2021 Kondisi Anak Perempuan Dan Dampak Perkawinan Anak (Studi Pandangan Ulama Perempuan Indonesia)
![]() | |
Judul | al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH) |
---|---|
Seri | Vol. 3 No. 1 (2021) |
Tahun terbit | October 8, 2021 |
ISBN | 2656-1654 |
Nama Jurnal | : | al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH) |
Seri | : | Vol. 3 No. 1 (2021) |
Tahun | : | October 8, 2021 |
Judul Tulisan | : | Kondisi Anak Perempuan Dan Dampak Perkawinan Anak (Studi Pandangan Ulama Perempuan Indonesia |
Penulis | : | Akh Syamsul Muniri, Nur Shofa Ulfiyati (STAI Al-Yasini Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia), |
Abstract
The phenomenon of child marriage still often occurs in the community; even in many cases, it is still found that the KUA continues to carry out underage marriages even though the couple does not yet have a dispensation decision from the court. The many factors that encourage child marriage have re-ceived severe attention among Indonesian female clerics because they see the condition of girls as very apprehensive. Religious courts have a high tendency to grant marriage dispensation requests, whereas, in practice, child marriage can increase divorce cases. This study describes the views of female scholars about the condition of girls and the impact of child marriage. This study uses a qualitative descriptive approach with primary data sources from the Indonesian Women’s Ulama Congress (KUPI) figures through direct interviews. According to Indonesian female scholars, the condition of girls and the impact of child marriage are hazardous for the future of children, the nation, and the state. It is dangerous for children’s future related to reproductive, psychological, economic, and educational health. At the same time, it is dangerous for the Nation and the State to develop fragile Human Resources (HR), and the quality of the nation’s future generations is threatened
Keywords: Impact of Child Marriage, Girls, Indonesian Women Ulama
Abstrak
Fenomena perkawinan anak masih seringkali terjadi di tengah-tengah masyarakat, bahkan dalam banyak kasus masih ditemukan KUA tetap melangsungkan perkawinan di bawah umur meskipun pasangan tersebut belum memiliki surat keputusan dispensasi dari pengadilan. Banyaknya faktor yang mendorong terjadinya perkawinan anak mendapat perhatian yang serius di kalangan ulama perempuan Indonesia, sebab mereka melihat kondisi anak perempuan sangat memprihatinkan. Pengadilan agama memiliki kecenderungan tinggi untuk mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan, padahal dalam pelaksanaannya perkawinan anak berpotensi meningkatkan kasus perceraian. Penelitian ini mendeskripsikan pandangan ulama perempuan tentang kondisi anak perempuan dan dampak perkawinan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dari tokoh Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) melalui wawancara langsung. Kondisi anak perempuan dan dampak perkawinan anak menurut ulama’ perempuan indonesia sangat berbahaya bagi masa depan anak, Bangsa dan Negara. Berbahaya bagi masa depan anak terkait kesehatan reproduksi, psikologis, ekonomi dan pendidikan, sedangkan berbahaya bagi Bangsa dan Negara terkait pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang rapuh dan kualitas generasi bangsa di masa depan terancam.
Kata Kunci : Dampak Perkawinan Anak, Anak Perempuan, Ulama Perempuan Indonesia
Untuk membaca penuh artikel ini silahkan klik tautan berikut: https://doi.org/10.20885/mawarid.vol3.iss1.art1