Darmawati

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Dr. Hj. Darmawati Hanafi M.HI 
Darmawati.jpg
Tempat, Tgl. LahirBone, 3 Juni 1971
Aktivitas Utama
  • . . .
  • . . .
Karya Utama
  • . . .
  • . . .

Dr. Hj. Darmawati Hanafi M.HI  alias Darmawati adalah  sang puan dari bumi Arung Palakka yang lahir pada tanggal 3 Juni 1971 adalah seorang tenaga pendidik senior di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Interaksi awal dengan kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) adalah dengan melalui Pengkaderan Ulama Perempuan (PUP) yang diselenggarakan oleh Rahima. Dalam penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia yang ke dua, Darmawati terlibat dalam seluruh prosesnya, mulai pra, selama pelaksanaan, hingga pasca kongres dengan mensosialisasikan hasil-hasil kongres di majlis taklim yang dibinanya.

Riwayat Hidup

Lahir dan dibesarkan di Bone, dari pasangan Hanafi dan Hj. Zaenabau. Darmawati adalah putri ke 6 dari 8 bersaudara. Sang ayah adalah seorang pedagang dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Namun dengan begitu, ibunya adalah sosok inspirator baginya. Pasalnya, sang ibu memberdayakan kaum perempuan di kampungnya dengan kerajinan tangan seperti menyulam dan menganyam atap rumah dari daun nipa.

Perjalanan pendidikan Darmawati dimulai dari sekolah dasar yang berada di kampung Wilado. Sebuah kecamatan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Menurutnya, pada saat itu sebagian masyarakat suku Bugis masih melanggengkan budaya patriarki dimana anak perempuan dinikahkan setelah tamat SD, namun berkat saran dari pamannya Darmawati melanjutkan pendidikan menengahnya di sebuah pesantren tertua di Sulawesi, yaitu Pondok Pesantren As'adiyah yang berpusat di Sengkang, yang didikrikan oleh seorang ulama besar Sulawesi Selatan, yaitu A.G.H. Muhammad As'ad al-Bugisi gelar Puang Aji Sade.

Darmawati menempuh pendidikan di pesantren tersebut hingga lulus SMA. Lalu ia melanjutkan studinya di IAIN Makassar dengan menyelami studi Akidah dan Filsafat, Darmawati juga seorang aktivis PMII dan Senat Mahasiswa.Berkat semangat belajar dan tekad yang tinggi Darmawati tercatat sebagai Mahasiswa terbaik di kampusnya.

Ia menikah dengan Bahrum Wira, SE. Ak.,M.Ak dan dikaruniai tiga orang putra yaitu Ahmad Mumtaz, Ahsan Mubariz dan Arham Muzahir. Setelah menikah dan memiliki anak, api semangat belajar Darmawati tidak kunjung padam. Ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan berkarir di kampus yang sama saat ini menduduki posisi sebagai wakil Dekan II. Ia juga berperan penting dalam majlis taklim di kotanya, ketua pendidikan dan dakwah. Selain itu, ia juga menjadi ketua Muslimat alwasliyah.

Menjadi perempuan yang berkarir ia putuskan dengan kemantapan niat. Menurutnya, perempuan yang berkarier tidak hanya melulu mengejar kesuksesan materi. Perempuan memilih berkarier karena ia memiliki semangat dan dorongan untuk melangkah maju, untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, dan ingin menjadikan hidupnya lebih bermanfaat bukan hanya untuk dirinya dan keluarganya saja tetapi agar bisa bermanfaat juga untuk masyarakat banyak. Baginya, Memilih menjadi perempuan karier merupakan  hak semua perempuan tanpa terkecuali.

Tokoh dan Keulamaan Perempuan

Interaksi awal dengan kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) adalah dengan melalui Pengkaderan Ulama Perempuan (PUP) yang diselenggarakan oleh Rahima. Dalam penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia yang ke dua, Darmawati terlibat dalam seluruh prosesnya, mulai pra, selama pelaksanaan, hingga pasca kongres dengan mensosialisasikan hasil-hasil kongres di majlis taklim yang dibinanya.

Darmawti memandang fakta ketimpangan relasi antara laki-laki dan perempuan yang sejak lama tertanam dalam masyarakat Bugis pada saat itu, tentang pernikahan dini yang merugikan kaum perempuan di daerahnya. Hal itu pernah disaksikan langsung oleh Darmawati yang mengetahui kelima kakaknya dinikahkan setelah lulus sekolah dasar.

Pengalaman tersebut membuat Darmawati merasa mengharuskan kaum perempuan untuk sadar akan haknya, dan mengajak perempuan maju untuk membawa perubahan agar terus melangkah meraih cita-citanya hingga menjadi contoh di lingkungan keluarga dan masyarakatnya. Ia terus memberikan penyadaran kepada keluarga, masyarakat, juga mahasiswanya: jangan pernah membedakan antara anak laki-laki dan perempuan, keduanya memiliki potensi yang sama untuk menjadi generasi yang bermanfaat.

Dalam peranannya sebagai akademisi dan peneliti, Darmawati pernah menarasikan sebuah studi yang berjudul efektivitas fungsi BP4 dalam menekan angka perceraian, beliau berpendapat bahwa untuk mendukung fungsi BP4 dilakukanlah kursus pranikah, yang biasa disebut Suscatin. Bimbingan pranikah merupakan bimbingan yang diberikan oleh pihak KUA kepada calon pengantin (catin) yang akan melangsungkan pernikahan. Bimbingan ini bertujuan untuk memberikan arahan pengetahuan serta sebagai bekal untuk menjalin rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, serta untuk mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga

Paska KUPI digelar, Darmawati berupaya mensosialisasikan fatwa dan pandangan KUPI ke dalam Majlis taklim yang dibinanya. Terkait tantangan KUPI ke depan, Darmawati yakin  bahwa harapan dan cita-cita besar kaum perempuan (muslimah) di Indonesia berada di tangan KUPI. Untuk itu, ketika sikap dan pandangan keagamaan KUPI telah digemakan, tanggung jawab kita sebagai ulama perempuan dan aktivis kemanusiaan  agar mengawal dan mengimplementasikannya. Baik dalam ranah personal, keluarga, masyarakat maupun negara

Karya-Karya:

  • Perceraian dalam Perspektif Psikologi
  • Respon Siswa Madrasah Terhadap Radikalisme Agama di Makassar
  • Fungsi Mediasi dalam Perkara Perceraian
  • Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kabupaten Makassar
  • Pohamba-hamba'a : Persepsi Kesetaraan Gender dalam Relasi Suami Isteri di Desa Bonerate
  • Gender dan Ekonomi (Analisa terhadap Mitra Go-Jek Perempuan di Indonesia Tahun 2018)

Referensi


Penulis : Hilda Rizqi
Editor :
Reviewer :