890
suntingan
(←Membuat halaman berisi '{{Infobox book|editor=Tim KUPI|publisher=Kongres Ulama Perempuan Indonesia|image=Buku Diskursus Keulamaan.jpg|italic title=Diskursus Keulamaan Perempuan Indonesia|isbn...') |
|||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Kongres ini sebagai event mungkin biasa, tetapi jika dilihat dari perspektif historis pembentukan teologi klasik Islam menunjukkan terlalu kuatnya maskulinitas. Karena itu, keberlangsungan KUPI ini menjadi signifikan sebagai torehan sejarah. Sebagai pembacaan manusia modern terhadap [[khazanah]] pemikiran teologi, Islam yang tampak penuh muatan patriarkhal akan digeser pada muatan pemikiran teologi Islam yang membebaskan, ini harapan semua pemikiran kritis dimana pun. | Kongres ini sebagai event mungkin biasa, tetapi jika dilihat dari perspektif historis pembentukan teologi klasik Islam menunjukkan terlalu kuatnya maskulinitas. Karena itu, keberlangsungan KUPI ini menjadi signifikan sebagai torehan sejarah. Sebagai pembacaan manusia modern terhadap [[khazanah]] pemikiran teologi, Islam yang tampak penuh muatan patriarkhal akan digeser pada muatan pemikiran teologi Islam yang membebaskan, ini harapan semua pemikiran kritis dimana pun. | ||
Kongres keulamaan merupakan respon dari adanya tuntutan agar perempuan mendapatkan ruang untuk ber-tafaqquh fid-dien, menuntut ilmu dan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. Begitupun organisasi-organisasi perempuan yang lain telah menjalankan tugas mulianya untuk melakukan penyadaran publik dan mensejahterakan masyarakat melalui berbagai kegiatannya di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan sebagainya. Dalam konteks negara bangsa (nation state), ulama perempuan Indonesia dengan kerjasama yang baik dengan ulama dan aktivis laki-laki memainkan peranan signifikan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, menjaga persatuan dan kesatuan, serta melestarikan nilai-nilai kebangsaan. | Kongres keulamaan merupakan respon dari adanya tuntutan agar perempuan mendapatkan ruang untuk ber-tafaqquh fid-dien, menuntut ilmu dan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. Begitupun organisasi-organisasi perempuan yang lain telah menjalankan tugas mulianya untuk melakukan penyadaran publik dan mensejahterakan masyarakat melalui berbagai kegiatannya di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan sebagainya. Dalam konteks negara bangsa (nation state), [[Ulama Perempuan Indonesia|ulama perempuan Indonesia]] dengan kerjasama yang baik dengan ulama dan aktivis laki-laki memainkan peranan signifikan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, menjaga persatuan dan kesatuan, serta melestarikan nilai-nilai kebangsaan. | ||
Akhir-akhir ini, diskursus yang berkembang di masyarakat banyak memunculkan dikotomi-dikotomi yang mempertentangkan antara agama dan negara, kesalehan individual dan kesalehan sosial, lokal dan global yang berpotensi memunculkan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam | Akhir-akhir ini, diskursus yang berkembang di masyarakat banyak memunculkan dikotomi-dikotomi yang mempertentangkan antara agama dan negara, kesalehan individual dan kesalehan sosial, lokal dan global yang berpotensi memunculkan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam | ||
Baris 15: | Baris 15: | ||
Saat ini, peran profetik keulamaan memiliki tanggung-jawab besar untuk menghapus segala bentuk ketidak adilan dan kekerasan yang menimpa perempuan dan memenuhi hak-hak sosial mereka, serta mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, segala upaya kultural dan struktural diperlukan dalam rangka menegaskan kerja-kerja sosial keulamaan untuk hak-hak perempuan, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan, sekaligus dalam rangka me“reclaim” keberadaan dan fungsi ulama perempuan dalam kancah sosial Indonesia dan dunia. | Saat ini, peran profetik keulamaan memiliki tanggung-jawab besar untuk menghapus segala bentuk ketidak adilan dan kekerasan yang menimpa perempuan dan memenuhi hak-hak sosial mereka, serta mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, segala upaya kultural dan struktural diperlukan dalam rangka menegaskan kerja-kerja sosial keulamaan untuk hak-hak perempuan, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan, sekaligus dalam rangka me“reclaim” keberadaan dan fungsi ulama perempuan dalam kancah sosial Indonesia dan dunia. | ||
Buku “Diskursus Keulamaan Perempuan Indonesia; Kumpulan Tulisan Terkait Materi KONGRES ULAMA PEREMPUAN INDONESIA” ini, isinya merupakan pandangan dari orang-orang yang konsen tentang isu-isu keulamaan perempuan yang bersumber dari makalah seminar dan diskusi pada saat KUPI maupun yang dimuat di media online maupun cetak baik lokal maupun nasional dan sumber lainnya. Untuk memudahkan pembaca, buku ini dibagi menjadi lima bagian yang coba mengurutkan logika berfikir yang lewat ragam ekspresi keharuan, kekaguman, dan analisis mendalam yang mencerminkan perjalanan pokok-pokok pikiran yang berkembang selama perjalanan KUPI juga aksi sosial yang dilakukan perempuan Indonesia. Bagian pertama mengenai Sejarah Keulamaan Perempuan. Bagian kedua Pikiran-pikiran yang menjejaskan Perspektif Perempuan. Bagian ketiga, ingin memperlihatkan eksistensi dan peran social keulamaan perempuan. Bagian keempat mengenai proses pendidikan keulamaan perempuan. Bagian kelima, merupakan refleksi keulamaan perempuan pada isu-isu kontemporer. Diharapkan buku ini memberi angin segar bagi pikiran-pikiran konstruktif dimasa datang. | Buku “Diskursus Keulamaan Perempuan Indonesia; Kumpulan Tulisan Terkait Materi [[Kongres Ulama Perempuan|KONGRES ULAMA PEREMPUAN]] INDONESIA” ini, isinya merupakan pandangan dari orang-orang yang konsen tentang isu-isu keulamaan perempuan yang bersumber dari makalah seminar dan diskusi pada saat KUPI maupun yang dimuat di media online maupun cetak baik lokal maupun nasional dan sumber lainnya. Untuk memudahkan pembaca, buku ini dibagi menjadi lima bagian yang coba mengurutkan logika berfikir yang lewat ragam ekspresi keharuan, kekaguman, dan analisis mendalam yang mencerminkan perjalanan pokok-pokok pikiran yang berkembang selama perjalanan KUPI juga aksi sosial yang dilakukan perempuan Indonesia. Bagian pertama mengenai Sejarah Keulamaan Perempuan. Bagian kedua Pikiran-pikiran yang menjejaskan Perspektif Perempuan. Bagian ketiga, ingin memperlihatkan eksistensi dan peran social keulamaan perempuan. Bagian keempat mengenai proses pendidikan keulamaan perempuan. Bagian kelima, merupakan refleksi keulamaan perempuan pada isu-isu kontemporer. Diharapkan buku ini memberi angin segar bagi pikiran-pikiran konstruktif dimasa datang. | ||
[[:File:Buku Diskursus Keulamaan.pdf|Download]] | |||
[[Kategori:Khazanah]] | [[Kategori:Khazanah]] |