Perempuan Berkisah: Menyajikan Kisah Nyata Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Gender
Info Artikel
Sumber | : | Perempuan Berkisah |
Penulis | : | Nur Rofiah |
Tanggal Publikasi | : | November 29, 2020 |
Artikel Lengkap | : | Perempuan Berkisah: Menyajikan Kisah Nyata Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Gender |
Perempuan Berkisah (PB) kukenal sebagai akun media sosial (medsos) instagram @perempuanberkisah yang intensif melakukan pendidikan publik dengan menyajikan kisah-kisah nyata para perempuan korban kekerasan berbasis gender. Tentu dengan cara yang menjunjung etika jurnalisme.
Tidak hanya dengan menyamarkan identitas pelakunya tetapi juga korbannya. Juga, dan ini paling mendasar dalam etika jurnalisme, dengan menggunakan perspektif keadilan hakiki perempuan. Ini sangat penting sekali! Sebab perempuan punya kondisi khas, yaitu lima pengalaman biologis: menstruasi, hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui, dan lima pengalaman sosial yaitu: rentan mengalami stigmatisasi, marjinalisasi, subordinasi, kekerasan, dan beban ganda. Jika perempuan mempunyai kondisi khas seperti ini, maka apalagi perempuan korban kekerasan!
Perempuan Berkisah berbeda banget dengan gaya jurnalisme patriarki, dimana kisah yang sama kerap disajikan secara tidak adil, bahkan kejam pada perempuan korban kekerasan. Nama korban ditulis lengkap. Kadang muncul dalam judul. Sering pula disertai foto. Lengkap sudah identitas perempuan korban yang seharusnya dilindungi malah dibuka lebar-lebar. Tidak peduli beban moral dan sosial yang tidak hanya ditanggung oleh perempuan korban tetapi juga keluarga besarnya.
Bagaimana dengan laki-laki sebagai pelaku? Sangat kontras!