Kunjungan Ulama Perempuan dari 4 Negara ke Indonesia: Perkuat Advokasi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial: Perbedaan revisi

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
(←Membuat halaman berisi ''''Info Artikel''' {| |Sumber Original |: |[https://mubadalah.id/tuntutan-penegakan-konstitusi-jaringan-kupi/ Mubadalah.id] |- |Penulis |: |Redaksi |- |Tanggal Terbit...')
 
 
Baris 3: Baris 3:
|Sumber Original
|Sumber Original
|:
|:
|[https://mubadalah.id/tuntutan-penegakan-konstitusi-jaringan-kupi/ Mubadalah.id]
|[https://ibtimes.id/kunjungan-ulama-perempuan-dari-4-negara-ke-indonesia-perkuat-advokasi-kesetaraan-gender-dan-inklusi-sosial/ ibtimes.id]
|-
|-
|Penulis
|Penulis
Baris 11: Baris 11:
|Tanggal Terbit
|Tanggal Terbit
|:
|:
|22/08/2024
|19/10/2024
|-
|-
|Artikel Lengkap
|Artikel Lengkap
|:
|:
|[https://mubadalah.id/tuntutan-penegakan-konstitusi-jaringan-kupi/ Tuntutan Penegakan Konstitusi Jaringan KUPI]
|[https://ibtimes.id/kunjungan-ulama-perempuan-dari-4-negara-ke-indonesia-perkuat-advokasi-kesetaraan-gender-dan-inklusi-sosial/ Kunjungan Ulama Perempuan dari 4 Negara ke Indonesia: Perkuat Advokasi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial]
|}
|}
[[KUPI]] menyerukan kepada seluruh elemen bangsa yang masih tertuntun hati nurani, untuk bersama-sama ikut mengawal norma-norma etis, integritas, dan konstitusi dalam kehidupan berbangsa.
'''IBTimes.ID, Cirebon, (16/10)''' – INFID berkolaborasi dengan [[KUPI]], dan [[Fahmina]] Institute memfasilitasi pertemuan antara 11 Ulama perempuan dari 4 negara Asia melalui kegiatan yang bertema “Penguatan Perspektif dan Peran [[Ulama Perempuan]] dalam Pemajuan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial di Afghanistan, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Pakistan”.


[[Mubadalah]].id – [[Jaringan]] Kongres [[Ulama Perempuan]] Indonesia (KUPI), yang dalam [[fatwa]]-fatwanya sejak tahun 2017, merujuk pada [[al-Qur’an]], [[Hadits]], ''Aqwal'' Ulama, dan Konstitusi Republik Indonesia, berkomitmen untuk terus berjuang dan berkhidmah bagi peradaban yang bermartabat dan berkeadilan hakiki.
Kegiatan ini dirancang sebagai ruang pertukaran pengalaman dan pengetahuan serta perluasan [[jaringan]] dalam rangka pemajuan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam konteks keagamaan.


Mencermati berbagai situasi dan kondisi kebangsaan saat ini, Jaringan KUPI, dengan ini menyampaikan dan menuntut:
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah bagaimana para Ulama Perempuan mampu menggunakan argumen keagamaan untuk mempromosikan keadilan gender sekalipun mereka berada di negara yang pada umumnya masih didominasi oleh budaya patriarki.
 
''Pertama,'' menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis integritas dan konstitusi yang dipertontonkan para penyelenggara negara. Terutama dalam kaitannya dengan peralihan kekuasaan, mulai dari pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan sekarang pemilihan calon kepala daerah.
 
''Kedua,'' menuntut semua penyelenggara negara untuk mengutamakan kepentingan rakyat, bukan keluarga. Bahkan sekelompok orang, dan golongan, dengan kembali menjunjung tinggi kedaulatan konstitusi dan berpolitik secara berintegritas.
 
Di antaranya dengan tidak membuat undang-undang secara ugal-ugalan mengabaikan etika publik dan hati nurangi bangsa. (Baca juga: [[Pemerintah Resmi Hapus Praktik Sunat Perempuan, MM KUPI: Alhamdulillah, Hari Bersejarah Bagi KUPI]])
 
''Ketiga,'' menyerukan kepada seluruh elemen bangsa yang masih tertuntun hati nurani, untuk bersama-sama ikut mengawal norma-norma etis, integritas, dan konstitusi dalam kehidupan berbangsa, di antaranya adalah substansi putusan MK No. 60/PUU-XXII/2024 & No.70/PUU-XXII/2024 tentang PILKADA, dengan menolak pembangkangan DPR, Pemerintah, KPU, dan institusi apapun yang bekerja mengabaikan etika publik dan hati nurani bangsa. (Rilis)
[[Kategori:Berita KUPI]]
[[Kategori:Berita KUPI]]
[[Kategori:Berita 2024]]
[[Kategori:Berita 2024]]

Revisi terkini pada 21 Oktober 2024 12.23

Info Artikel

Sumber Original : ibtimes.id
Penulis : Redaksi
Tanggal Terbit : 19/10/2024
Artikel Lengkap : Kunjungan Ulama Perempuan dari 4 Negara ke Indonesia: Perkuat Advokasi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

IBTimes.ID, Cirebon, (16/10) – INFID berkolaborasi dengan KUPI, dan Fahmina Institute memfasilitasi pertemuan antara 11 Ulama perempuan dari 4 negara Asia melalui kegiatan yang bertema “Penguatan Perspektif dan Peran Ulama Perempuan dalam Pemajuan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial di Afghanistan, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Pakistan”.

Kegiatan ini dirancang sebagai ruang pertukaran pengalaman dan pengetahuan serta perluasan jaringan dalam rangka pemajuan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam konteks keagamaan.

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah bagaimana para Ulama Perempuan mampu menggunakan argumen keagamaan untuk mempromosikan keadilan gender sekalipun mereka berada di negara yang pada umumnya masih didominasi oleh budaya patriarki.