Anregurutta Aminah Adnan dan Perjuangan Kesetaraan Pendidikan Perempuan di Tanah Bugis

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Penulis : Abd. Haris, Misbah Hudri


Abstrak

Perempuan di tanah Bugis pra kemerdekaan tidak memiliki ruang dan akses pendidikan yang sama dengan laki-laki budaya patriarki dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan menjadi salah satu sebab terjadinya diskriminasi tersebut. Tulisan ini akan mengelaborasi sejarah perjuangan Anregurutta Aminah Adnan sebagai salah satu ulama perempuan Bugis dan memiliki peran yang sangat penting utamanya dalam merespon dominasi pandangan masyarakat yang bias gender khususnya dalam dunia pendidikan. Adapun persoalan akademik yang akan dibahas di dalam artikel ini, pertama, bagaimana bentuk perjuangan kesetaraan pendidikan yang dilakukan Anregurutta Aminah. Kedua, apa yang melatarbelakangi perjuangan Anregurutta Aminah Adnan dalam perjuangan kesetaraan pendidikan. Ketiga, bagaimana kontribusi perjuangan Anregurutta Aminah Adnan terhadap kesetaraan pendidikan di tanah Bugis. Penelitian ini adalah penelitian tokoh dengan life story. Pengumpulan data memanfaatkan dokumen tertulis dan wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa Anregurutta Aminah Adnan di tengah perjuangannya menunjukkan bahwa perempuan tidak samasekali menghalanginya dalam menempuh pendidikan. Selain aktif di dunia akademik juga aktif pada organisasi keagamaan serta menyuarakan hak-hak perempuan. Melihat sosial dan budaya masyarakat Wajo yang memiliki jiwa pedagang masih terkungkung pada persoalan patriarki pendidikan yang mengarusutamakan pendidikan laki-laki lebih diutamakan daripada perempuan. Anregurutta Aminah Adnan menjadi sumber yang real bahwa pendidikan harus setara. Pendidikan bagi perempuan dewasa ini tidak ada lagi ruang pemisah untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Selain itu, untuk membuktikan bahwa pendidikan memiliki peran penting bagi perempuan, khususnya di tanah Bugis. Anregurutta Aminah Adnan memberikan ruang dan pesan kepada perempuan untuk tidak terjebak dalam pemahaman patriarki dan anggapan bahwa ujung-ujungnya perempuan hanya berada pada ranah domestik.

Keyword: Ulama Perempuan, Kesetaraan, Pendidikan, Bugis, Patriarki.


Baca selengkapnya disini...


Tulisan ini masih belum selesai dan berlanjut.