Perempuan Bekerja, Apakah Perlu Izin Suami?

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Info Artikel

Sumber : Islami.co
Penulis : Zainuddin Lubis
Tanggal Publikasi : 22 September 2022
Artikel Lengkap : Perempuan Bekerja, Apakah Perlu Izin Suami?

Lies Marcoes dalam pengantar Perempuan Bukan Sumber Fitnah, menulis dalam kajian feminisme dan Islam, hadis-harus diakui- merupakan satu eleman dari konstruksi gender yang dianggap bertanggung jawab dalam merendahkan posisi perempuan. Dan ini berbeda dengan kitab suci Al-Qur’an, yang dianggap sebagai sumber teks suci Islam yang menawarkan gagasan radikal mengenai konsep kesetaraan manusia—kesetaraan laki-laki dan perempuan.

Dalam artikel berjudul Memilih Berdaya Bersama Hadis, ia menyebutkan bahwa tak bisa dipungkiri banyak sekali hadis-hadis, dengan jelas secara eksplisit menyubordinasikan perempuan atau mengandung ujaran misoginis. Bahkan melalui hadis-hadis tersebut para filsuf abad pertengahan justru memilih untuk merumuskan etika kebijakan yang hierarkis dan berpusat pada laki-laki. Dengan mengutip Zahra Ayubi, dalam buku Gendered Morality, Lies Marcoes menjelaskan bahwa pandangan-pandangan yang bersumber dari hadis menjadi sumber dalam filsafat etika Islam, yang menjadikan posisi perempuan sebagai obyek untuk kesempurnaan akhlak laki-laki, terutama dalam tasawuf saat mereka menjalani tarekat.