Menteri Agama Tutup Kongres Ulama Perempuan Indonesia di Cirebon
Rangkaian acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2017 yang digelar sejak Selasa 25 April lalu berakhir di Pesantren Kebon Jambu, Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, pada hari ini Jumat (27/4/2017) petang.
Acara resmi ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Wakil Ketua DPD RI. Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Sebelum ditutup, sejumlah ulama perempuan naik ke atas panggung untuk menyampaikan hasil kongres yang beberapa di antaranya menyangkut soal pernikahan, kesetaraan, hingga isu lingkungan.
Dalam pidatonya, Kanjeng Ratu Hemas berharap Kementerian Agama (Kemenag) bisa menyerap dan mengimplementasikan hasil kongres.
"Rekomendasi (KUPI) ini sangat menyejukkan hati karena akan melahirkan anak bangsa luar biasa yang akan menyelamatkan kita dari masalah saat ini," sebut Hemas.
KUPI, kata Hemas, sudah berjalan sangat baik hingga diakhiri dengan sebuah rekomendasi bukan hanya menyangkut keislaman tapi juga berkaitan dengan kondisi kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia.
"Acara ini memberikan gema yang besar untuk bangsa ini, di mana ulama perempuan telah membuktikan tekad yang luar biasa," ucapnya.
Sementara itu Menteri Lukman menilai ada tiga makna strategis yang didapat dari KUPI. Pertama adalah kongres yang diikuti oleh beberapa ulama perempuan di Indonesia dan dunia itu telah berhasil memperjuangkan keadilan gender.
Kedua, KUPI tidak hanya mampu menunjukkan eksistensi dan pengukuhan ulama perempuan tapi juga berhasil merevitalisasi peran ulama perempuan di Indonesia.
"Terakhir, KUPI berhasil meneguhkan dan menegaskan bahwa moderasi Islam harus senantiasa dikedepankan. Islam yang tidak menyudutkan posisi perempuan," katanya.
Usai acara Menteri Lukman, Ratu Hemas, dan para ulama perempuan melepas sejumlah burung merpati sebagai simbol kebebasan dan kemerdekaan. Acara pun diakhiri dengan pemberian bibit pohon sebagai salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW yang selalu menanam pohon dan tidak menebang pohon.
Seperti diketahui KUPI berlangsung sejak Selasa di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. Dalam acara yang baru pertama kali digelar di Indonesia bahkan dunia itu turut hadir sejumlah ulama se-Nusantara dan 15 negara sahabat seperti Pakistan, Malaysia, Saudi Arabia, Kenya, dan Nigeria.
Detik.com, 27 April 2017