Mencari Eksistensi Keulamaan Perempuan
Ulama perempuan sejatinya berkontribusi untuk agama, bangsa, negara, dan kemanusiaan. Hanya, keberadaan mereka terpinggirkan selama berabad-abad akibat sejarah dikontribusi sepihak.
Sejarah Islam mencatat, ulama perempuan telah menjadi bagian dari setiap perkembangan peradaban Islam, termasuk di Indonesia. Tak ingin menafikkan eksistensi ulama perempuan, Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) digelar di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Hal itu sebagai upaya kultural dan struktural yang menegaskan kembali kerja-kerja sosial keulamaan perempuan dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“KUPI merupakan sebuah perjumpaan 780 ulama perempuan yang selama ini berkiprah di masyarakat”, kata Sekretaris Umum Komite Pelaksana KUPI Ninik Rahayu, kemarin.
Bertema ‘Peran Ulama Perempuan Dalam Meneguhkan Nilai Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan’, KUPI pertama ini diagendakan digelar selama tiga hari sejak Selasa (25/4) hingga Jumat (27/4). Erika Lia
Sindo, 26 April 2017
Sumber: Harian Sindo, 26 April 2017