Pidato Sambutan Penutupan KUPI ke-2; Ketua Panitia Pelaksana Nasional Nyai Masruchah
Hadirin semua.
Sebagai pelanjut, jadi saya tidak akan menyampaikan yang mulia, ada yang terhormat. Karena Mas Nung sudah menyampaikan. Tapi saya mau menyampaikan bahwa kepada secara khusus dari Kementerian Agama, Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ibu Nyai Sintho’ Nabilah. Yang baru siang ini rawuh di Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke-2. Itu dihadiri lebih kurang 1600 orang. Representasi dari 34 provinsi dan 31 negara sahabat. Bila siang ini beberapa sudah pamit karena ada satu dan lain hal. Karena sebelumnya sudah terlibat di dalam konferensi internasional di UIN Walisongo. Karena mereka sebagian adalah ASN, maka dia harus segera meninggalkan ruangan ini.
Penting kami sampaikan bahwa kami memiliki sejumlah catatan masukan positif dari seluruh peserta. Pertama panitia Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Saya kira akan memberi menjadikan ketua listenland. Soal konsumsi, saya langsung bicara detail saja. Konsumsi yang ditawarkan oleh panitia, karena ada yang kira-kira gitu ya. Berkaitan dengan non-MSG, lalu ini ada yang vegetarian. Tetapi bila panitia belum mampu memenuhi ini. Kami mohon maaf. Ini realita kami tidak bisa memaksakan dan memenuhi dengan baik. Kami mohon maaf lalu. Yang kedua, terkait akomodasi. Apakah tempat tinggal dalam pesantren, luar pesantren dan juga akomodasi terkait dengan paralel khusus, yang ada 21 paralel. Sekiranya ada pihak pihak terkait yang merasa kurang nyaman. Atas nama panitia nasional kami mohon maaf. Berikutnya terkait transportasi, sekiranya transportasi dari Semarang menuju Jepara dan Jepara menuju ke Semarang. Ada hal-hal yang kurang berkenan kami juga mohon maaf. Itulah kemampuan kami. Dan tentunya layanan-layanan yang lain. Karena di awal kongres itu masih ada sejumlah peserta yang tidak mendapati tumbler khusus. Yang tertulis demi peradaban yang berkeadilan, hari ini kami baru mendapat tambahan itu. Insya Allah bagi yang belum akan kami penuhi. Dan semoga itu sudah dipenuhi semuanya. Itu kira-kira yang kami lewati dan yang kami alami gitu ya, sepanjang kongres ini.
Saya yakin bahwa peserta kongres ini baik dalam negeri dan luar negeri sepakat hadir di sini karena prinsip gitu ya. Prinsipnya KUPI adalah salah satunya. Ketika bicara mubadalah artinya kita bekerja dalam kondisi saling menguatkan tidak melemahkan. Ketika ada kekurangan bagaimana dimaklumi. Dan ini proses belajar, masih ada KUPI ke-3. Artinya KUPI ke-3 ini proses untuk pembenahan-pembenahan dalam sejumlah hal catatan di KUPI ke-2. Karena prinsip kita sebagai Muslim, dan prinsipnya KUPI juga bicara selain bicara rahmatan lil alamin. Akhlakul karimah. Ini bagian dari tindakan yang mulia adalah saling menguatkan bukan saling melemahkan.
Saya kira itu yang menjadi pegangan kita semua. Sehingga ketika kita kuat saling bekerja sama. Kita akan menjadi kokoh. bagaimana ulama perempuan Indonesia itu bisa mewarnai dimana-mana. Di dalam keluarga, di ruang sosial, di ruang negara dan seterusnya. Mudah-mudahan dari ruangan ini kita bisa membagi pengetahuan. Temuan kita selama tiga hari bisa ditransfer dalam rumah, dalam ruang sosial dan di dalam di ruang-ruang lainnya dimana kita berada. Karena tugas kita semua bagian dari KUPI, jaringan KUPI adalah memastikan bagaimana pengetahuan yang didapat di sini dibagi di ruang-ruang dimana kita berada. Bila kita sepakat menjadi bagian KUPI. Kalau tidak bersepakat menjadi bagian KUPI, tidak perlu hadir di KUPI ke-3. Mengancam ya. Hehehe.....
Kira-kira begitu. Sekali lagi saya mohon maaf. Dan secara khusus kepada teman-teman Panitia Lokal yang luar biasa. Saya melihat tidak pernah berhenti bekerja. Sampai tidurnya mungkin hanya beberapa jam. Ini semata untuk Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke-2. Dan juga teman-teman Panitia Nasional dari 5 lembaga penyelenggara baik Alimat, Rahima, Fahmina, Aman Indonesia, Gusdurian. Dan wa bilkhusus di sini mitra utama kami adalah Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri, Pondok Tahfidz Joglo Hasyim Asy'ari Bangsri dan juga yang kemarin adalah UIN Walisongo. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang luar biasa. Semata untuk mewujudkan visi misi Kongres Ulama Perempuan Indonesia.
Terima kasih dan kami akhiri Walllahu al-muwafiq ila qwami at-thoriq, Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.