Shalawat Musawah: Perbedaan revisi

1.489 bita ditambahkan ,  18 Januari 2022 17.25
tidak ada ringkasan suntingan
k (Faqihuddin memindahkan halaman Shalawat Musawa ke Shalawat Musawah)
Baris 47: Baris 47:
|}
|}


== Penjelasan ==
== Penjelasan Singkat ==
Bait pertama adalah tentang doa kepada Allah Swt agar senantiasa memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw, yang memiliki nama lain yaitu Ahmad (orang yang terpuji), kepada keluarga beliau, para sahabat, dan doa yang sama juga kepada semua orang yang meyakini ketauhidan Allah Swt.
Bait pertama adalah tentang doa kepada Allah Swt agar senantiasa memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw, yang memiliki nama lain yaitu Ahmad (orang yang terpuji), kepada keluarga beliau, para sahabat, dan doa yang sama juga kepada semua orang yang meyakini ketauhidan Allah Swt.


Bait yang kedua adalah tentang hakikat penciptaan manusia, laki-laki dan perempuan, dari unsur kemanusiaan yang sama (nafsin wahidah). Pada awalnya adalah unsur yang satu ini, lallu tercipta pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari pasangan ini tercipta individu-individu yang terus berkembang biak dan menyebar ke seantero bumi. Bait ini terinspirasi dari ayat pertama surat an-Nisa, dengan penafsiran yang berperspektif [[mubadalah]].
Bait yang kedua adalah tentang hakikat penciptaan manusia, laki-laki dan perempuan, dari unsur kemanusiaan yang sama (nafsin wahidah). Pada awalnya adalah unsur yang satu ini, lallu tercipta pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari pasangan ini tercipta individu-individu yang terus berkembang biak dan menyebar ke seantero bumi. Bait ini terinspirasi dari ayat pertama surat an-Nisa, dengan penafsiran yang berperspektif [[mubadalah]].


Bait yang ketiga adalah tentang ajakan untuk membangun kehidupan yang penuh kebaikan dengan melibatkan partisipasi dan kerja keras bersama, laki-laki dan perempuan. Kehidupan ini tidak akan baik jika hanya mengajak satu pihak saja. Begitupun kehidupan ini belum bisa dikatakan baik jika kebaikanya hanya dirasakan oleh salah satu pihak saja. Melainkan, harus melibatkan keduanya, laki-laki dan perempuan, dan kebaikannya harus dirasakan keduanya, laki-laki dan perempuan. Bait ini terinspirasi dari  
Bait yang ketiga adalah tentang ajakan untuk membangun kehidupan yang penuh kebaikan dengan melibatkan partisipasi dan kerja keras bersama, laki-laki dan perempuan. Kehidupan ini tidak akan baik jika hanya mengajak satu pihak saja. Begitupun kehidupan ini belum bisa dikatakan baik jika kebaikanya hanya dirasakan oleh salah satu pihak saja. Melainkan, harus melibatkan keduanya, laki-laki dan perempuan, dan kebaikannya harus dirasakan keduanya, laki-laki dan perempuan. Bait ini terinspirasi dari ayat ke-97 dari Surat ke-16 (Surat an-Nahl).
 
Bait yang keempat adalah tentang ajakan untuk membangun kehidupan adil dengan memastikan makna dan implementasi keadilan tersebut diperoleh oleh laki-laki dan perempuan, keduanya, bukan salah satunya saja. Bait ini terinspirasi dari berbagai ayat-ayat tentang keadilan yang sangat banyak bertebaran di al-Qur'an, di antaranya adalah ayat ke-8 dari surat ke-5 (Surat al-Maidah). 
 
== Sejarah Singkat ==
Bait pertama dari Shalawat ini adalah kalimat yang sangat terkenal yang sering dipakai umat Islam Indonesia di berbagai pertemuan, acara keagamaan, atau bacaan sebelum dan setelah shalat. Sementara baik kedua sampai keempat digubah pertama kali oleh Faqihuddin Abdul Kodir pada saat pelatihan guru-guru Pesantren Nurul Islam Jember yang diasuh KH Muhyiddin Abdussamad pada tahun 2001 yang diselenggarakan [[Rahima]]. Biasanya, pelatihan-pelatihan yang diadakan Rahima diselingi dengan beberapa lagu, dan yang favorite adalah lagu "We Shall Overcome" tentang perubahan sosial yang sangat terkenal itu. Namun, para peserta yang semuanya berangkat dari [[tradisi]] pesantren menghendaki ada lagu yang bernuansa Islami dan berbahasa Arab.
 
Faqih menuliskan teks Shalawt ini dan menyerahkannya kepada Kyai Muhyiddin dan Kyai Husein untuk mentashhih, dan kemudian disetujui untuk dibacakan pertama di kegiatan pelatihan tersebut. Yang ditunjuk pertama kali untuk menyanyikan Shalawat Musawah pada saat itu adalah Ibu Nyai Hj. Ruqayyah 




Trusted, Pengurus
77

suntingan