Kamilia Hamidah

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Kamilia Hamidah, Lc, MA
LogKupipedia (1).png
Tempat, Tgl. LahirJepara 29 Mei 1979
Aktivitas Utama
  • Dosen Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA)
Karya Utama
  • Book of Research Results of Islamic Boarding School Community Resilience Against Radicalism, (Buku Hasil Penelitian Resiliensi Komunitas Pesantren Terhadap Radikalisme) CSRC UIN Jakarta, CONVEY Indonesia, PPIM UIN Jakarta, ISBN: 978-979- 3531380 https://conveyindonesia.com/publication/books
  • Fatwa dan Pandemi Covid-19; Perempuan, Pandemi dan Resiliensi: Menanti Kontribusi Lembaga Fatwa Keagamaan terhadap Perlindungan Perempuan, (Book Chapter, Fatwa and Covid-19 Pandemic; Women, Pandemic and Resilience: Waiting for the Contribution of Religious Fatwa Institutions to the Protection of Women), International Center for Islam and Pluralism (ICIP), Cetakan Pertama Januari 2021, Jakarta.

Ibu Kamilia Hamidah, Lc, MA lahir di Jepara 29 Mei 1979. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar di Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati. Ia mengampu mata kuliah Teknik Pengembangan Komunitas dan Kelembagaan Sosial, Teknik  Pengembangan Networking dan Fund Raising, Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan, Paradigma dan Teori Perubahan Sosial pada Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Ia juga diamanati sebagai Kepala Pusat Bahasa Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati.

Istri dari Muhammad Ni’am Sutaman Lc, LLM, ini terlibat aktif dalam Musyawarah Pra KUPI II dengan mengawal draft isu tentang Perempuan dan Pencegahan Terhadap Ekstrimisme. Pada waktu pelaksanaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2022  ia aktif sebagai Seksi Acara. Ia juga terlibat mengawal hasil musyawarah paralel pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia di Jepara.

Dalam pandangan Ibu Kamilia KUPI memiliki sumbangsih meningkatkan peran ulama perempuan dalam upaya membangun perdamaian. Menurutnya selama ini kerja-kerja dalam ruang-ruang untuk membangun perdamaian didominasi oleh laki-laki, padahal pada kenyatannya perempuan dapat memainkan peran penting sebagai pihak yang mampu menavigasi krisis sosio politik dan upaya mencegah potensi kekerasan dan konflik pada lingkungan mereka.

Riwayat Hidup

Ibu Kamilia merupakan putri ke-empat dari enam bersaudara. Ayahnya asli Jepara sementara sang ibu berdarah Kajen. Beliau kecil dan besar dalam background keluarga dan pendidikan pesantren. Setelah lulus dari Madrasah Ibtida’iyyah Matholibul Huda Mlonggo Jepara (1991) ia melanjutkan pendidikan menengah dan lanjutan atas di  Pesantren Putri Pondok Modern Darus Salam Gontor (1991-1998). Setelah lulus ia melanjutkan ke pesantren Yanbu’ul Qur’an (1997-1998). Kemudian sang Ayah   mengirimnya untuk belajar di International Islamic University Islamabad Pakistan. Ia menyelesaikan Strata1 dengan mengambil jurusan Philosopy and Comparative Religion (1999-2003). Program Magister ia tempuh di kampus yang sama pada Fakultas Politik dan Hubungan Internasional (2003-2005).  Pada tahun 2006 ia mengajar di University Of Modern Language Islamabad (NUML).

Program magister ia selesaikan sembari menjadi seorang istri dan ibu. Menjadi ibu dan istri tidak menghambatnya untuk melanjutkan pendidikannya pada program magister. Sebelum menikah ia meminta kesepakatan suaminya untuk melanjutkan pendidikannya. Ibu Kamilia adalah sosok yang tegas, mandiri, dan tekun. Sebagai seorang mahasiswi, ibu, sekaligus istri, dan jauh dari keluarga besar tidak menghambatnya untuk tetap menulis. Tulisannya mengenai isu-isu actual di Pakistan kerap menajadi rujukan wartawan Indonesia. Hal ini tentu tidak terlepas dari dukungan sang suami yang sangat kooperatif dalam urusan-urusan domestik. Ia mengutip perkataan al-Habib Prof. Dr. Quraisy Shihab bahwa istri dan suami adalah dialog dua aku. Maka seharusnya istri dan suami membangun dialog yang terbuka untuk saling bekerja sama, menghargai, dan menghormati. Menurutnya perempuan juga harus menempatkan pasangan sebagai seseorang yang ingin dihargai.

Ia juga gemar membaca novel-novel sejak remaja.Diantara novel yang ia gemari adalah Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Ia mengagumi sosok Nyai Ontosoroh yang diceritakan sebagai sosial changer.

Tokoh Dan Keulamaan

Tempaan pendidikan dari kedua orang tuanya, para kiai, dan guru-gurunya di Gontor membentuknya menjadi sosok yang tegas dan mandiri. Dari organisasi sekolah dan pesantren di Gontor ia belajar mengenai kepemimpinan, kemandirian, dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Tidak hanya berani mengambil keputusan, tapi juga berani menanggung segala resiko dari keputusan yang diambil. Menurutnya kemandirian dan keberanian mengambil keputusan bagi seorang perempuan sangat penting “Kemandirian seorang perempuan bukan untuk melawan suami, tapi untuk masa depan perempuan itu sendiri, dan anak-anaknya,” tuturnya.

Ibu Kamilia menguasai lima bahasa; Indonesia, Arab, Inggris, Urdu, dan Rusia. Penguasaannya terhadap bahasa-bahasa international membuat gaung kiprah intelektualnya semakin menggema. Ia tercatat sebagai Pembantu Pengasuh Putri PP. Al-Kausar Kajen Margoyoso Pati, Dewan Ustazah www.pesantrenvirtual.com yang didirikan oleh sang suami pada tahun 1999, Reviewer Team Academic Journal of Islamic Principle and Philosophy, IAIAN Surakarta,  Jaringan Ulama Perempuan Indonesia Fahmina Institute Cirebon Jawa Barat, Pandu Digital Kementrian Informasi dan Teknologi (KOMINFO), Pokja Inclusive Religious Education (IRE) Netherland-Indonesia Consortium for Muslim- Christian Relation, Tim Reviewer Jurnal Al-Risalah; Jurnal Studi Islam dan Pemikiran Islam Universitas As Syafi’iyyah, Jaringan Ulama Perempuan Jawa Tengah, KFN Network, King Abdullah bin AbdulAzis Intereligious and Intercultular Dialogue Centre (KAICIID) Ambasador, Kepala Bidang Media, Komunikasi dan Publik Relation, Gerakan nasionalis Republik Indonesia, Team Reveawer Jurnal Ilmu Dakwah UIN Walisongo Semarang Jawa Tengah.

Ia mendirikan ‘Madrasah Damai’ Community pada tahun 2019 dengan visi mewujudkan demokrasi yang utuh, meningkatkan kesadaran multikuralisme dan mampu menerapkan resolusi konflik di lingkungannya. Madrasah Damai secara aktif memberikan training mengenai isu-isu keberagaman dengan pendekatan community base pada pesantren dan anak-anak muda. Madrasah Damai didirikan berangkat dari keprihatinan Ibu Kamilia mengenai minimnya pesantren yang memberikan dialog tentang keberagaman. Padahal santri-santri di pesantren kelak akan menjadi role model dan tokoh agama, maka seharusnya mereka dibekali pengetahuan mengenai pentingnya memberi perhatian terhadap isu keberagaman, membekali mereka cara pandang dan cara berinteraksi ketika hidup di tengah-tengah komunitas multi agama dan mengatasi konflik yang akan terjadi. Dalam perjalanannya Ibu Kamilia mencatat bahwa perempuan belum betul-betul memiliki kesadaran terhadap isu keberagaman karena dalam agama apapun perempuan masih acapkali ditempatkan sebagai supporting system termasuk dalam kegiatan-kegiatan lintas agama.

Kesadaran terhadap isu gender mulai tumbuh ketika ia melihat struktur masyarakat secara umum. Ia melihat kontestasi antara perempuan dan laki-laki di ruang public dengan realitas yang tidak berimbang. Ketika laki-laki aktif di ruang public maka ia seolah terbebas dari tanggung jawabnya pada ruang domestic. Sementara perempuan yang aktif di ruang public tetap harus menanggung beban penuh dari ranah domestic. Padahal perempuan dan laki-laki memiliki tanggungjawab yang sama pada ranah domestic. Menurutnya seharusnya perempuan diberi support system untuk menanggulangi hambatan-hambatan dalam berkiprah di ruang publik. Kemudian ia terlibat dalam penelitian mengenai isu-isu perempuan, diantaranya bersama PPIM Convey dan CRSC Jakarta pada tahun 2019. Ia mengolah data dari 8 provinsi tentang perempua pesantren dan kiprahnya. Setelah itu ia semakin getol dalam melihat dinamika perempuan.

Dalam kerja-kerja intelektualnya ketika ia terlibat dalam drafting team dan project selalu menyertakan lensa analisa gender. Termasuk dalam aspek kepersertaan dan penyediaan fasilitas agar perempuan terdorong mengikuti. Misalnya ketika mengadakan kegiatan countering hate speech (2020), pendampingan beasiswa LPDP di IPMAFA Pati, ia memberi perhatian secara khusus bagaimana dalam proses-proses tersebut harus ada keterlibatan perempuan.

Ibu Kamilia juga aktif menjadi trainer dan narasumber baik dalam forum nasional maupun internasional, diantaranya: seminar “Pandangan Bangsa Indonesia Menyikapi Dinamika Politik Global” pada Kedutaan Besar Republik Indonesia Islamabad(2005); Kuliah Umum pada Forum Gender PMII Jepara (2013);International Seminar on Sharian and Human Rights, Conflict and Coexsistance in Contemporary Moslem Society di UIN Syarif Hidayatullah, 2015; Festifal Ke-dua dan Muktamar Agen Perdamaian Generasi Indonesia di Bandung, 2016; Etika Sosial Media di Pesantren Ummul Quro, 2016; Pembicara pada Training of Organization ‘Organisasi Mahasiswa Berjiwa Leadership dan Sholih Akrom di IPMAFA Pati 2016; General Talk Show ‘Memahami Identitas dan Nilai Toleransi’ pada Muktamar Nasional II Halaqah BEM Pesantren Se-Indonesia di IPMAFA Pati, 2017; Pembicara pada The 2nd Studia Islamika International Conference on Southest Asian Islam, Religious Radicalism, Democracy and Global Trend (PPIM UIN Syarif Hidayatullah, 2017); Pembicara pada Selected Panel dalam  Annual International Conference on JIslamic Studies (AICIS) dengan topic Promoting Social Integartion Trough Inclusive Socio-Economic and Political Life in Islamic Framework: The Trend of Emerging Identity Politics in Indonesia and The Challenge in Fostering Social Cohesion, 2017; Narasumber Ceramah ilmiah Pesantren Maslakul Huda Al-Kausar Putri, 2018; Pembicara pada ‘Pelatihan Santri Siapa Aku’ Pesantren Putri al-Badi’iyyah, Kajen Margoyoso Pati, 2019; Pembicara pada Selected Panel at 17th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) dengan topic ‘Digital Public Contestation of Moderate Mainstream Islamic Digital Media in Indonesia, 2019; Pembicara pada Pantura Interfaith Journey, Dialog with Peace Activist di Ponpes Edi Mancoro Salatiga, 2020; Pembicara pada Webinar Internasional KAICIID Fellow Network India, ‘Women and Non Violence Communication’ 2021; Pembicara dalam FGD Draft Naskah Kebijakan Strategi Penguatan Peran dan Representasi Perempuan di Pondok Pesantren dalam Pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di pondok pesantren. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Jakarta, 2022.

Karya-Karya

Press Release

Proyek Sosial dan Penelitian

  1. Project coordinator on capacity building training on Human Right and conflict management, Centre of Peace Promotion Institute Pesantren Mathaliul Falah, Peace Generation Sponsored Program. (2015)
  2. Project coordinator Peace Education Training, at Institute Pesantren Mathaliul Falah, 29 Feb-2 March (2016)
  3. Training Coordinator in Ramadan Peace Training at Pesantren Ummul Quro, Vocational High School Cordova 20-21 June (2016)
  4. Peace Training Coordinator at Vocational High School Orientation on the topic ‘Creating A Loving Peaceful School Environment’ 19-23 July (2016)
  5. Training Coordinator in Scout Basic Leadership Training, 4th September at Vocational High School Cordova. (2016)
  6. Program Coordinator, ‘Sekolah Dialog Islam dan Khonghucu’, Kelenteng Eng An Kiong Malang, KAICIID Sponsored Program. (2016)
  7. Program Coordinator ‘Menyiapkan Calon Guru sebagai Agen Perdamaian untuk Mendukung Pendidikan Karakter’, at Institute Pesantren Mathaliul Falah, Pati, 25-26 Februari (2017)
  8. Program Coordinator ‘Sekolah Dialog Islam and Khonghucu untuk Perdamaian Angkatan II’ Purwokerto 26-28 Maret, KAICIID Sponsored Program (2017)
  9. Program Coordinator Festival Da’wah Faculty ‘Gerakan Pesantren Anti Kekeradan’ at Institute Pesantren Mathaliul Falah, 18 Madrasssah were participationg. (2017)
  10. Drafting team KAICIID Toolkit for South and Southeast Asia, KAICIID Sponsored Program (2017)
  11. Fall 2018 Newsletter Guest Editor, KAICIID sponsored program (2018)
  12. Research Project ‘Peran Pendidikan Pesantren dalam Mengkonstruksi Moderasi Islam dan Kontribusinya dalam Pembangunan Ketahanan Komunitas: Studi Kasus Pesantren di Pulau Jawa’ Research sponsored by Ministry of Religious Affairs of Republic Indonesia (2019)
  13. Research Project ‘Pesantren Resilience Against Radicalism’ Center for Study of Religion and Culture (CSRC) State Islamic University (UIN) Jakarta and United Nation Development Program (UNDP) (2019)
  14. Program Coordinator ‘PANTURA Interfaith Journey’, Kajen-Semarang-Salatiga, Central Java, KAICIID Sponsored Program February (2020)
  15. Program Coordinator and Board Team Committee ‘Membangun Kohesi Sosial Melalui Dialog
  16. Antar Agama untuk Perdamaian’ Makasar 9 – 11 March (2020), National Project Sponsored by KAICIID
  17. Board Committee Camping Perdamaian ‘Perjumpaan Antar Agama dan Budaya Malino 2020,Lembah Hijau Malino, Makasar, 2020. National Project Sponsored by KAICIID
  18. Project Leader Coordinator, KAICIID National Grant on Building Alternative Narrative for Overcoming Hate speech, 2020

Daftar Bacaan Lanjutan:

  • Irfan Abu Bakar, Idris Hemay (ed), Resiliensi Komunitas Pesantren Terhadap Radikalisme, (Jakarta: CRSC Pusat kajian Agama dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020)
  • Kamilia Hamidah, Enhancing The Role’s of Women’s Ulemas in Peacebuilding, The Jakarta Post Jum’at 25 November 2022.


Penulis : Li’izzah Nur Diana
Editor :
Reviewer :