Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia; Kumpulan Tulisan Refleksi tentang Kongres Ulama Perempuan Indonesia

Dari Kupipedia
Revisi per 15 Agustus 2021 08.35 oleh Kupi (bicara | kontrib)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia; Kumpulan Tulisan Refleksi tentang Kongres Ulama Perempuan Indonesia
Buku Proyeksi Masa Depan.jpg
EditorTim KUPI
LayoutAgus Munawir
PenerbitPanitia Kongres Ulama Perempuan Indonesia
Tahun terbit
2017
ISBN978-602-73831-4-2

Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia; Kumpulan Tulisan Refleksi Tentang Kongres Ulama Perempuan Indonesia 25-27 April 2017 M/28-30 Rajab 1438 H

Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat


Alhamdulillah, setelah berproses sekitar satu bulan lebih, akhirnya buku yang ada di tangan pembaca ini bisa selesai. Buku ini merupakan kumpulan refleksi yang ditulis oleh berbagai kalangan, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) maupun tidak. Dalam posisi sebagai panitia, peserta, pengamat maupun relawan. Tulisan ini juga diperoleh secara langsung dari penulisnya, maupun didapat dari media sosial facebook, grup WhatsApp atau refleksi penulis yang dituangkan dalam website/blog. Oleh karena itu terdapat beberapa tulisan yang sangat pendek hanya beberapa paragraph, juga ada yang mengungkapkannya dalam bentuk puisi.

Kumpulan refleksi ini penting untuk dibukukan sebagai sebuah ikhtiar mendokumentasikan seluruh pikiran dan curahan hati dari semua yang terlibat dalam proses KUPI. Sehingga di kemudian hari bisa memberi manfaat bagi generasi pelanjut. Di samping itu, pendokumentasian ini bisa menjadi salah satu alat evaluasi jika kegiatan serupa dilaksanakan di masa mendatang. Dengan mengacu pada dokumentasi ini, diharapkan kegiatan serupa terlaksana dengan lebih baik lagi. Pendokumentasian ini juga diharapkan memberi manfaat bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan waktu atau berhalangan hadir dalam kegiatan KUPI. Dengan membaca buku ini, mereka bisa memahami dinamika yang terjadi selama kongres berlangsung.

Karena merupakan kumpulan refleksi, maka pembaca akan mendapati tulisan yang mungkin berulang. Satu bahasan, ditulis oleh beberapa orang. Ada juga beberapa orang menulis beberapa kali (momen yang berbeda). Kesemuanya itu pada akhirnya akan menghantarkan pembaca pada satu pemahaman atau penggambaran kegiatan KUPI secara utuh. Karena dalam buku ini, para penulis menyampaikan refleksinya mulai dari persiapan, pelaksanaan/dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan KUPI hingga sesudah pelaksanaan KUPI bahkan beberapa penulis menyampaikan kronologis atau sejarah panjang kenapa KUPI ini bisa terselenggara.

Untuk memudahkan pembaca, kumpulan refleksi ini diklasifikasi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisi setidaknya 25 tulisan tentang persiapan dan pelaksanaan kegiatan yang lebih banyak disampaikan oleh panitia KUPI. Di bagian ini, beberapa penulis menguraikan mengenai kronologis dan sejarah panjang gerakan perempuan atau isu feminisme masuk dalam ranah isu-isu keagamaan (Islam). Juga disebutkan lembaga-lembaga yang konsen pada isu-isu Islam dan gender. Penulis lain menyampaikan terkait persiapan KUPI yang menguras tenaga, pikiran, waktu dan materi, meskipun dalam keterbatasan, namun panitia memiliki semangat dan tujuan yang sama. Termasuk bagaimana panitia mempersiapkan KUPI dan mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama juga pemerintah/Negara.

Bagian kedua, berisi 22 tulisan dimana para penulis lebih banyak menyampaikan refleksinya terkait pelaksanaan kegiatan KUPI. Bagaimana suasana batin peserta yang ikut dalam kegiatan KUPI selama tiga hari di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat. Juga ada yang menyampaikan bagaimana kesiapan dan kesigapan panitia dalam melayani semua kebutuhan peserta KUPI dan lain sebagainya. Sehingga selama mengikuti kegiatan KUPI, peserta merasa enjoy dan terfasilitasi semua kebutuhan teknisnya.

Bagian ketiga, ada 17 tulisan yang memaparkan isu-isu utama yang dibahas dalam kongres. Di bagian ini, peserta atau penulis merefleksikan bagaimana isu-isu yang dibahas dalam kongres sebagai sebuah keberanian dan sumbangsih ulama perempuan terhadap kemanusiaan. Bahkan tidak sedikit yang menaruh harapan besar terhadap gerakan perempuan yang akan membawa perubahan besar bagi keadilan dan kesetaraan dan menjadi titik awal dari kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca terutama kepada penulis, apabila masih terdapat banyak kekuranglayakan dalam penyajian buku ini. Mungkin ada beberapa tulisan refleksi yang judulnya dianggap berlebihan, kurang sesuai. Hal ini karena semata-mata penyusun tidak mampu menyelami secara hakiki apa yang dikehendaki oleh penulis. Penyusun hanya memberi judul pada tulisan (refleksi yang belum diberi judul), sebagai pemenuhan kelayakan sebuah tulisan dalam buku. Juga tata cara penulisan dalam buku ini tidak sepenuhnya memenuhi standar transliterasi karya ilmiah maupun lainnya. Itu semua karena keterbatasan waktu, kemampuan dan keahlian penyusun.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam penulisan refleksi ini, juga kepada panitia yang mempercayakan proses penyusunan kumpulan refleksi ini kepada kami. Kepada pembaca, kami sampaikan selamat membaca…