Perempuan Ulama Di Atas Panggung Sejarah: Perbedaan revisi

tidak ada ringkasan suntingan
Baris 81: Baris 81:
“Aku tidak mengetahui ada perempuan yang cacat dalam periwayatannya dan tidak pula ada yang tidak dipakai haditsnya). Katanya lagi: “Tidak ada kabar yang menyebutkan bahwa riwayat seorang perempuan adalah dusta”.   
“Aku tidak mengetahui ada perempuan yang cacat dalam periwayatannya dan tidak pula ada yang tidak dipakai haditsnya). Katanya lagi: “Tidak ada kabar yang menyebutkan bahwa riwayat seorang perempuan adalah dusta”.   


Belakangan Umar Ridha Kahalah menulis buku khusus tentang ulama-ulama Perempuan di dunia Islam dan Arab: ''“A’lam al-Nisa fi ‘Alamay al-‘Arab wa al-Islam”'' (Ulama Perempuan di Dunia Islam dan Arab). Buku ini yang terdiri dari 3 jilid/volume ukuran tebal ini merekam dengan indah nama-nama perempuan ulama berikut keahlian, aktifitas dan peran mereka, berdasarkan urutan abjad. Ia mengatakan:   
Belakangan Umar Ridha Kahalah menulis buku khusus tentang ulama-[[ulama Perempuan]] di dunia Islam dan Arab: ''“A’lam al-Nisa fi ‘Alamay al-‘Arab wa al-Islam”'' (Ulama Perempuan di Dunia Islam dan Arab). Buku ini yang terdiri dari 3 jilid/volume ukuran tebal ini merekam dengan indah nama-nama perempuan ulama berikut keahlian, aktifitas dan peran mereka, berdasarkan urutan abjad. Ia mengatakan:   


وقد حاولت جهد استطاعتى فى البحث والتفتيش عن اكبر عدد يمكننى جمعه من شهيرات النسآء اللاتى خلدن فى مجتمعى العرب والاسلام أثرا بارزا فى العلم والحضارة والادب والفن والسياسة والدهاء والنفوذ والسلطان والبر والاحسان و الدين والصلاح والزهد والورع الخ. مما يميط اللثام عن الادوار المختلفة التى قضتها المرأة فى تاريخ العرب والاسلام.  
وقد حاولت جهد استطاعتى فى البحث والتفتيش عن اكبر عدد يمكننى جمعه من شهيرات النسآء اللاتى خلدن فى مجتمعى العرب والاسلام أثرا بارزا فى العلم والحضارة والادب والفن والسياسة والدهاء والنفوذ والسلطان والبر والاحسان و الدين والصلاح والزهد والورع الخ. مما يميط اللثام عن الادوار المختلفة التى قضتها المرأة فى تاريخ العرب والاسلام.  


“Aku telah bekerja sungguh-sungguh mencari dan meneliti sebanyak mungkin tokoh-tokoh perempuan terkenal dan tercatat dalam sejarah Arab dan Islam. Mereka mempunyai pengaruh dan kontribusi yang besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, sastra, seni, dan politik dan kepemimpinan social. Mereka juga terkenal tentang kecerdasan, kebaikan, ketakwaan, kezuhudan dan kebersihan diri. Mereka memainkan peran yang beragam dalam perjalanan sejarah Islam dan Arab ”.
“Aku telah bekerja sungguh-sungguh mencari dan meneliti sebanyak mungkin [[tokoh]]-tokoh perempuan terkenal dan tercatat dalam sejarah Arab dan Islam. Mereka mempunyai pengaruh dan kontribusi yang besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, sastra, seni, dan politik dan kepemimpinan social. Mereka juga terkenal tentang kecerdasan, kebaikan, ketakwaan, kezuhudan dan kebersihan diri. Mereka memainkan peran yang beragam dalam perjalanan sejarah Islam dan Arab ”.


Ignaz Goldziher, intelektual, peneliti dan orientalis masyhur menyebut paling tidak 15 % ulama ahli hadits adalah perempuan.  Harap dicatat bahwa dalam konteks Islam awal, makna “ilmu pengetahuan”, tidak terbatas hanya menunjuk pada ilmu pengetahuan keagamaan atau “''al-Ulum al-Diniyyah''”, melainkan semua disiplin ilmu pengetahuan, seperti kedokteran (''al-thibb''), fisika (''fiziya''), matematika (''al-riyadhiyat''), astronomi (''al-falak'') dan sastra (''al-Adab'').
Ignaz Goldziher, intelektual, peneliti dan orientalis masyhur menyebut paling tidak 15 % ulama ahli hadits adalah perempuan.  Harap dicatat bahwa dalam konteks Islam awal, makna “ilmu pengetahuan”, tidak terbatas hanya menunjuk pada ilmu pengetahuan keagamaan atau “''al-Ulum al-Diniyyah''”, melainkan semua disiplin ilmu pengetahuan, seperti kedokteran (''al-thibb''), fisika (''fiziya''), matematika (''al-riyadhiyat''), astronomi (''al-falak'') dan sastra (''al-Adab'').
Baris 170: Baris 170:
Di Banjarmasin ada perempuan ulama terkenal bernama Fatimah. Ia adalah cucu ulama besar Syeikh Arsyad al-Banjari. Ia menulis kitab fiqh berjudul Perukunan Jamaluddin. Kitab ini berisi tentang persoalan fikih seperti Sholat, puasa dan penyelenggaraan jenazah.[Van Bruissen, Martin. Kitab Kuning dan Perempuan, Perempuan dan Kitab Kuning (Makalah Pembanding dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual., Kumpulan Makalah Seminar. Jakarta: INIS].
Di Banjarmasin ada perempuan ulama terkenal bernama Fatimah. Ia adalah cucu ulama besar Syeikh Arsyad al-Banjari. Ia menulis kitab fiqh berjudul Perukunan Jamaluddin. Kitab ini berisi tentang persoalan fikih seperti Sholat, puasa dan penyelenggaraan jenazah.[Van Bruissen, Martin. Kitab Kuning dan Perempuan, Perempuan dan Kitab Kuning (Makalah Pembanding dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual., Kumpulan Makalah Seminar. Jakarta: INIS].


Sejumlah penelitian belakangan menunjukkan kepada kita adanya ratusan bahkan boleh jadi ribuan perempuan Indonesia dengan kemampuan ilmiyah yang setara dengan laki-laki. Mereka bekerja dalam dunia ilmiyah dan memimpin lembaga-lembaga pendidikan tradisional, seperti madrasah, dayah, majelis ta’lim dan pesantren, maupun modern; Perguruan tinggi dan pusat-pusat riset sosial keagamaan. Mereka adalah ulama.  
Sejumlah penelitian belakangan menunjukkan kepada kita adanya ratusan bahkan boleh jadi ribuan perempuan Indonesia dengan kemampuan ilmiyah yang setara dengan laki-laki. Mereka bekerja dalam dunia ilmiyah dan memimpin [[lembaga]]-lembaga pendidikan tradisional, seperti madrasah, dayah, majelis ta’lim dan pesantren, maupun modern; Perguruan tinggi dan pusat-pusat riset sosial keagamaan. Mereka adalah ulama.  


== '''Untuk Kesalingan''' ==
== '''Untuk Kesalingan''' ==
Baris 178: Baris 178:


Benar sekali. Keadilan adalah kebajikan tertinggi. Keadilan adalah essensi dan pilar tegaknya kehidupan semesta ini. Maka bila kehidupan kita hari ini masih belum mau melihat dengan jujur bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk mengubah dunia, dan jika kita masih terus mengabaikan bahkan mengingkari fakta bahwa perempuan relatif setara dengan laki-laki, baik secara secara intelektual maupun spiritual, dan bila kita menutup mata dan menolak eksistensi ulama  perempuan, maka sesungguhnya kita sedang melakukan ketidakadilan.  
Benar sekali. Keadilan adalah kebajikan tertinggi. Keadilan adalah essensi dan pilar tegaknya kehidupan semesta ini. Maka bila kehidupan kita hari ini masih belum mau melihat dengan jujur bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk mengubah dunia, dan jika kita masih terus mengabaikan bahkan mengingkari fakta bahwa perempuan relatif setara dengan laki-laki, baik secara secara intelektual maupun spiritual, dan bila kita menutup mata dan menolak eksistensi ulama  perempuan, maka sesungguhnya kita sedang melakukan ketidakadilan.  


Cirebon, 25 April 2017
Cirebon, 25 April 2017


''*Dipresentasikan pada Seminar Nasional dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan Ciwaingin, Cirebon, 25-27 April 2017.''
''*Dipresentasikan pada Seminar Nasional dalam [[Kongres Ulama Perempuan]] Indonesia (KUPI), di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan Ciwaingin, Cirebon, 25-27 April 2017.''




Penulis: KH. Husein Muhammad
'''Penulis: KH. Husein Muhammad'''


''(Ketua Yayasan Fahmina, Anggota SC KUPI)''
''(Ketua Yayasan [[Fahmina]], Anggota SC KUPI)''
[[Category:Diskursus]]
[[Category:Diskursus]]
[[Category:Sejarah Keulamaan Perempuan]]
[[Category:Sejarah Keulamaan Perempuan]]