12.023
suntingan
k (Agus Munawir memindahkan halaman Tadarus Subuh ke-87: Metodologi KUPI (1) ke Tadarus Subuh ke-88: Metodologi KUPI (1)) |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
''Minggu, 05 November 2023'' | ''Minggu, 05 November 2023'' | ||
Dalam merumuskan sikap keagamaan, [[KUPI]] menggunakan metodologi yang khas, yaitu: keadilan hakiki, mubadalah dan ma'ruf. Metodologi KUPI ini bekerja secara berurutan, saling terkait, dan tidak terpisahkan saat digunakan dalam merespons persoalan keagamaan. | Dalam merumuskan sikap keagamaan, [[KUPI]] menggunakan metodologi yang khas, yaitu: [[Keadilan Hakiki|keadilan hakiki]], mubadalah dan ma'ruf. Metodologi KUPI ini bekerja secara berurutan, saling terkait, dan tidak terpisahkan saat digunakan dalam merespons persoalan keagamaan. | ||
Pertama, pendekatan makruf akan memastikan kesembilan nilai dasar yaitu: ketauhidan, kerahmatan, kemaslahatan, kesetaraan, kesalingan, keadilan, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan bisa menghadirkan kebaikan yang solutif dari dialektika teks dan konteks yang selaras dengan prinsip syari’ah, akal sehat, dan norma sosial. | Pertama, pendekatan makruf akan memastikan kesembilan nilai dasar yaitu: ketauhidan, kerahmatan, kemaslahatan, kesetaraan, kesalingan, keadilan, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan bisa menghadirkan kebaikan yang solutif dari dialektika teks dan konteks yang selaras dengan prinsip syari’ah, akal sehat, dan norma sosial. | ||
Baris 38: | Baris 38: | ||
|Link Video | |Link Video | ||
|: | |: | ||
|https://www.youtube.com/watch?v= | |https://www.youtube.com/watch?v=tcb8dwVGlA8 | ||
|} | |} | ||
<youtube> | <youtube>tcb8dwVGlA8</youtube> | ||
<gallery mode="nolines" widths="400" heights="400" perrow="2"> | <gallery mode="nolines" widths="400" heights="400" perrow="2"> |