Nyai Munjidah Wahab dan Gerakan Kesetaraan Gender Perempuan Pesantren

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Penulis: Umniyatul Labibah


Abstrak

Perempuan pesantren sejauh ini distigmakan sebagai kelompok perempuan yang hanya berperan sebagai konco wingking, dan ranah kiprahnya hanya di wilayah domestik atau internal pesantren. Kepemimpinan perempuan pesantren sering dianggap sebagai “pemimpin kelas dua” disebabkan penyangga utama pesantren adalah figur kyai atau laki-laki. Nyai Munjidah Wahab memberikan warna berbeda diantara perempuan pesantren pada umumnya, dengan bukan saja menjadi pemimpin pesantrennya tetapi merambah wilayah publik melalui jalur organisasi dan politik hingga menjadi seorang kepala daerah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh yang bertujuan untuk memotret Gerakan kesetaraan gender oleh perempuan pesantren yaitu Nyai Munjidah Wahab, bagaimana pemikirannya tentang kesetaraan gender serta bagaimana manifestasinya dalam Gerakan kesetaraan gender di lingkungan pesantren dan di masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Nyai Munjidah tentang perempuan sangat releven dengan nilai-nilai kesetaraan gender. Manifestasi pemikiran Nyai Munjidah Wahab dalam mengelola pesantrennya dan dalam kiprah politiknya juga menunjukan kearah penguatan kesetaraan gender. Sehingga profil Nyai Munjidah Wahab sebagai perempuan pesantren mengisi konfigurasi wajah Gerakan keadilan gender islam di Indonesia. 

Kata Kunci: Nyai Munjidah Wahab, Perempuan Pesantren dan Keadilan Gender


Baca selengkapnya disini...