Shalawat Musawah: Perbedaan revisi
Faqihuddin (bicara | kontrib) |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Shalawat artinya doa-doa yang dipanjatkan umat Islam kepada Allah Swt untuk kesejahteraan Nabi Muhammad Saw. Di dalam KBBI online, untuk kata ini dengan arti tersebut, ditulis kata "Selawat". Musawah artinya kesetaraan dan keadilan relasi. Jadi, Shalawat Musawa atau kidung doa untuk Nabi Muhammad Saw yang berisi pesan-pesan beliau terkait dengan ajaran keadilan relasi laki-laki dan perempuan. | |||
== Teks Shalawat Musawah == | |||
Teks Shalawat Musawah ini adalah sebagai berikut (dibaca dari kanan ke kiri): | |||
( | |||
{| | {| | ||
Baris 46: | Baris 46: | ||
''Sungguh, kita tidak akan pernah bisa memperoleh kehidupan yang adil'' | ''Sungguh, kita tidak akan pernah bisa memperoleh kehidupan yang adil'' | ||
|} | |} | ||
== Penjelasan == | |||
Bait pertama adalah tentang doa kepada Allah Swt agar senantiasa memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw, yang memiliki nama lain yaitu Ahmad (orang yang terpuji), kepada keluarga beliau, para sahabat, dan doa yang sama juga kepada semua orang yang meyakini ketauhidan Allah Swt. | |||
Bait yang kedua adalah tentang hakikat penciptaan manusia, laki-laki dan perempuan, dari unsur kemanusiaan yang sama (nafsin wahidah). Pada awalnya adalah unsur yang satu ini, lallu tercipta pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari pasangan ini tercipta individu-individu yang terus berkembang biak dan menyebar ke seantero bumi. Bait ini terinspirasi dari ayat pertama surat an-Nisa, dengan penafsiran yang berperspektif [[mubadalah]]. | |||
Bait yang ketiga adalah tentang ajakan untuk membangun kehidupan yang penuh kebaikan dengan melibatkan partisipasi dan kerja keras bersama, laki-laki dan perempuan. Kehidupan ini tidak akan baik jika hanya mengajak satu pihak saja. Begitupun kehidupan ini belum bisa dikatakan baik jika kebaikanya hanya dirasakan oleh salah satu pihak saja. Melainkan, harus melibatkan keduanya, laki-laki dan perempuan, dan kebaikannya harus dirasakan keduanya, laki-laki dan perempuan. Bait ini terinspirasi dari | |||
Revisi per 18 Januari 2022 16.00
Shalawat artinya doa-doa yang dipanjatkan umat Islam kepada Allah Swt untuk kesejahteraan Nabi Muhammad Saw. Di dalam KBBI online, untuk kata ini dengan arti tersebut, ditulis kata "Selawat". Musawah artinya kesetaraan dan keadilan relasi. Jadi, Shalawat Musawa atau kidung doa untuk Nabi Muhammad Saw yang berisi pesan-pesan beliau terkait dengan ajaran keadilan relasi laki-laki dan perempuan.
Teks Shalawat Musawah
Teks Shalawat Musawah ini adalah sebagai berikut (dibaca dari kanan ke kiri):
وَالآلِ والأَصْحابِ مَنْ قدْ وحَّدَ | صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا عَلَى أحْمَدَ |
Wal aali wal ash-haabi man qa wahhada
dan para sahabatnya serta siapapun yang mengesakan Tuhan |
Shalli wa sallim daa’iman ‘ala ahmada
Ya Allah berkatilah dan berilah keselamatan kepada Nabi Muhammad selamanya |
فَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً وَنِسَاءً | هُوَ خَلَقَهُمَا مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَة |
Fa bats-tsa minhumaa rijaalaw wan-nisa
Dari diri yang satu dan sama, kemudian Dia ciptakan dari keduanya umat manusia (laki-laki dan perempuan) |
Huwa khalaqahumaa min nafsiw wahidah
Allah telah menciptakan keduanya (laki-laki dan perempuan) |
إِلَّا بِجُهْدِنَا رِجَالاً وَنِسَاءً | إِنَّهُ لَنْ نَعِشْ حَيَاةً طَيِّبَة |
Illa bi juhdinaa rijaalaw wan-nisaa
tanpa kerja keras kita semua, laki-laki dan perempuan |
Innahuu lan na’ish hayaatan thoyyibah
Sungguh, kita tidak akan pernah bisa menyaksikan kehidupan sejahtera, |
إِلَّا بِعَدْلِنَا رِجَالاً وَنِسَاءً | إِنَّهُ لَنْ نَشْهَدْ حَيَاةً عَادِلَةً |
Illa bi ‘adlinaa rijaalaw wan-nisaa
tanpa keadilan untuk kita semua, laki-laki dan perempuan |
Innahu lan nash-had hayaatan ‘aadilah
Sungguh, kita tidak akan pernah bisa memperoleh kehidupan yang adil |
Penjelasan
Bait pertama adalah tentang doa kepada Allah Swt agar senantiasa memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw, yang memiliki nama lain yaitu Ahmad (orang yang terpuji), kepada keluarga beliau, para sahabat, dan doa yang sama juga kepada semua orang yang meyakini ketauhidan Allah Swt.
Bait yang kedua adalah tentang hakikat penciptaan manusia, laki-laki dan perempuan, dari unsur kemanusiaan yang sama (nafsin wahidah). Pada awalnya adalah unsur yang satu ini, lallu tercipta pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari pasangan ini tercipta individu-individu yang terus berkembang biak dan menyebar ke seantero bumi. Bait ini terinspirasi dari ayat pertama surat an-Nisa, dengan penafsiran yang berperspektif mubadalah.
Bait yang ketiga adalah tentang ajakan untuk membangun kehidupan yang penuh kebaikan dengan melibatkan partisipasi dan kerja keras bersama, laki-laki dan perempuan. Kehidupan ini tidak akan baik jika hanya mengajak satu pihak saja. Begitupun kehidupan ini belum bisa dikatakan baik jika kebaikanya hanya dirasakan oleh salah satu pihak saja. Melainkan, harus melibatkan keduanya, laki-laki dan perempuan, dan kebaikannya harus dirasakan keduanya, laki-laki dan perempuan. Bait ini terinspirasi dari
Oleh: Faqihuddin Abdul Kodir