Ulama Perempuan Akan Menggelar Kongres di Jateng, Terungkap Tujuannya
Naela Hikmiah | Rabu, 7 September 2022 | 18:54 WIB SUARA MERDEKA
PEKALONGAN-Jakarta. Kongres Ulama Perempuan Indonesia II (KUPI) 2022 akan digelar pada 23-26 November 2022 dengan tema 'Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan'.
Kongres tersebut akan bertempat di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara dan kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah. Ketua Pengarah Panitia Nyai Hj Badriyah Fayumi menjelaskan KUPI bertujuan merumuskan paradigma pengetahuan dan gerakan transformatif KUPI.
Di dalamnya, kata Fayumi, termasuk metodologi perumusan pandangan dan sikap keagamaannya mengenai isu-isu aktual yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, akhlakul karimah, konstitusi Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku serta pengetahuan dan pengamalan perempuan.
"Begitu juga dengan merumuskan sikap dan pandangan keagamaan ulama perempuan Indonesia mengenai isu-isu aktual tertentu terkait hak-hak kaum perempuan," ujarnya.
Hal itu disampaikan Fayumi ketika melakukan audiensi terkait gelaran KUPI II bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu, 7 September 2022.
"Kami mengundang Bapak Menteri Agama saat pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang akan berlangsung di Semarang dan Jepara pada November mendatang. Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke-2 merupakan hajatan bersama jaringan organisasi yang mendukung kerja-kerja ulama perempuan dalam meneguhkan peradaban berkeadilan," kata Nyai Hj Badriyah Fayumi mengawali audensi.
Menurut Fayumi, kerja besar ulama perempuan Indonesia ini perlu dukungan banyak pihak baik dari para ulama perempuan, institusi pesantren, perguruan tinggi Islam, kementerian/lembaga, lembaga sawadaya masyarakat dan stakeholder lainnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan pihaknya mendukung KUPI II tahun 2022.
Selain itu Yaqut juga mengajak Ulama Perempuan Indonesia untuk terlibat dalam penyelengaraan ibadah haji Indonesia, sebagai petugas pembimbing ibadah jemaah haji perempuan.
"Saya mendukung Kongres Ulama Perempuan Indonesia II. Kami juga mengajak ulama perempuan Indonesia untuk dilibatkan sebagai pembimbing ibadah jemaah haji, khusus kaum perempuan. Sebab 51 persen jemaah haji kita itu merupakan kaum perempuan. Jadi ini sangat relavan dengan kebutuhan pendamping jemaah haji perempuan tentunya dari ulama perempuan Indonesia," tandas Yaqut.
Turut mendampingi Menag, Stafsus Wibowo Prasetyo, Nuruzzaman, dan Kabag TU Pimpinan Sidik Sisdiyanto. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Menteri Agama, Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta. ***