AMAN Indonesia

Dari Kupipedia
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia
AMAN Indonesia.png
Situs web
https://amanindonesia.org/

The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia adalah jaringan Muslim progresif di Asia yang didirikan pada tahun 1990 oleh para cendekiawan dan aktivis Muslim seperti Dr. Asghar Ali Engineer, Dr. Chandra Muzaffar, Dr Mubarak Ali, Dr. Raisuddin, Ali Ahmed Ziauddin, Omar Asghar Khan, Abdus Shabur dll. Visi besar AMAN adalah untuk membangun pemahaman dan solidaritas di antara umat Islam dan komunitas agama lainnya di Asia, dengan memfokuskan kerja menuju pemberdayaan, hak-hak perempuan, pemenuhan hak asasi manusia, kesetaraan gender, keadilan, dan perdamaian. AMAN memiliki program-program inovatif yang telah mempengaruhi perubahan dan menjembatani perbedaan politik dan agama dengan mendorong dialog antaragama dan kerjasama antar umat Islam, sehingga mereka dapat memainkan peran penting dalam mengurangi islamofobia, konflik dan kekerasan di Asia. Saat ini, presiden AMAN adalah Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE yang dikenal sebagai intelektual publik, ulama dan guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 2006, gelaran AMAN Assembly di Jakarta merekomendasikan pentingnya gerakan yang lebih kuat di Indonesia untuk merespon dinamika masyarakat Muslim Indonesia terutama terkait penguatan peran perempuan dalam pembangunan perdamaian. Akhirnya, the Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia didirikan pada tahun 2007 yang fokus pada kerja-kerja transformasi konflik dan pembangunan perdamaian dengan memperkuat kapasitas perempuan dan pemuda lintas iman. Sejak awal pembentukannya, AMAN Indonesia dipimpin seorang perempuan feminis Muslim, Dwi Rubiyanti Kholifah.

Tahun 2016, AMAN Indonesia melakukan transformasi kelembagaan dari pendekatan model NGO menjadi sebuah ‘gerakan’ yang berdasar pada nilai-nilai progresifitas dalam Islam. Jadi Gerakan Muslim progresif AMAN Indonesia ini dimaknai sebagai pemahaman dan aksi-aksi untuk menciptakan dan memperkuat religiusitas yang mencerminkan nilai-nilai inklusif yang mengedepankan keadilan gender, tanpa kekerasan dan pembangunan perdamaian dengan terus meningkatkan kapasitas kepemimpinan perempuan dan anak muda.

Visi AMAN Indonesia adalah “Terciptanya budaya beragama yang anti kekerasan dan berkeadilan gender”. Sedangkan misi AMAN Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Menghadirkan nilai-nilai kehidupan beragama yang ramah melalui penyebarluasan tafsir teks agama yang berkeadilan gender dan mendukung perdamaian
  2. Memperkuat kapasitas kepemimpinan dan organisasi perempuan akar rumput untuk mengambil peran strategis di ruang publik sebagai agen perubahan sosial yang berkeadilan.
  3. Mendorong dan memfasilitasi kader-kader Sekolah Perempuan yang berkualitas untuk mengambil peran strategis di ruang public
  4. Mengkonsolidasikan kekuatan-kekuatan yang memiliki visi dan nilai yang sama di tingkat lokal, nasional dan global untuk keadilan sosial.
  5. Mendorong kebijakan yang berpihak pada budaya yang anti kekerasan dan berkeadilan gender.

AMAN Indonesia percaya bahwa kita dapat membangun masyarakat yang toleran, harmonis, dan damai dengan menerapkan empat pilar program yaitu:

Pertama, penyebarluasan interpretasi teks-teks Islam yang inklusif.

Program yang diinisiasi untuk memproduksi dan mempopulerkan kembali interpretasi atas pemahaman dan praktek keagamaan dengan perspektif pembelaan terhadap hak-hak perempuan, dan individu atau kelompok yang mengalami kekerasan berbasis gender, agama dan orientasi seksual yang disebarkan melalui website, media sosial, buletin, buku, video dan media komunikasi visual dibawah pengelolaan Islamic Media Center AMAN. Selain itu, penyebarluasan dan internalisasi perspektif progresif tentang Islam, gender dan hak-hak minoritas dilakukan melalui institusi Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Perempuan, Proyek percontohan Pendidikan Berparadigma Pancasila, dan Peace Goes to School/Campus. Bekerja sama dengan Fahmina, dan Umah Mubadalah, AMAN Indonesia turut mendukung dan mengembangkan media keislaman alternative yaitu https://mubadalah.id/ guna menyediakan referensi tentang gender dan Islam dengan perspektif kesalingan atau resiprokal. Bekerja sama dengan sindikasi media keislaman, AMAN merekrut penulis-penulis perempuan berbakat untuk mengeksplorasi dan membanjiri konten media keislaman dengan perspektif gender yang kuat. Para penulis ini kemudian bergabung dan terorganisir dalam jaringan Puan Menulis yang beranggotakan 161 penulis Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Wonosobo, dan Poso.

Kedua, membangun ketahanan masyarakat yang dipimpin perempuan.

Program ini bertujuan memfasilitasi penguatan pengetahuan, institusi dan mekanisme sosial untuk perlindungan dan pencegahan kekerasan berbasis ekstremisme, gender dan agama, di mana perempuan menjadi aktor kuncinya. Pendirian Sekolah Perempuan Perdamaian (SP) sebagai inkubator kepemimpinan perempuan di arus bawah. Saat ini Sekolah Perempuan berada di 42 komunitas/desa telah mampu mentransformasikan lebih dari 2000 perempuan lintas iman dan budaya menjadi pemimpin yang dapat menumbuhkan nilai-nilai perdamaian dan keadilan gender tidak hanya di dalam keluarga, tetapi juga memperkuat kohesi sosial serta mempengaruhi kebijakan agar lebih peka gender dan berorientasi pada perdamaian.

Ketiga, Konsolidasi suara-suara progresif.

Program ini bertujuan membangun simpul gerakan di tingkat daerah, nasional dan regional dari kelompok dan organisasi Independen yang memiliki visi yang sama dan menyatakan berafiliasi dengan AMAN Indonesia untuk aksi pembelaan hak asasi manusia dan perempuan, penguatan toleransi dan perdamaian serta pencegahan kekerasan berbasis ekstremisme. Di tingkat lokal, AMAN Indonesia menginisiasi gerakan baru anak muda yang disebut Peace Leaders dan Girl Ambassadors for Peace (GA4P) untuk menciptakan dan mempromosikan kerja pemuda, perdamaian, dan keamanan di antara lebih dari 15.000 anak muda, siswa dan mahasiswa di wilayah yang rentan konflik dan kekerasan. Di tingkat nasional, AMAN Indonesia aktif mengkonsolidasi gerakan masyarakat sipil untuk merespon isu-isu perempuan, konflik, dan ekstremisme kekerasan melalui pembentukan jaringan Indonesia Beragam, Working Group on Women and Countering Violent Extremism (WGWC), dan Pokja PUG untuk Covid-19. Sejak 2017, AMAN Indonesia memfasilitasi diseminasi dan pertukaran pengetahuan ulama dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) untuk mempromosikan perlindungan perempuan dari segala bentuk kekerasan dengan melalui metodologi penafsiran teks yang progresif dan sensitif gender.

Keempat, advokasi kebijakan yang berorientasi pada perdamaian dan berbasis gender.

Program ini mendorong proses advokasi menggunakan informasi, pengetahuan, dan diplomasi yang tidak menghakimi untuk menyatukan semua pihak dalam menyelesaikan kasus-kasus kekerasan seksual, kekerasan berbasis gender dan agama, dengan menjadikan pembelajaran dari masyarakat akar rumput sebagai bahan advokasi di tingkat nasional dan internasional, kemudian kembali ke basis. AMAN Indonesia menjadi salah satu tim penyusun Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS) 2014-2019. Sejak itu, AMAN bersama kementerian dan lembaga terkait memfasilitasi proses kontekstualisasi RAN P3AKS di lebih 15 provinsi yang rawan konflik.  Bersama dengan jaringan WGWC, AMAN juga memfasilitasi upaya penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024, terutama dalam memperkuat peran masyarakat sipil dan pengarusutamaan gender.

AMAN berpartisipasi aktif dalam advokasi di tingkat regional dan global terkait isu-isu seputar perempuan, perdamaian dan keamanan dengan menjadi anggota dan mitra jaringan organisasi seperti Asia-Pacific Women's Alliance for Peace and Security/APWAPS, the Global Network of Women Peacebuilders (GNWP), Working Group on Gender and Atrocity Prevention, the International Civil Society Action Network (ICAN), Action Asia, N-Peace Network dan SEAN-CSO. Misi utama AMAN adalah membawa pengarusutamaan gender dalam agenda kebijakan dan program terkait P/CVE dan konsolidasi kemitraan strategis antara CSO dan para pengambil kebijakan.