12.023
suntingan
(←Membuat halaman berisi 'Kongres Ulama Perempuan Indonesia memunculkan harapan hadirnya peran yang lebih strategis bagi mereka dalam berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan kongres menyadarka...') |
|||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Banyak yang bertanya, apa yang bisa diperbuat perempuan bagi bangsa dan negara kalaupun mereka menguasai secara fasih ilmu agama? Melihat masalah aktual yang dibahas, kongres ulama perempuan ini seolah ingin menjawab pertanyaan di atas. Apalagi mereka yakin bahwa selama ini persoalan itu telah banyak dibahas di antara mereka dan bahkan diselesaikan. Namun, selama ini jauh dari publikasi. | Banyak yang bertanya, apa yang bisa diperbuat perempuan bagi bangsa dan negara kalaupun mereka menguasai secara fasih ilmu agama? Melihat masalah aktual yang dibahas, kongres ulama perempuan ini seolah ingin menjawab pertanyaan di atas. Apalagi mereka yakin bahwa selama ini persoalan itu telah banyak dibahas di antara mereka dan bahkan diselesaikan. Namun, selama ini jauh dari publikasi. | ||
Ketua Tim Pengarah [[KUPI]] Badriyah Fayumi menyatakan, kongres bertujuan melakukan konsolidasi untuk makin menguatkan peran dan kiprah mereka di tengah masyarakat. Kongres membahas tiga isu utama yang biasa dihadapi perempuan dan anak-anak: perkawinan anak, kekerasan seksual, serta perusakan alam dalam konteks keadilan sosial, migrasi, dan radikalisme. | Ketua Tim Pengarah [[KUPI]] [[Badriyah Fayumi]] menyatakan, kongres bertujuan melakukan konsolidasi untuk makin menguatkan peran dan kiprah mereka di tengah masyarakat. Kongres membahas tiga isu utama yang biasa dihadapi perempuan dan anak-anak: perkawinan anak, kekerasan seksual, serta perusakan alam dalam konteks keadilan sosial, migrasi, dan radikalisme. | ||
Dalam soal perkawinan anak, Indonesia berada di urutan kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Kamboja. Kongres yang juga dihadiri sejumlah perempuan ulama dari beberapa negara dan perempuan aktivis ini akan mengeluarkan rekomendasi meliputi tingkat keluarga, masyarakat, [[tokoh]] agama, perempuan ulama, pemerintah, dan negara. ”Masalah di negeri ini tak mungkin diselesaikan oleh hanya satu pihak,” ujar Badriyah. | Dalam soal perkawinan anak, Indonesia berada di urutan kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Kamboja. Kongres yang juga dihadiri sejumlah perempuan ulama dari beberapa negara dan perempuan aktivis ini akan mengeluarkan rekomendasi meliputi tingkat keluarga, masyarakat, [[tokoh]] agama, perempuan ulama, pemerintah, dan negara. ”Masalah di negeri ini tak mungkin diselesaikan oleh hanya satu pihak,” ujar Badriyah. | ||
Baris 20: | Baris 20: | ||
''Sumber: https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170427/281616715259140'' | ''Sumber: https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170427/281616715259140'' | ||
[[Kategori:Berita]] | [[Kategori:Berita]] | ||
[[Kategori:Berita KUPI 1]] |