Meninjau Gerakan Sosial Gender Islam di Dunia Blogosphere: Studi Website mubadalah.id: Perbedaan revisi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
(←Membuat halaman berisi ''''Penulis : Alif Jabal Kurdi''' '''Abstrak''' Dunia digital menjadi sarana baru bagi manusia untuk beraktivitas, berinteraksi dan bersosialisasi. Kehadirannya mend...')
 
Baris 4: Baris 4:
'''Abstrak'''
'''Abstrak'''


Dunia digital menjadi sarana baru bagi manusia untuk beraktivitas, berinteraksi dan bersosialisasi. Kehadirannya mendisrupsi berbagai macam aktivitas konvensional, termasuk penyebaran informasi. Konektivitas antar individu, di era digital saat ini, terjadi dan terjalin melalui website dan blog sehingga memunculkan sebuah dunia baru yang disebut blogosphere. Tidak hanya sekedar sebagai media yang menjadi tempat saling bertukar pendapat, blogosphere juga memberikan kesempatan bagi mobilisasi gerakan sosial yang membawa berbagai wacana, termasuk tafsir al-Qur’an. Artikel ini akan mendiskusikan fenomena gender-blogosphere sebagai sebuah gerakan sosial dengan mengambil website [[mubadalah]].id sebagai objek penelitiannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori gerakan sosial yang memuat dua pasang komponen analisis yaitu sumber daya dan struktur mobilisasi serta pembingkaian dan kesempatan politik. Tulisan ini mencoba untuk melihat keunikan karakter gerakan sosial dari objek yang dikaji. Artikel ini menyimpulkan beberapa poin elaboratif sebagai hasil analisisnya. Pertama, teori gerakan sosial menjadi salah satu pendekatan yang menarik untuk membaca geliat narasi keagamaan di dunia digital. Kedua, pemanfaat blogosphere oleh  platform tersebut diinisiasi oleh motif yang merupakan bentuk pengejawantahan dari visi dan idealisme yang telah ditentukan. Ketiga, platform mubadalah.id memiliki kekhasan karakter yaitu cenderung bergerak pada upaya menghasilkan produk penafsiran yang siap pakai dan menekankan sisi aksiologisnya untuk mengubah peradaban melalui reformasi pemikiran serta melawan konstruksi pemahaman patriarkis yang masih menjamur di kalangan umat Islam di Indonesia. Artikel ini tidak hanya menawarkan sebuah cara baru dalam melihat geliat narasi keagamaan di ruang digital, namun juga menjadi prototype bagi desain-desain riset yang mencoba membaca fenomena sosial keagamaan di  dunia digital dengan analisis teori gerakan sosial.
Dunia digital menjadi sarana baru bagi manusia untuk beraktivitas, berinteraksi dan bersosialisasi. Kehadirannya mendisrupsi berbagai macam aktivitas konvensional, termasuk penyebaran informasi. Konektivitas antar individu, di era digital saat ini, terjadi dan terjalin melalui website dan blog sehingga memunculkan sebuah dunia baru yang disebut blogosphere. Tidak hanya sekedar sebagai media yang menjadi tempat saling bertukar pendapat, blogosphere juga memberikan kesempatan bagi mobilisasi gerakan sosial yang membawa berbagai wacana, termasuk [[Tafsir Al-Qur’an|tafsir al-Qur’an]]. Artikel ini akan mendiskusikan fenomena gender-blogosphere sebagai sebuah gerakan sosial dengan mengambil website [[mubadalah]].id sebagai objek penelitiannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori gerakan sosial yang memuat dua pasang komponen analisis yaitu sumber daya dan struktur mobilisasi serta pembingkaian dan kesempatan politik. Tulisan ini mencoba untuk melihat keunikan karakter gerakan sosial dari objek yang dikaji. Artikel ini menyimpulkan beberapa poin elaboratif sebagai hasil analisisnya. Pertama, teori gerakan sosial menjadi salah satu pendekatan yang menarik untuk membaca geliat narasi keagamaan di dunia digital. Kedua, pemanfaat blogosphere oleh  platform tersebut diinisiasi oleh motif yang merupakan bentuk pengejawantahan dari visi dan idealisme yang telah ditentukan. Ketiga, platform mubadalah.id memiliki kekhasan karakter yaitu cenderung bergerak pada upaya menghasilkan produk penafsiran yang siap pakai dan menekankan sisi aksiologisnya untuk mengubah peradaban melalui reformasi pemikiran serta melawan konstruksi pemahaman patriarkis yang masih menjamur di kalangan umat Islam di Indonesia. Artikel ini tidak hanya menawarkan sebuah cara baru dalam melihat geliat narasi keagamaan di ruang digital, namun juga menjadi prototype bagi desain-desain riset yang mencoba membaca fenomena sosial keagamaan di  dunia digital dengan analisis teori gerakan sosial.


Kata Kunci: '''''Gerakan Sosial, Gender Islam, Blogosphere, mubadalah.id'''''
Kata Kunci: '''''Gerakan Sosial, Gender Islam, Blogosphere, mubadalah.id'''''
Baris 10: Baris 10:


[[:Berkas:Meninjau Gerakan Sosial Gender Islam di Dunia Blogosphere- Studi Website mubadalah.id.pdf|Baca selengkapnya disini...]]
[[:Berkas:Meninjau Gerakan Sosial Gender Islam di Dunia Blogosphere- Studi Website mubadalah.id.pdf|Baca selengkapnya disini...]]
[[Kategori:Prosiding MPF]]

Revisi per 12 Maret 2023 05.15

Penulis : Alif Jabal Kurdi


Abstrak

Dunia digital menjadi sarana baru bagi manusia untuk beraktivitas, berinteraksi dan bersosialisasi. Kehadirannya mendisrupsi berbagai macam aktivitas konvensional, termasuk penyebaran informasi. Konektivitas antar individu, di era digital saat ini, terjadi dan terjalin melalui website dan blog sehingga memunculkan sebuah dunia baru yang disebut blogosphere. Tidak hanya sekedar sebagai media yang menjadi tempat saling bertukar pendapat, blogosphere juga memberikan kesempatan bagi mobilisasi gerakan sosial yang membawa berbagai wacana, termasuk tafsir al-Qur’an. Artikel ini akan mendiskusikan fenomena gender-blogosphere sebagai sebuah gerakan sosial dengan mengambil website mubadalah.id sebagai objek penelitiannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori gerakan sosial yang memuat dua pasang komponen analisis yaitu sumber daya dan struktur mobilisasi serta pembingkaian dan kesempatan politik. Tulisan ini mencoba untuk melihat keunikan karakter gerakan sosial dari objek yang dikaji. Artikel ini menyimpulkan beberapa poin elaboratif sebagai hasil analisisnya. Pertama, teori gerakan sosial menjadi salah satu pendekatan yang menarik untuk membaca geliat narasi keagamaan di dunia digital. Kedua, pemanfaat blogosphere oleh  platform tersebut diinisiasi oleh motif yang merupakan bentuk pengejawantahan dari visi dan idealisme yang telah ditentukan. Ketiga, platform mubadalah.id memiliki kekhasan karakter yaitu cenderung bergerak pada upaya menghasilkan produk penafsiran yang siap pakai dan menekankan sisi aksiologisnya untuk mengubah peradaban melalui reformasi pemikiran serta melawan konstruksi pemahaman patriarkis yang masih menjamur di kalangan umat Islam di Indonesia. Artikel ini tidak hanya menawarkan sebuah cara baru dalam melihat geliat narasi keagamaan di ruang digital, namun juga menjadi prototype bagi desain-desain riset yang mencoba membaca fenomena sosial keagamaan di  dunia digital dengan analisis teori gerakan sosial.

Kata Kunci: Gerakan Sosial, Gender Islam, Blogosphere, mubadalah.id


Baca selengkapnya disini...