Pidato Sambutan Pembukaan KUPI ke-2; Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Ibu Nyai Hj. Hindun Anisah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله, الحمد لله الذى خلقنا من النفس الواحدة وحملنا وكرمنا وحملنا فى البر والبحر وأرزقنا من الطيبات والصلاة والسلام على سيد السادة سيدنا محمد الذى لانبى بعدة وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم الى يوم القيامة. أما بعد
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi khalaqana minnafsi wahidah wahamalana wakarramana wahamalana fi al-barri wa al-bahr, wa arzuqna min at-thoyyibat wassholatu wassalamu ‘ala sayyidi as-sadah sayyidina Muhammad alladzi la nabiya ba’dah wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum ila yaumul qiyamah. Amma ba’du....
Yang saya hormati
- Ibu nyai Hj. A’izzah Amien Sholeh selaku pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara
- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Bapak Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd.
- Menteri Tenaga Kerja RI, Ibu Hj. Dr. Ida Fauziyah M.Si
- Bapak Kasat TNI atau yang mewakili
- Perwakilan dari kodam
- Bapak Kapolres Jepara
- Bapak Dandim Jepara
- Penjabat Bupati atau yang mewakili
- Bapak Dr. (H.C.) KH. Lukman Hakim Saifuddin
- Kyai Husein Muhammad
- Ibu Nnyai Hj. Badriah Fayumi
- Bapak Prof. Dr. H. Machasin, M.A
- Ibu Masruchah
- Seluruh peserta undangan, pengamat dan jurnalis di Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke-2
- Seluruh sahabat Ulama Perempuan Indonesia
- Segenap panitia KUPI baik SC maupun OC baik nasional maupun panitia lokal
- Para tenaga pendukung dari berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu
Alhamdulillah saya senang sekali disini dipercaya oleh majelis musyawarah KUPI kami di sini sebagai tuan rumah atau yang ketempatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke-2. Seperti tadi yang disampaikan oleh mbak Masruchah, kami memang mengajukan proposal artinya melamar. Begitu selesai KUPI yang pertama di tahun 2017, tidak sampai setahun setelahnya itu kami mengajukan diri untuk nanti ditempati kongres yang ke-2. Kami mengajukan diri bukan karena nekat. Tapi kami memang ada beberapa pertimbangan yang kami ajukan kenapa ini nanti bisa diselenggarakan di Jepara dan khususnya di Bangsri.
Jepara kita tahu ini terkenal atau dikenal sebagai Kota dengan tiga tokoh perempuan. Pertama, ada Ratu Shima, ini ratu yang memimpin di Jepara pada abad ke-7. Beliau ini terkenal sebagai ratu yang penegakan hukumnya ini luar biasa jadi low in forcement. Ketika beliau memerintah ini tidak tertandingi, bahkan itu diakui oleh pemimpin dari berbagai negara. Yang kedua, ada Ratu Kalinyamat yang sedang kita perjuangkan untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional. Beliau memerintah selama 30 tahun di abad ke-16. Ketika beliau memerintah Ratu Kalinyamat ini memaksimalkan potensi maritim di Jepara. Bahkan saat itu beliau memajukan perdagangan di Jepara melalui jalur pelabuhan melalui jalur laut. Sehingga bagaimana Jepara bisa maju ekonominya sampai sekarang kita lihat ini banyak pengusaha-pengusaha perempuan di Jepara gitu ya. Kalau sekarang ini di lapangan Bangsri ada pameran UMKM, ini mayoritas UMKM ini dimiliki oleh perempuan Jepara. Nanti bapak dan ibu bisa melihat di lapangan Bangsri itu ada 120 UMKM yang berpartisipasi di sana. Yang ketiga, ada tokoh perempuan Raden Ajeng Kartini. Kita semua tahu bagaimana beliau memajukan pendidikan perempuan di abad ke-19. Tiga tokoh ini menjadi ikon Jepara yang ini memberikan inspirasi kami sebagai perempuan di Jepara untuk bagaimana bisa meneladani tiga tokoh tersebut. Untuk itulah kami memberikan itu sebagai salah satu pertimbangan kenapa KUPI bisa di Jepara. Dan tadi tadi sore diadakan kunjungan ke jejak 3 tokoh tersebut. Tadi mungkin dari bapak dan ibu ada yang mengikuti napak tilas dari perjuangan 3 tokoh tersebut. Nah ini sebagai bukti bagaimana Jepara memang pernah berjaya ketika dipimpin oleh tiga tokoh perempuan tersebut.
Kemudian juga pertimbangan yang ke-2 kami saat itu juga memberikan pertimbangan bahwa di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri ini 10 tahun yang lalu kami pernah menjadi lokasi pengkaderan Ulama Perempuan yang diadakan oleh Rahima. Ini untuk wilayah Jawa Tengah ini PUP yang pertama untuk wilayah Jawa Tengah ini berawal di pesantren ini, untuk yang region Jawa Tengah. Untuk itulah kami memberanikan diri untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Dan alhamdulillah lolos seleksi, karena katanya yang mengajukan tidak hanya satu gitu ya. Nah ternyata alhamdulillah lolos seleksi dan ini suatu kebanggaan gitu bagi kami bisa bertemu dengan bapak dan ibu semua. Bisa menjadi sarana bagaimana perjumpaan dari Ulama Perempuan ini. Dan kita ini sungguh kebanggaan, karena ini menjadi suatu pembelajaran yang bisa kita ambil tidak hanya kami dari jajaran pengasuh. Tapi juga para santri akan belajar banyak dari bagaimana proses Ulama Perempuan berdiskusi, berdialog di sini, saling menyapa, saling sharing pengalaman dan sebagainya. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi santri-santri tentunya. Untuk itulah saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Musyawarah KUPI yang telah mempercayakan Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri sebagai lokasi KUPI ke-2.
Walaupun begitu kami juga sangat menyadari bahwa pasti banyak kekurangan. Karena keterbatasan fasilitas sehingga kami memang tidak bisa menyediakan akomodasi semua di dalam pesantren (ADP), ada yang akomodasi luar pesantren (ALP). Karena memang keterbatasan fasilitas yang kami miliki tapi juga ini membawa berkah bagi warga masyarakat sekitar. Karena kami juga kemudian bekerjasama dengan warga masyarakat sekitar untuk bersedia di tempati peserta KUPI. Jadi ini dari 1600 peserta, pengamat, undangan dan jurnalis yang 630 berada di pesantren. Yang selebihnya ini berada di rumah warga sekitar pesantren dan juga ada yang di penginapan maupun hotel. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya maksud hati pengennya semua di pesantren gitu ya. Tapi karena keterbatasan, kami sangat menyesal gitu. Dan juga mohon maaf jika akomodasi yang kami sediakan di pesantren ini masih sangat jauh dari layak, masih sangat apalagi dari kesempurnaan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena inilah ya apa namanya. Karena kami sangat ingin melayani tamu-tamu KUPI ini, ya kami pokoknya kita usahakan semaksimal mungkin gitu. Tapi kami sangat menyadari mohon maaf banget gitu kalau ada hal-hal yang masih kurang juga terkait dengan yang lain-lain fasilitas dan sebagainya yang ada di pesantren kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Bapak dan ibu demikian yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih atas kehadiran bapak, ibu, Bapak Kiai, Ibu Nyai, para ustadz dan ustadzah semuanya yang hadir di Ppondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri ini. Kami berterima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
والله الموفّق إلى أقوم الطّريق والسّــــــــــــلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Wallahumu'afiq ila aqwami at-thoriq, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh