Muharram For Peace: Perbedaan revisi
(←Membuat halaman berisi 'Bagi masyarakat Muslim Indonesia, pergantian tahun baru Hijriah, yang akan jatuh pada 20 Agustus 2020 (1 Muharram 1442), adalah momentum perubahan mental individu, uma...') |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi terkini pada 25 September 2023 17.41
Bagi masyarakat Muslim Indonesia, pergantian tahun baru Hijriah, yang akan jatuh pada 20 Agustus 2020 (1 Muharram 1442), adalah momentum perubahan mental individu, umat dan bangsa, ke arah yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Untuk itu, Media Mubadalah sebuah media populer yang mengusung Islam rahmatan lil alamin, relasi kesalingan dan kerjasama dalam kehidupan keluarga mapun sosial, akan mengadakan serangkaian talkshow, dengan tema besar “Muharram for Peace: Berhijrah ke Kehidupan yang Bermartabat, Damai, Adil, dan Maslahat” dan tema berikutnya “Muludan Milenial: Meneladani Pribadi Nabi Muhamad Saw yang Penuh Kasih Sayang”.
Kegiatan ini terdiri dari talkshow online, dengan menghadirkan tokoh-tokoh dari Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), dengan mengundang juga narasumber dari kalangan anak-anak muda, di luar Jaringan ini, yang kompeten di bidangnya masing-masing. Di dalam Jaringan KUPI ini, terkumpul individu senior dan junior, dari dua organisasi besar, NU dan Muhammadiyah, serta organisasi lain, juga dari pesantren, akademisi, majlis ta’lim, dan kelompok-kelompok komunitas pemberdayaan perempuan. Media Mubadalah sendiri lahir dan besar bersama komunitas anak-anak muda Jaringan KUPI ini.
Kegiatan ini mengangkat tema besar “Muharram for Peace” melalui kegiatan talkshow online. Kegiatan talkshow ini sebanyak 12 kali, mulai 21 Agustus-22 September 2020 (Jadwal terlampir). Satu minggu, 3 kali kegiatan. Setiap kegiatan mengangkat satu tema yang spesifik. Tema-tema ini seputar pemaknaan kemerdekaan dan pergantian tahun hijriah untuk kehidupan kebangsaan yang lebih baik, lebih adil dalam berelasi, lebih sehat secara fisik dan mental, lebih kuat dan mampu mengapresiasi diri, lebih damai dengan penghargaan pada perbedaan dan kebhinekaan bangsa. Beriktunya, kegiatan bertema “Muludan Milenial: Meneladani Pribadi Nabi Muhamad Saw yang Penuh Kasih Sayang” akan diadakan juga sebanyak 12 kali, dalam rentang waktu mulai 22 Oktober sampai 31 Desember 2020.
Melalui kegiatan ini, diharapkan publik Indonesia, terutama pengguna media sosial, memperoleh edukasi dari sumber-sumber otoritatif, kompeten, sekaligus menghibur, mengenai nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan gender. Edukasi publik secara online ini, diharapkan akan memberkan narasi alternatif bagi masifnya narasi yang tersebar luas secara digital mengani keberagamaan yang membelah secara diametrikal, membenci kelompok yang berbeda, dan melestarikan benih-benih kekerasan rasial dan gender. Karena itu, kegiatan ini akan disiarkan melalui kanal-kanal media sosial Mubadalah, NU Channel, Muhammadiyah TV, PSIPP ITB Ahmad Dahlan, dan Cak Masykur.
Di samping untuk publik secara umum, sasaran utama dari kegiatan ini adalah jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), yang menyebar di berbagai daerah, baik dari kalangan akademisi, pesantren, majlis ta’lim, komunitas pemberdayaan perempuan, dan anak-anak muda penggerak nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Sehingga, Jaringan KUPI ini memiliki bekal yang cukup untuk menarasikan nilai-nilai ini ke komunitas mereka masing-masing dan ke publik yang lebih luas. Kegiatan ini diselenggarakan Media Mubadalah bekerjasama dengan Jaringan KUPI dan Aman Indonesia.
Selama proses pelaksanaan kegiatan Muharram For Peace, banyak hal yang dialami penyelenggara. Antusiasme peserta, panitia, dan semua pengisi acara memberikan spirit agar acara bisa berjalan dengan lancer dan sukses. Dengan menggandeng Cak Masykur Managemet membuat acara semakin semarak. Namun sayang dalam perjalanannya, peserta yang mengikuti semakin ke sini makin berkurang, bahkan kurang dari 50 orang. Meski demikian, kami tetap optimis dan merasa bangga, terlebih ketika ada beberapa peserta yang setia mengikuti sejak sesi awal hingga akhir. Bahkan ada remaja putri yang baru lepas SMA dan mengenakan cadar dari Sulawesi, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan Muharram For Peace, dan ia meminta setiap kali ada acara serupa agar diberitahu. Untuk lebih jelas ada dalam video testimony dengan total peserta 7054 orang. [] (ZA)