Ucapan Selamat dari Tokoh Nasional
Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia)
“Mudah-mudahan kongres ini melahirkan keputusan-keputusan yang membanggakan dan memberikan pengaruh positif tak hanya bagi kegiatan dan perkembangan perempuan Indonesia, tapi juga perkembangan perempuan-perempuan di dunia.”
Dr. KH. Said Agil Siroj (Ketua Umum PBNU)
“Mabruk atas terselenggaranya Mu’tamar ‘Alimat. Mudah-mudahan ini merupakan langkah pertama yang bermanfaat luas untuk kita semua... Mari kita sebarkan (Islam yang moderat dan toleran) ke ‘alimat ajnabiyyat, luar negeri, internasional, agar kita mampu menularkan cara ber-Islam Nusantara: Islam yang menghormati budaya, Islam yang menjadikan budaya sebagai infrastruktur dari agama.”
Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta)
“Kongres Ulama besar ini menunjukkan kemandirian Muslimah karena dengan kongres ini perempuan mempunyai forum untuk membahas sikap keagamaan dalam perspektif mereka. Hal ini penting untuk mengimbangi forum-forum keagamaan lainnya yang sampai saat ini lebih banyak diwarnai oleh perspektif laki-laki.”
Hatoon Al-Fassi (Pengamat KUPI dari Saudi Arabia)
“I think this congress is starting point for to join efforts of muslim ‘ulamas, female scholars from all over the muslim world in order to present, create a platform so that women could interchange, could exchange actually, their knowledge, their experiences and not to go and re-build or re-create the will but by continue from where the previous shcolars have started.”
Prof. Dr. Dien Syamsuddin (Tokoh Muhammadiyah)
“Kongres ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang silaturrahim dan silaturfikri di antara tokoh perempuan muslimah Indonesia terutama untuk membahas peren kaum perempuan muslim dalam memajukan kehidupan bangsa, dan oleh karena itu kongres ini diharapkan bisa menghasilkan keputusan, rekomendasi-rekomendasi terbaik dan terutama untuk membangkitkan kaum perempuan Indonesia.”
Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian)
“Indonesia dan dunia membutuhkan kehadiran kiprah para ulama perempuan. Semoga langkah KUPI di Cirebon menjadi langkah pertama kita untuk ikut berkontribusi menyembuhkan dunia. Dan semoga berbuah berkah Allah SWT.”
Drs. H. Lukman Syaefuddin (Menteri Agama Republik Indonesia)
“Saya mencatat tiga makna strategis Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Pertama, ia telah berhasil memperjuangkan keadilan melalui kesadaran peran dan relasi hubungan laki-laki dan perempuan. Kedua, ia telah mampu melakukan tidak hanya rekognisi, tapi juga revitalisasi terhadap peran ulama-ulama perempuan sejak zaman Siti ‘Aisyah istri Rasulullah sampai terus di Indonesia ini. Ketiga, Kongres ini telah berhasil meneguhkan sekaligus menegaskan bahwa moderasi Islam itu harus senantiasa kita kedepankan. Islam yang moderat, Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin, Islam yang tidak menyudutkan posisi kedudukan perempuan, Islam yang menebarkan kemaslahatan bagi sesama.”