KUPI: Capaian dan Refleksi Menuju KUPI II: Perbedaan revisi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
 
Baris 29: Baris 29:


[[Kategori:Berita]]
[[Kategori:Berita]]
[[Kategori:Berita Kongres 2]]
[[Kategori:Berita Pra Kongres 2]]
[[Kategori:Berita Pra Kongres 2]]

Revisi terkini pada 25 Juli 2024 05.06

Kabar Damai | Kamis, 20 Oktober 2022

Halaqoh Nasional KUPI II

Jakarta | kabardamai.id | Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) adalah muara dari berbagai inisiatif dan gerakan keadilan gender di Indonesia yang sudah berlangsung sejak lama dalam perspektif Islam. Faqihuddin Abdul Kodir, Sekertaris SC KUPI-2 menyampaikan kemampuan dan Prospek dari KUPI. Salah satu prospek terpenting adalah hadirnya Ulama Perempuan Jaringan KUPI.

Kehadiran dan keterlibatan ulama perempuan dalam institusi keagamaan seperti Majelis Masyakhikh, PBNU, MUI, Dewan Masjid Indonesia, serta kepemimpinan perempuan dalam Perguruan Tinggi Islam adalah hal yang sangat diperlukan.

“Pertemuan KUPI adalah ruang strategi perjumpaan ulama perempuan, untuk mengonsolidasikan diri, dan juga secara eksternal untuk merespon permasalahan kekinian,” ungkap Faqih, di Ballroom Yuan Garden Hotel dalam Halaqah Nasional Pra-KUPI II, Rabu (19/10/2022).

KUPI juga melahirkan media untuk ulama muslim berkarya melalui Kupipedia.id yang menjadi ensiklopedia digital untuk memuat dokumen, informasi dan pengetahuan tentang KUPI. Sebagai gerakan kultural dan intelektual, KUPI juga ber`hasil melahirkan Edukasi Publik kepada pesantren Jaringan KUPI dan Perguruan Tinggi melalui PSGA.

Melalui KUPI I, lima desa yang jadi pokok adalah beyond kelompok Marjinal, beyond Nasional-Global, beyond Elit Akar-Rumput, dan Beyond Pesantren-Komunitas Arus Utama. Hasilnya KUPI I melahirkan lima gerakan:

  1. KUPI Mengakar dan melebar- Akar rumput , mubalighah, kaum muda, dan dunia muslim mancanegara.
  2. KUPI memulihkan alam
  3. KUPI membangun secara kolaboratif ekonomi solidaritas, sistem penanganan kekerasan seksual, metodologi gerakan (identitas sistem penyebarluasan gagasan, sistem, kaderisasi)
  4. KUPI melawan melalui ruang kultural dan struktural berhadapan dengan gerakan-gerakan kontra).
  5. KUPI menyetujui Advokasi, kebijakan negara, dan strategi komunikasi media.

Faqihuddin kemudian menuturkan, ranah juang yang akan diperjuangkan melalui KUPI 2 adalah keluarga, komunitas, negara, gerakan dan alam.

“Tema dan cakupan isi untuk KUPI 2 adalah menegnai paradigma dan teologi, keluarga, kepemimpinan oleh perempuan, gerakan keulamaan perempuan, keterwakilan perempuan dalam merawat NKRI dan mencegah radikalisme serta pengelolaan sampah,” terang Faqihuddin.

Menutup pemaparannya, Faqihuddin berharap, KUPI 2 dapat diikuti oleh partisipasi perempuan sebanyak mungkin demi meneguhkan peran ulama perempuan untuk peradaban yang berkeadilan.

Penulis: Ai Siti Rahayu


Sumber: https://kabardamai.id/kupi-capaian-dan-refleksi-menuju-kupi-ii/