Umi Hanisah: Perbedaan revisi

3 bita ditambahkan ,  11 November 2021 03.28
tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person|name=Umi Hanisah|birth_date=Peunia, 3 Juli 1968|image=Berkas:NO PHOTO.jpg|imagesize=220px|known for=*Tarekat Naqsabandiyah dalam cahaya keemasan 2017|occupation=*Pengasuh Pesantren Diniyah Dayah Darussalam}}Umi Hanisah, lahir di Gampong Peunia, Meulaboh, pada 3 Juli 1968, adalah ulama perempuan Aceh pendiri sekaligus pemimpin Pesantren Diniyah Dayah Darussalam. Ia juga aktif di Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) atau setara dengan MUI dan menjadi satu-satunya representasi ulama perempuan yang berasal dari bumi Serambi Makkah yang terlibat aktif di MPU Aceh Barat.
{{Infobox person|name=Umi Hanisah|birth_date=Peunia, 3 Juli 1968|image=Berkas:Umi Hanisah.jpg|imagesize=220px|known for=*Tarekat Naqsabandiyah dalam cahaya keemasan 2017|occupation=*Pengasuh Pesantren Diniyah Dayah Darussalam}}Umi Hanisah, lahir di Gampong Peunia, Meulaboh, pada 3 Juli 1968, adalah ulama perempuan Aceh pendiri sekaligus pemimpin Pesantren Diniyah Dayah Darussalam. Ia juga aktif di Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) atau setara dengan MUI dan menjadi satu-satunya representasi ulama perempuan yang berasal dari bumi Serambi Makkah yang terlibat aktif di MPU Aceh Barat.


Ia tercatat sebagai peserta aktif dan anggota Kongres [[Ulama Perempuan]] Indonesia ([[KUPI]]) tahun 2017. Dalam setiap kegiatan baik forum akademik-keagamaan maupun nonformal di kampung-kampung, Hanisah selalu mengenalkan KUPI dan menyampaikan nilai-nilai tentang keadilan, kesetaraan, isu kemiskinan, serta persoalan ketidakadilan terhadap perempuan.  
Ia tercatat sebagai peserta aktif dan anggota Kongres [[Ulama Perempuan]] Indonesia ([[KUPI]]) tahun 2017. Dalam setiap kegiatan baik forum akademik-keagamaan maupun nonformal di kampung-kampung, Hanisah selalu mengenalkan KUPI dan menyampaikan nilai-nilai tentang keadilan, kesetaraan, isu kemiskinan, serta persoalan ketidakadilan terhadap perempuan.