Jepara Tuan Rumah Kongres Ulama Perempuan Indonesia, Bahas 3 Isu Besar
Editor: Aliva Rosdiana | 26 Maret 2022 | @17:36 | 1166
JEPARA (SUARABARU.ID) – Perhelatan akbar Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) bakal berlangsung pada 25 hingga 27 November mendatang. Lokasinya bertempat di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara.
Direncanakan kongres lima tahunan tersebut akan diikuti oleh jaringan KUPI di 34 provinsi. Jaringan ini mulai dari ormas sipil keagamaan hingga civitas academica. Bahkan, ada pula peserta undangan dari negara-negara sahabat.
Rencana Kongres Ulama Perempuan Indonesia itu mengemuka dalam rapat sekaligus audiensi panitia KUPI ke Pemkab Jepara, di Gedung Shima Setda, Sabtu (26/3/2022).
Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto yang mewakili bupati dalam pertemuan awal ini, memastikan Pemkab Jepara siap mendukung kesuksesan acara tersebut. Termasuk siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
Pemkab menurut Dwi mengaku sangat senang, menanggapi permohonan panitia KUPI untuk menghadirkan pameran produk lokal Jepara. Di samping juga bantuan pementasan seni budaya, dan memperkenalkan potensi pariwisata.
Panitia KUPI yang juga direktur Rahima, Pera Sopariyanti dalam kesempatan itu mengatakan, nantinya dalam kongres akan dilakukan kajian-kajian. “Para peserta dari perwakilan lembaga-lembaga mendialogkan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dengan pendekatan keadilan. Setelah ada kesamaan pandangan lalu dikeluarkan fatwa dan beberapa rekomendasi,” ujarnya.
Selanjutnya, hasil kongres akan dijadikan pertimbangan oleh parlemen dan pemerintah. Baik tingkatan di level nasional maupun daerah dalam menentukan sebuah kebijakan. “Perpu Nomor 16 Tahun 2019 sejatinya KUPI juga berkontribusi cukup besar. Karena waktu itu parlemen meminta pandangan KUPI,” kata Pera.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Jepara Nuruddin Amin yang hadir audiensi menjelaskan dukungannya. Dalam kongres akan membahas tiga persoalan besar terkait isu-isu perempuan, aborsi untuk korban kekerasan seksual, sunat perempuan, dan isu radikalisme.