Bahrah

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Bahrah
Bahrah.jpg
Tempat, Tgl. LahirPaharangan, 26 April 1958
Aktivitas Utama
  • Pendiri Koperasi Anisa
Karya Utama
  • . . .
  • . . .

Bahrah lahir di Paharangan pada 26 April 1958. Ia mendirikan Koperasi Anisa yang berbadan hukum sejak tahun 1995. Awalnya koperasi simpan pinjam ini diperuntukkan bagi anggota Muslimat. Tetapi, pada tahun 2020 ketika masa pandemi, tidak hanya bermanfaat untuk anggota, Koperasi mulai menjangkau perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Banjarmasin.

Sejak itu koperasi yang dikelola Bahrah ini pergerakannya semakin cepat. Selain peminjaman, Koperasi Anisa juga membantu pemasaran produk UMKM yang menjadi binaannya. Sampai hari ini tercatat ada 26 pelaku UMKM yang tergabung di dalamnya.

Keterlibatannya sebagai peserta di Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke-2 di Semarang dan Jepara tidak lepas dari dorongan sahabatnya, Dra. Mariatul Asyiah yang menjadi penggerak komunitas Pelangi, wadah lintas agama yang ada di Banjarmasin, dan Doktor Fatrawati Komari, M.Hum yang adalah aktifis Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin.

Sejak muda ia mencintai dunia pendidikan. Belakangan, perempuan yang berprofesi sebagai dosen dan aktivis sosial ini tertarik untuk belajar tentang kiprah keulamaan perempuan di Indonesia yang sejatinya telah ia tekuni secara langsung di masyarakat.

Riwayat Hidup

Bahrah lahir bukan dari keluarga yang berkecukupan. H. Muhammad Saleh, ayahnya,  bekerja sebagai petani dan penjual ikan. Sedangkan ibunya petani yang besar dari keluarga yang mengandalkan hidup mereka dari hasil cocok tanam yang tidak seberapa.

Ibunya tidak bisa baca tulis. Ketika Bahrah berusia 2 tahun, ayahnya meninggal. Sejak itu, perekonomian keluarga di topang oleh ibunya. Kondisi perekonomian keluarganya pun menjadi semakin sulit.

Anak keempat dari lima bersaudara ini lahir di lingkungan yang tidak memberi banyak ruang untuk perempuan bersekolah tinggi. Namun dengan tekad dan kemauan yang besar, ia berupaya agar dapat meraih pendidikan setinggi mungkin. Perempuan yang hobi membaca ini menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatullah di Desa Paharangan (1970) dan Pendidikan Guru Agama (PGA) 3 sampai 4 tahun di Desa Paharangan (1976).

Ketika masih menempuh pendidikan di PGA, ia sudah mengajar menjadi guru di MI Hidayatullah. Ia sempat menjabat menjadi kepala sekolah di sana.

Capaian itu tidak cukup bagi Bahrah. Ia ingin terus melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk merantau seorang diri ke Banjarmasin dan melanjutkan PGA 3 sampai 6 tahun. Jarak dari kampungnya ke Banjarmasin sekitar 25 KM. Setamat PGA, ia melanjutkan pendidikan S1 jurusan Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin (1985).

Bahrah berjuang sendiri mencari uang untuk membiayai hidup dan pendidikannya. Sembari kuliah, ia bekerja sebagai guru di Madrasah Aliyah (MA) Siti Mariam Banjarmasin dan asisten dosen di Lembaga Bahasa IAIN Antasari.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 jurusan Bahasa Arab IAIN Antasari Banjarmasin pada tahun 1992. Setelah lulus S2, ia bekerja sebagai dosen Bahasa Arab Unit Pelayanan Bahasa di UIN Antasari Banjarmasin hingga hari ini. Tidak hanya itu, sepulang kerja ia masih sempat mengajar mengaji untuk anak-anak di sekitar rumahnya.

Bahrah sangat senang berorganisasi. Ia pernah menjadi anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banjarmasin (1980), anggota Fatayat NU Banjarmasin (1980) dan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banjarmasin (1985). Selain itu, ia pernah menjadi ketua Badan Koordinasi Pendidikan Al Qur’an dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) di tahun 2012.

Sejak tahun 1995 hingga sekarang, ibu dari dua orang anak ini dipercaya menjadi ketua Muslimat NU Cabang Banjarmasin. Sekarang, ia juga menjadi anggota bidang fatwa di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin (2022), staf bidang organisasi di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Banjarmasin (2002-2022), dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Banjarmasin sebagai unsur Muslimat NU (2002–2022).

Perempuan yang memiliki motto hidup “Khoirukum man ta'allamal qur'ana wa allamahu” (sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengamalkannya) dan “Khoirunnas anfauhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain) ini merasa terpanggil untuk aktif di bidang sosial keagamaan. Almarhum suaminya juga memberi dukungan penuh atas aktivitasnya.

Tokoh dan Keulamaan Perempuan

Aktivitas sosial Bahrah tidak lepas dari isu perempuan, Islam, membangun dialog dan kerja sama lintas iman. Nenek dari satu cucu ini mengelola majelis taklim bernama Nurul Rahman (2018-sekarang). Setiap minggunya ada dayah ilmu terkait tasawuf maupun fikih, pendidikan Alquran, termasuk baca tulis dan tafsir Alquran untuk ibu-ibu.

Ia bersama Muslimat NU mengelola TK dan mengadakan rukun kematian. Jika ada yang meninggal, ia beserta anggota Muslimat lainnya bersedia memandikan jenazah tanpa dibayar.

Bahrah juga semakin disibukkan dengan mengelola Koperasi Anisa sebagai bagian dari jalan keluar bagi perempuan-perempuan UMKM di Banjarmasin. Ketika memasuki pandemi tahun 2020, kondisi perekonomian perempuan-perempuan pelaku UMKM terdampak sekali. Bermodal simpanan anggota, ia memberi peluang kepada perempuan pelaku UMKM untuk meminjam modal dengan sistem syariah.

Setiap anggota dikenakan simpanan pokok Rp100.000,00 dan simpanan wajib Rp20.000,00. Jika anggota meminjam uang sebesar Rp1.000.000,00 tidak dikenakan bunga melainkan infak yang bersifat sukarela. Jumlah infak yang diberikan bervariatif, mulai dari Rp5.000,00. Lama peminjaman antara 5-10 bulan. Jika si anggota mengembalikan tepat waktu ada peningkatan penimjaman hingga Rp3.000.000,00.

Hingga hari ini, modal Koperasi Annisa sudah lebih Rp20.000.000,00. Ada 26 pelaku UMKM, terutama perempuan, yang bergabung. Kebanyakan dari mereka berjualan nasi dan kue.

Saat pandemi, UMKM tidak hanya terkendala modal tapi juga pemasaran. Ini menjadi tantangan Koperasi Annisa untuk turut membantu pemasaran produk dari UMKM. Jika ada kegiatan Muslimat, maka makanan akan dipesan kepada UMKM yang bergabung di Koperasi Annisa.

Semua dilakukan secara sukarela oleh Bahrah dan anggota Muslimat lainnya. Hal itu ia lakukan agar perempuan bisa berdaya secara ekonomi.

Bahrah juga aktif di Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Jika ada peringatan yang berhubungan dengan perempuan, maka ia selalu ikut berpartisipasi.

Selain itu, ia juga aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banjarmasin. Setiap ada pengajuan perizinan atau rencana pendirian tempat ibadah, ia beserta tim turun untuk meninjau ke lapangan. Selain itu, ia juga aktif bersilahturahmi kunjungan ke tempat ibadah, baik ke gereja, vihara, pura, maupun mesjid. Bahrah aktif mengikuti dialog lintas iman.

Ia bersama FKUB Banjarmasin memberikan santunan bagi masyarakat lintas iman yang tidak mampu. Ketika FKUB Banjarmasin berkunjung ke salah satu tempat ibadah, maka FKUB memberikan santunan 5 paket sembako bagi umat di tempat tersebut yang membutuhkan. Hal itu rutin dilakukannya bersama FKUB guna membangun solidaritas antar umat beragama.

Kehadirannya di KUPI 2 yang digelar di Semarang dan Jepara memberikan banyak pengetahuan terutama soal khitan perempuan dan perempuan korban kekerasan seksual. Selama ini masyarakat banyak menganggap korban pemerkosaan adalah aib dan dituduh berzina. Tidak hanya itu, ketika anaknya lahir pun disebut sebagai anak haram. Namun, KUPI memandang bahwa korban pemerkosaan adalah manusia yang harus dihargai. Pemerkosaan adalah sebuah musibah dan membela korban bukan artinya melegalkan zina dan pergaulan bebas, tetapi menghargai perempuan.

Perempuan yang mengajar ngaji di rumahnya ini berniat akan menyebarluaskan materi yang ia dapat selama di KUPI ke seluruh anggota muslimat NU Banjarmasin. Menurutnya, pemahaman terkait pandangan KUPI harus disebarluaskan kepada banyak perempuan.

Prestasi dan Penghargaan

Bahrah menjadi narasumber di berbagai kesempatan diantaranya: khafifah indar parawansa, kementerian agama, kementerian koperasi, menhankam, kementerian perikanan, kementerian kesehatan, dan lainnya.

Karya

Salah satu karya tulis Bahrah adalah Politik Perempuan; dan Kesetaraan Gender menurut pandangan Islam.


Penulis : Angelique Maria Cuaca
Editor :
Reviewer :