Halaqoh Refleksi: Perbedaan revisi

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
39 bita ditambahkan ,  8 Mei 2024 04.29
tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25: Baris 25:
Dari kegiatan refleksi bini, diperoleh beberapa capaian, yakni:  
Dari kegiatan refleksi bini, diperoleh beberapa capaian, yakni:  


(a)  Para peserta dapat menuangkan fokus isu yang dikerjakan di komunitas sebagaimana hasil musyawarah keagamaan KUPI 2   
(a)  Para peserta dapat menuangkan fokus isu yang dikerjakan di komunitas sebagaimana hasil [[musyawarah]] keagamaan KUPI 2   


(b)  Peserta menuliskan berbagai hal yang akan dilaksanakan pasca KUPI 2  
(b)  Peserta menuliskan berbagai hal yang akan dilaksanakan pasca KUPI 2  
Baris 55: Baris 55:
Forum ini bertujuan untuk; Merefleksikan pemikiran-pemikiran anak muda mengenai pendekatan maupun pengetahuan yang diperoleh dari pelaksanaan KUPI 2, membuka ruang perjumpaan antar anak muda serta memperkuat jejaringnya dn merumuskan dan membuat follow-up terkait kerja-kerja ke depan pasca KUPI 2.
Forum ini bertujuan untuk; Merefleksikan pemikiran-pemikiran anak muda mengenai pendekatan maupun pengetahuan yang diperoleh dari pelaksanaan KUPI 2, membuka ruang perjumpaan antar anak muda serta memperkuat jejaringnya dn merumuskan dan membuat follow-up terkait kerja-kerja ke depan pasca KUPI 2.


Kegiatan ini dihadiri oleh 57 orang peserta yang berasal dari [[komunitas]], organisasi masyarakat, media, universitas, pondok pesantren, dan sebagainya, sedangkan fasilitatornya adalah Hijroatul Maghfiroh dan Andi Faizah. Pada awalnya, fasilitator mengajak peserta untuk berefleksi terlebih dahulu terkait hal-hal baru maupun inspirasi yang mereka peroleh selama berlangsungnya KUPI II. Beberapa refleksi peserta, yakni (a) pentingnya dibuat forum khusus bagi anak-anak muda dalam menyuarakan pikirannya serta kegelisahannya; (b) ruang diskusi pra musyawarah keagamaan memberikan pengetahuan yang sangat penting, sehingga menyebarluaskan hasil fatwa KUPI di media digital perlu untuk dilakukan; (c) realitas sosial dan pengorganisasian masyarakat dalam diskusi paralel adalah hal yang menginspirasi; (d) pentingnya pemahaman akan dalil-dalil yang berperspektif gender, sehingga dapat digunakan dalam merespons persoalan di tengah masyarakat, misalnya pada konteks kekerasan terhadap perempuan; (e) menyuarakan kegelisahan dan melakukan kampanye isu-isu yang diperjuangkan oleh KUPI dapat dituangkan melalui seni agar mudah diterima masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh 57 orang peserta yang berasal dari [[komunitas]], organisasi masyarakat, media, universitas, pondok pesantren, dan sebagainya, sedangkan fasilitatornya adalah Hijroatul Maghfiroh dan Andi Faizah. Pada awalnya, fasilitator mengajak peserta untuk berefleksi terlebih dahulu terkait hal-hal baru maupun inspirasi yang mereka peroleh selama berlangsungnya KUPI II. Beberapa refleksi peserta, yakni (a) pentingnya dibuat forum khusus bagi anak-anak muda dalam menyuarakan pikirannya serta kegelisahannya; (b) ruang diskusi pra musyawarah keagamaan memberikan pengetahuan yang sangat penting, sehingga menyebarluaskan hasil [[fatwa]] KUPI di media digital perlu untuk dilakukan; (c) realitas sosial dan pengorganisasian masyarakat dalam diskusi paralel adalah hal yang menginspirasi; (d) pentingnya pemahaman akan dalil-dalil yang berperspektif gender, sehingga dapat digunakan dalam merespons persoalan di tengah masyarakat, misalnya pada konteks kekerasan terhadap perempuan; (e) menyuarakan kegelisahan dan melakukan kampanye isu-isu yang diperjuangkan oleh KUPI dapat dituangkan melalui seni agar mudah diterima masyarakat.


Setelah melakukan refleksi, fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi kelompok. Diskusi kelompok dibagi menjadi 3 kelompok dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: (1) persoalan apa saja yang Anda hadapi di komunitas? (2) bagaimana Anda merespons persoalan tersebut? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan kelompok di mana para peserta diminta untuk menjadikan prinsip KUPI sebagai acuan, yakni keadilan, kemanusiaan, dan kesemestaan.
Setelah melakukan refleksi, fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi kelompok. Diskusi kelompok dibagi menjadi 3 kelompok dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: (1) persoalan apa saja yang Anda hadapi di komunitas? (2) bagaimana Anda merespons persoalan tersebut? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan kelompok di mana para peserta diminta untuk menjadikan prinsip KUPI sebagai acuan, yakni keadilan, kemanusiaan, dan kesemestaan.
Baris 67: Baris 67:
== Kerja-Kerja Tokoh Lintas Iman ==
== Kerja-Kerja Tokoh Lintas Iman ==
Deskripsi......
Deskripsi......
[[Kategori:Proses KUPI2]]
 
 
[[Kategori:Proses Kongres]]
[[Kategori:Proses KUPI 2]]

Menu navigasi