KUPI: Ketika Ulama Perempuan Indonesia Berkumpul
Turut terlibat sebagai peserta KUPI merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Dalam KUPI, saya melihat sebuah harapan dan keoptimisan akan masa depan bangsa Indonesia yang sekarang ini sedang menghadapi ujian dan ancaman perpecahan karena berbagai isu agama dan ras. Di KUPI, semua peserta menanggalkan identitas pembeda mereka, dan bersatu padu dalam harapan, gagasan, upaya dan semangat yang sama. Sebagai seorang muslim Ahmadi, kelompok yang selama ini dipandang berbeda dan bahkan seringkali dipandang sesat secara teologi serta mengalami berbagai diskriminasi dan kekerasan, saya merasa nyaman ikut serta dalam KUPI karena saya tahu benar bahwa KUPI adalah ajang persatuan para ulama perempuan yang tidak akan mempermasalahkan perbedaan pemahaman aliran.
Ikut duduk bersama dalam berbagai acara KUPI mulai dari Seminar Internasional, Pembukaan, diskusi paralel hingga penutupan yang kesemuanya memberikan inspirasi dan semangat untuk terus bergerak, berjuang demi kemaslahatan umat dan bangsa, saya yakin banyak yang bisa diperbuat oleh ulama perempuan Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru negeri ini, dengan berbagai kegiatan dan pengabdian mereka.
Pertemuan dengan para ulama perempuan se-Indonesia, merasakan gelora spirit mereka, saya merasakan tidak ada satu pun peserta yang melihat peserta lainnya dengan pandangan berbeda. Benar-benar semua lebur dalam rasa persaudaraan kebangsaan dan ukhuwah Islamiyah. Tidak ada Nyai, tidak ada Ning, tidak ada Kyai, tidak ada Doktor maupun Professor, tetapi yang ada adalah ULAMA PEREMPUAN, ulama yang peduli dan mempunyai perspektif perempuan.
Dari KUPI saya semakin tahu betapa masih banyaknya masalah bangsa ini yang sangat krusial dan penting untuk jadi perhatian kita. Masalah pernikahan anak, kekerasan seksual, buruh migran, radikalisme hingga lingkungan hidup adalah masalah bersama bangsa ini. Upaya KUPI untuk menyatukan para Ulama perempuan untuk berdiskusi dan memikirkan kesemua masalah tersebut dan upaya apa yang bisa dilakukan bersama, merupakan langkah cerdas dan strategis saat ini.
Bangsa Indonesia saat ini sangat membutuhkan keterlibatan semua anak bangsa untuk terus berkarya dan menjadikan Indonesia negara yang memastikan semua warga negaranya mendapatkan haknya dan bisa hidup dengan tenang apapun agama, kepercayaan, serta etnisnya. Keterlibatan ulama perempuan dalam semua upaya itu akan sangat memberikan kontribusi yang sangat besar mengingat jaringannya yang menyebar di seluruh penjuru negri dalam semua lini.
Akhirnya, saya percaya, jika 50%, perempuan berbuat kebaikan maka akan baiklah sebuah bangsa, dan KUPI merupakan representasi perempuan muslim Indonesia untuk memulai berbagai macam kebaikan bagi bangsa Indonesia. Bagi saya KUPI adalah awal yang baik dan saya siap menyebarkan kebaikan KUPI ke komunitas saya, mahasiswa-mahasiswa saya, serta lingkungan sekitar.
KUPI, Ketika Ulama Perempuan Indonesia bersatu, maka bangsa ini pasti maju. Terima kasih KUPI
Penulis: Nina Mariani Noor
(Lajnah Imaillah Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)