Halaqoh Refleksi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Halaqoh Refleksi adalah forum refleksi terkait hasil kongres, hal-hal baru maupun inspirasi yang diperoleh peserta selama berlangsungnya KUPI 2 di PP. Hasyim Asyári Bangsri Jepara. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 26 November 2023. Melalui refleksi bersama berbagai jaringan terkait pendekatan serta hasil musyawarah keagamaan KUPI II, diharapkan dapat menghasilkan rumusan serta kerja sama dalam kerja-kerja ke depan.

Halaqoh Refleksi ini dibagah bersama 7 jaringan, diantarnya yaitu:

  1. Kerja-kerja Jaringan Komunitas dan Majlis Ta’lim
  2. Kerja-kerja Jaringan Pesantren dan Lembaga Pendidikan (Dasar-Menengah)
  3. Kerja-kerja Jaringan Akademisi, Peneliti, dan Pendidikan Tinggi
  4. Kerja-kerja Lembaga Swadaya Masyarakat
  5. Kerja-kerja Jaringan Anak Muda Milenial
  6. Kerja-Kerja Tokoh Lintas Iman

Kerja-kerja Jaringan Komunitas dan Majlis Ta’lim

Deskripsi.......

Kerja-kerja Jaringan Pesantren dan Lembaga Pendidikan (Dasar-Menengah)

Deskripsi.......

Kerja-kerja Jaringan Akademisi, Peneliti, dan Pendidikan Tinggi

Deskripsi.......

Kerja-kerja Lembaga Swadaya Masyarakat

Deskripsi.......

Kerja-kerja Jaringan Anak Muda Milenial

KUPI yang awalnya merupakan kegiatan sebuah kongres, telah berubah menjadi gerakan yang berusaha menghimpun semua individu dan lembaga yang meyakini nilai-nilai keislaman, kebangsan, kemanusiaan, dan kesemestaan, dengan paradigma dasar keadilan relasi laki-laki dan perempuan. Karena berupa gerakan, bukan lembaga, maka diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk melibatkan anak-anak muda dalam gerakan KUPI itu sendiri. Peranan anak muda menjadi penting dalam meneruskan hasil KUPI pada kerja-kerja mereka di komunitasnya masing-masing, seperti pondok pesantren, majelis taklim, kampus, hingga media digital. Anak muda yang dekat dengan teknologi informasi memiliki peranan untuk menyebarluaskan gagasan dan pendekatan KUPI, baik secara luring maupun daring. Melalui refleksi jaringan anak muda milenial terkait pendekatan serta hasil musyawarah keagamaan KUPI II, diharapkan dapat menghasilkan rumusan serta kerja sama dalam kerja-kerja ke depan.

Forum ini bertujuan untuk; Merefleksikan pemikiran-pemikiran anak muda mengenai pendekatan maupun pengetahuan yang diperoleh dari pelaksanaan KUPI 2, membuka ruang perjumpaan antar anak muda serta memperkuat jejaringnya dn merumuskan dan membuat follow-up terkait kerja-kerja ke depan pasca KUPI 2.

Kegiatan ini dihadiri oleh 57 orang peserta yang berasal dari komunitas, organisasi masyarakat, media, universitas, pondok pesantren, dan sebagainya, sedangkan fasilitatornya adalah Hijroatul Maghfiroh dan Andi Faizah. Pada awalnya, fasilitator mengajak peserta untuk berefleksi terlebih dahulu terkait hal-hal baru maupun inspirasi yang mereka peroleh selama berlangsungnya KUPI II. Beberapa refleksi peserta, yakni (a) pentingnya dibuat forum khusus bagi anak-anak muda dalam menyuarakan pikirannya serta kegelisahannya; (b) ruang diskusi pra musyawarah keagamaan memberikan pengetahuan yang sangat penting, sehingga menyebarluaskan hasil fatwa KUPI di media digital perlu untuk dilakukan; (c) realitas sosial dan pengorganisasian masyarakat dalam diskusi paralel adalah hal yang menginspirasi; (d) pentingnya pemahaman akan dalil-dalil yang berperspektif gender, sehingga dapat digunakan dalam merespons persoalan di tengah masyarakat, misalnya pada konteks kekerasan terhadap perempuan; (e) menyuarakan kegelisahan dan melakukan kampanye isu-isu yang diperjuangkan oleh KUPI dapat dituangkan melalui seni agar mudah diterima masyarakat.

Setelah melakukan refleksi, fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi kelompok. Diskusi kelompok dibagi menjadi 3 kelompok dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: (1) persoalan apa saja yang Anda hadapi di komunitas? (2) bagaimana Anda merespons persoalan tersebut? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan kelompok di mana para peserta diminta untuk menjadikan prinsip KUPI sebagai acuan, yakni keadilan, kemanusiaan, dan kesemestaan.

Dari kegiatan refleksi bersama jaringan muda KUPI ini, diperoleh beberapa capaian, yakni:

  1. Terefleksikannya pemikiran-pemikiran anak muda jaringan KUPI terkait pengetahuan yang diperoleh dalam pelaksanaan KUPI, maupun persoalan yang mereka hadapi di komunitas
  2. Adanya follow up terkait hal-hal yang akan dilakukan pasca KUPI 2
  3. Adanya wacana untuk meneruskan hasil-hasil yang diperoleh dari KUPI termasuk pendekatan KUPI (Keadilan Hakiki, Mubadalah, dan ma’ruf) yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan di komunitasnya masing-masing. [] (ZA)

Kerja-Kerja Tokoh Lintas Iman

Deskripsi......