Tadarus Subuh ke-088: Metodologi KUPI (1): Perbedaan revisi

tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
''Minggu, 05 November 2023''
''Minggu, 05 November 2023''


Dalam merumuskan sikap keagamaan, [[KUPI]] menggunakan metodologi yang khas, yaitu: keadilan hakiki, mubadalah dan ma'ruf. Metodologi KUPI ini bekerja secara berurutan, saling terkait, dan tidak terpisahkan saat digunakan dalam merespons persoalan keagamaan.
Dalam merumuskan sikap keagamaan, [[KUPI]] menggunakan metodologi yang khas, yaitu: [[Keadilan Hakiki|keadilan hakiki]], mubadalah dan ma'ruf. Metodologi KUPI ini bekerja secara berurutan, saling terkait, dan tidak terpisahkan saat digunakan dalam merespons persoalan keagamaan.


Pertama, pendekatan makruf akan memastikan kesembilan nilai dasar yaitu: ketauhidan, kerahmatan, kemaslahatan, kesetaraan, kesalingan, keadilan, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan bisa menghadirkan kebaikan yang solutif dari dialektika teks dan konteks yang selaras dengan prinsip syari’ah, akal sehat, dan norma sosial.
Pertama, pendekatan makruf akan memastikan kesembilan nilai dasar yaitu: ketauhidan, kerahmatan, kemaslahatan, kesetaraan, kesalingan, keadilan, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan bisa menghadirkan kebaikan yang solutif dari dialektika teks dan konteks yang selaras dengan prinsip syari’ah, akal sehat, dan norma sosial.
Baris 38: Baris 38:
|Link Video
|Link Video
|:
|:
|https://www.youtube.com/watch?v=WM-7qwhOw2A
|https://www.youtube.com/watch?v=tcb8dwVGlA8
|}
|}
<youtube>WM-7qwhOw2A</youtube>
<youtube>tcb8dwVGlA8</youtube>


<gallery mode="nolines" widths="400" heights="400" perrow="2">
<gallery mode="nolines" widths="400" heights="400" perrow="2">