke-42: Adakah Perkosaan  dalam Pernikahan?]]
|[[Tadarus Subuh ke-42: Adakah Perkosaan  dalam Pernikahan?]]
|-
|-
|43
|43
|
|[[Tadarus Subuh ke-43: Komitmen Nabi Saw  tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-43: Komitmen Nabi Saw  tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan]]
|-
|-
|44
|44
|
|[[Tadarus Subuh ke-44: Benarkah Suami  Memukul Istri adalah Aib yang Harus Ditutupi?]]
|[[Tadarus Subuh ke-44: Benarkah Suami  Memukul Istri adalah Aib yang Harus Ditutupi?]]
|-
|-
|45
|45
|
|[[Tadarus Subuh ke-45: Kisah Istri Taat  Suami Yang Tidak Mengunjungi Ayahnya Yang Sakit Sampai Wafat]]
|[[Tadarus Subuh ke-45: Kisah Istri Taat  Suami Yang Tidak Mengunjungi Ayahnya Yang Sakit Sampai Wafat]]
|-
|-
|46
|46
|
|[[Tadarus Subuh ke-46: Tips Menjaga  Relasi Suami Istri Agar Tetap Hangat dan Romantis]]
|[[Tadarus Subuh ke-46: Tips Menjaga  Relasi Suami Istri Agar Tetap Hangat dan Romantis]]
|-
|-
|47
|47
|
|[[Tadarus Subuh ke-47: Tujuh Dalil Kerja  Domestik adalah Tanggung Jawab Bersama]]
|[[Tadarus Subuh ke-47: Tujuh Dalil Kerja  Domestik adalah Tanggung Jawab Bersama]]
|-
|-
|48
|48
|
|[[Tadarus Subuh ke-48: Relasi Orangtua  dan Anak dalam Perspektif Islam]]
|[[Tadarus Subuh ke-48: Relasi Orangtua  dan Anak dalam Perspektif Islam]]
|-
|-
|49
|49
|
|[[Tadarus Subuh ke-49: Adakah Pembahasan  Hak Anak dalam Hadis?]]
|[[Tadarus Subuh ke-49: Adakah Pembahasan  Hak Anak dalam Hadis?]]
|-
|-
|50
|50
|
|[[Tadarus Subuh ke-50: Lima Pilar  Pengasuhan Anak]]
|[[Tadarus Subuh ke-50: Lima Pilar  Pengasuhan Anak]]
|-
|-
|51
|51
|
|[[Tadarus Subuh ke-51: Memukul Anak  sebagai Metode Pendidikan]]
|[[Tadarus Subuh ke-51: Memukul Anak  sebagai Metode Pendidikan]]
|-
|-
|52
|52
|
|[[Tadarus Subuh ke-52: Mengasuh Anak dan  Mencari Nafkah Tanggungjawab Siapa?]]
|[[Tadarus Subuh ke-52: Mengasuh Anak dan  Mencari Nafkah Tanggungjawab Siapa?]]
|-
|-
|53
|53
|
|[[Tadarus Subuh ke-53: Benarkah Anak  Laki-Laki Lebih Baik dari Anak Perempuan?]]
|[[Tadarus Subuh ke-53: Benarkah Anak  Laki-Laki Lebih Baik dari Anak Perempuan?]]
|-
|-
|54
|54
|
|[[Tadarus Subuh ke-54: Berbakti Kepada  Kedua Orangtua dan Berbuat baik Kepada Anak-Anak]]
|[[Tadarus Subuh ke-54: Berbakti Kepada  Kedua Orangtua dan Berbuat baik Kepada Anak-Anak]]
|-
|-
|55
|55
|
|[[Tadarus Subuh ke-55: Sesama Muslim  adalah Saudara]]
|[[Tadarus Subuh ke-55: Sesama Muslim  adalah Saudara]]
|-
|-
|56
|56
|
|[[Tadarus Subuh ke-56: Larangan  Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain]]
|[[Tadarus Subuh ke-56: Larangan  Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain]]
|-
|-
|57
|57
|
|[[Tadarus Subuh ke-57: Makna Kebaikan  dan Dosa]]
|[[Tadarus Subuh ke-57: Makna Kebaikan  dan Dosa]]
|-
|-
|58
|58
|
|[[Tadarus Subuh ke-58: Perkumpulan Yang  Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah]]
|[[Tadarus Subuh ke-58: Perkumpulan Yang  Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah]]
|-
|-
|59
|59
|
|[[Tadarus Subuh ke-59: Siapa yang Tak  Menyayangi, Tak akan Disayangi]]
|[[Tadarus Subuh ke-59: Siapa yang Tak  Menyayangi, Tak akan Disayangi]]
|-
|-
|60
|60
|
|[[Tadarus Subuh ke-60: Pengakuan Islam  Atas Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-60: Pengakuan Islam  Atas Perempuan]]
|-
|-
|61
|61
|
|[[Tadarus Subuh ke-61: Perempuan adalah  Mitra bagi Laki-Laki]]
|[[Tadarus Subuh ke-61: Perempuan adalah  Mitra bagi Laki-Laki]]
|-
|-
|62
|62
|
|[[Tadarus Subuh ke-62: Keutamaan  Mengasuh dan Mendidik Anak Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-62: Keutamaan  Mengasuh dan Mendidik Anak Perempuan]]
|-
|-
|63
|63
|
|[[Tadarus Subuh ke-63: Ganjaran Bagi  Orangtua yang Mendidik Anak Perempuan Sebaik-baiknya]]
|[[Tadarus Subuh ke-63: Ganjaran Bagi  Orangtua yang Mendidik Anak Perempuan Sebaik-baiknya]]
|-
|-
|64
|64
|
|[[Tadarus Subuh ke-64: Memuliakan  Perempuan, Tanda Kesempurnaan Iman]]
|[[Tadarus Subuh ke-64: Memuliakan  Perempuan, Tanda Kesempurnaan Iman]]
|-
|-
|65
|65
|
|[[Tadarus Subuh ke-65: Ibumu, Ibumu,  Ibumu, baru Ayahmu]]
|[[Tadarus Subuh ke-65: Ibumu, Ibumu,  Ibumu, baru Ayahmu]]
|-
|-
|66
|66
|
|[[Tadarus Subuh ke-66: Menyambut  Perempuan dengan Wajah Gembira]]
|[[Tadarus Subuh ke-66: Menyambut  Perempuan dengan Wajah Gembira]]
|-
|-
|67
|67
|
|[[Tadarus Subuh ke-67: Teladan  Rasulullah Terhadap Ibu Susuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-67: Teladan  Rasulullah Terhadap Ibu Susuan]]
|-
|-
|68
|68
|
|[[Tadarus Subuh ke-68: Menunjukkan  Keceriaan dan Kecintaan Pada Perempuan dan Anak-anak]]
|[[Tadarus Subuh ke-68: Menunjukkan  Keceriaan dan Kecintaan Pada Perempuan dan Anak-anak]]
|-
|-
|69
|69
|
|[[Tadarus Subuh ke-69: Islam  Mengapresiasi Peran Perempuan di Ruang Publik]]
|[[Tadarus Subuh ke-69: Islam  Mengapresiasi Peran Perempuan di Ruang Publik]]
|-
|-
|70
|70
|
|[[Tadarus Subuh ke-70: Menjamin  Perempuan Nyaman Menyampaikan Pendapat]]
|[[Tadarus Subuh ke-70: Menjamin  Perempuan Nyaman Menyampaikan Pendapat]]
|-
|-
|71
|71
|
|[[Tadarus Subuh ke-71: Nabi Muhammad  Menerima Wahyu Saat Bersama Perempuan]]
|[[Tadarus Subuh ke-71: Nabi Muhammad  Menerima Wahyu Saat Bersama Perempuan]]
|-
|-
|72
|72
|
|[[Tadarus Subuh ke-72: Perempuan Tidak  Membatalkan Ibadah Seseorang]]
|[[Tadarus Subuh ke-72: Perempuan Tidak  Membatalkan Ibadah Seseorang]]
|}
|}
[[Kategori:Khazanah]]
[[Kategori:Khazanah]]
[[Kategori:Video KUPI]]
[[Kategori:Video KUPI]]

Revisi per 4 September 2023 08.05

Tadarus Subuh adalah pengajian rutin setiap Minggu pagi (05.30-07.00 WIB) yang diampu oleh Faqihuddin Abdul Qadir (Kang Faqih). Tadarus Subuh pertama kali dilaksanakan pada 19 September 2021.  Awalnya, Tadarus Subuh adalah ruang untuk mendaras buku karangan Kang Faqih berjudul Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah. Saat ini buku yang didaras adalah Sittin Adliyah. Sebelum itu, buku yang didaras adalah Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik. Namun, jika melihat polanya, Tadarus Subuh bisa berkembang menjadi lebih luas menjadi ruang  silaturahmi gagasan, terutama tentang Islam dan perempuan.

Setiap Tadarus Subuh ada tuan rumah yang menjadi narasumber bersama Kang Faqih membahas tema yang sudah ditentukan. Tuan rumah akan menjadi narasumber pertama, kemudian Kang Faqih akan menjadi narasumber kedua. Selepas itu, diskusi mulai dibuka untuk para hadirin. Tadarus Subuh adalah ruang belajar bersama. Oleh karenanya, dalam Tadarus Subuh, peserta tidak hanya menjadi mustami' (pendengar) saja, tetapi juga menjadi narasumber yang bisa memberikan pendapat, sanggahan, ataupun pengalamannya.

Setiap digelar, Tadarus Subuh dihadiri lebih dari 70 sampai dengan 400 orang. Jumlah yang cukup fantastis untuk ngaji yang dilakukan di pagi hari di akhir pekan. Tadarus Subuh merupakan inisiasi dari Penerbit Afkaruna.id dan bekerja sama dengan lima lembaga (Perhimpunan Rahima, Alimat, Fahmina Institute, dan Mubadalah.id)

NO TANGGAL TEMA
1 2021 Tadarus Subuh ke-01: Hadis Tentang Perempuan Separuh Akal dan Separuh Agamanya
2 Tadarus Subuh ke-02: Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk yang Bengkok
3 Tadarus Subuh ke-03: Memaknai Hadis Tentang Perempuan Sumber Kesialan
4 Tadarus Subuh ke-04: Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak Neraka?
5 Tadarus Subuh ke-05: Mengapa Aqikah Perempuan Separuh Laki-laki?
6 Tadarus Subuh ke-06: Adakah Hadis tentang Perempuan Haid Dilarang Masuk Masjid?
7 Tadarus Subuh ke-07: Khitan Perempuan
8 Tadarus Subuh ke-08: Benarkah Perempuan Sebagai Sumber Fitnah?
9 Tadarus Subuh ke-09: Benarkah Perempuan adalah Aurat?
10 Tadarus Subuh ke-10: Larangan Khalwat dengan Perempuan
11 Tadarus Subuh ke-11: Benarkah Perempuan Yang Memakai Parfum Dianggap Berzina?
12 Tadarus Subuh ke-12: Mahram dalam Perjalanan Perempuan
13 Tadarus Subuh ke-13: Benarkah Shalat terbaik Perempuan Bukan di Masjid?
14 Tadarus Subuh ke-14: Bolehkah Perempuan menjadi Imam Shalat?
15 Tadarus Subuh ke-15: Bolehkah Perempuan menjadi Pemimpin Negara?
16 Tadarus Subuh ke-16: Benarkah Nabi Muhammad SAW. Menikahi Sayidah Aisyah di Usia anak?
17 Tadarus Subuh ke-17: Benarkah Jihad Perempuan di Dalam Rumah?
18
19 Tadarus Subuh ke-19: Benarkah Perempuan Tak Elok Menolak Lamaran?
20 Tadarus Subuh ke-20: Hiasan Terbaik adalah Istri Salihah
21 Tadarus Subuh ke-21: Apa Makna hadits Jika Dibolehkan, Perempuan Harus Sujud Kepada Suaminya
22 Tadarus Subuh ke-22: Melayani Seks itu Wajib Sekalipun di Atas Punggung Unta?
23 Tadarus Subuh ke-23: Apa Makna Hadis Tentang Laknat Malaikat Kepada Istri Yang Menolah Ajakan Seks Suami?
24 Tadarus Subuh ke-24: Apa Makna Hadits "Ridho Suami dan Ridho Istri dalam Islam?
25 Tadarus Subuh ke-25: Apakah Menolak Poligami Berarti Melawan Nabi SAW?
26 Tadarus Subuh ke-26: Benarkah Menikah itu Separuh dari Agama?
27 Tadarus Subuh ke-27: Pentingkah Kafa'ah dalam Pernikahan?
28 Tadarus Subuh ke-28: Benarkah Perempuan Dinikahi Karena Agamanya?
29 Tadarus Subuh ke-29: Benarkah Pernikahan Terbaik Adalah Yang Termurah?
30 Tadarus Subuh ke-30: Bolehkah Perempuan Menjadi Wali Nikah?
31 Tadarus Subuh ke-31: Haruskah Ada Pesta Pernikahan
32 Tadarus Subuh ke-32: Apakah Nafkah Keluarga Itu Kewajiban Suami?
33 Tadarus Subuh ke-33: Salahkah Jika Pendapatan Istri Lebih Besar Dari Suami?
34 Tadarus Subuh ke-34: Berdosakah Seorang Istri Mengajukan Perceraian?
35 Tadarus Subuh ke-35: Apakah Menurut Syari'ah Harus Laki-Laki Yang Menjadi Kepala Rumah Tangga?
36 Tadarus Subuh ke-36: Bagaimana Islam Memandang Perempuan Berkarir di Ruang Publik?
37 Tadarus Subuh ke-37: Pengelolaan Properti Keluarga dalam Perspektif Mubadalah
38 Tadarus Subuh ke-38: Suami Juga Ladang Kebaikan Bagi Istri
39 Tadarus Subuh ke-39: Sunah Malam Jum'at Pahala Ibadah Seks yang Beruntun dan Menggunung
40 Tadarus Subuh ke-40: Hubungan Seks di Surga dalam Tinjauan Hadis
41 Tadarus Subuh ke-41: Perspektif Mubadalah dalam Sexual Consent dan Safe Behavior
42 Tadarus Subuh ke-42: Adakah Perkosaan dalam Pernikahan?
43 Tadarus Subuh ke-43: Komitmen Nabi Saw tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan
44 Tadarus Subuh ke-44: Benarkah Suami Memukul Istri adalah Aib yang Harus Ditutupi?
45 Tadarus Subuh ke-45: Kisah Istri Taat Suami Yang Tidak Mengunjungi Ayahnya Yang Sakit Sampai Wafat
46 Tadarus Subuh ke-46: Tips Menjaga Relasi Suami Istri Agar Tetap Hangat dan Romantis
47 Tadarus Subuh ke-47: Tujuh Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Bersama
48 Tadarus Subuh ke-48: Relasi Orangtua dan Anak dalam Perspektif Islam
49 Tadarus Subuh ke-49: Adakah Pembahasan Hak Anak dalam Hadis?
50 Tadarus Subuh ke-50: Lima Pilar Pengasuhan Anak
51 Tadarus Subuh ke-51: Memukul Anak sebagai Metode Pendidikan
52 Tadarus Subuh ke-52: Mengasuh Anak dan Mencari Nafkah Tanggungjawab Siapa?
53 Tadarus Subuh ke-53: Benarkah Anak Laki-Laki Lebih Baik dari Anak Perempuan?
54 Tadarus Subuh ke-54: Berbakti Kepada Kedua Orangtua dan Berbuat baik Kepada Anak-Anak
55 Tadarus Subuh ke-55: Sesama Muslim adalah Saudara
56 Tadarus Subuh ke-56: Larangan Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain
57 Tadarus Subuh ke-57: Makna Kebaikan dan Dosa
58 Tadarus Subuh ke-58: Perkumpulan Yang Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah
59 Tadarus Subuh ke-59: Siapa yang Tak Menyayangi, Tak akan Disayangi
60 Tadarus Subuh ke-60: Pengakuan Islam Atas Perempuan
61 Tadarus Subuh ke-61: Perempuan adalah Mitra bagi Laki-Laki
62 Tadarus Subuh ke-62: Keutamaan Mengasuh dan Mendidik Anak Perempuan
63 Tadarus Subuh ke-63: Ganjaran Bagi Orangtua yang Mendidik Anak Perempuan Sebaik-baiknya
64 Tadarus Subuh ke-64: Memuliakan Perempuan, Tanda Kesempurnaan Iman
65 Tadarus Subuh ke-65: Ibumu, Ibumu, Ibumu, baru Ayahmu
66 Tadarus Subuh ke-66: Menyambut Perempuan dengan Wajah Gembira
67 Tadarus Subuh ke-67: Teladan Rasulullah Terhadap Ibu Susuan
68 Tadarus Subuh ke-68: Menunjukkan Keceriaan dan Kecintaan Pada Perempuan dan Anak-anak
69 Tadarus Subuh ke-69: Islam Mengapresiasi Peran Perempuan di Ruang Publik
70 Tadarus Subuh ke-70: Menjamin Perempuan Nyaman Menyampaikan Pendapat
71 Tadarus Subuh ke-71: Nabi Muhammad Menerima Wahyu Saat Bersama Perempuan
72 Tadarus Subuh ke-72: Perempuan Tidak Membatalkan Ibadah Seseorang