2022 Metode Qira’ah Mubadalah Pada Kasus Kepemimpinan Perempuan
Judul | AN-NIDA' |
---|---|
Seri | Vol 46, No 2 (2022) |
Tahun terbit | 2022 |
ISBN | 2407-1706 |
Nama Jurnal | : | AN-NIDA' |
Seri | : | Vol 46, No 2 (2022) |
Tahun | : | 2022 |
Judul Tulisan | : | Metode Qira’ah Mubadalah Pada Kasus Kepemimpinan Perempuan |
Penulis | : | Siti Alfi Aliyah, Raihan Safira Aulia |
Abstract
Hadist is the second source of law in Islam which is used textually and contextually. Some hadist require redaction of the texts of the Qur'an to get an understanding of the hadith under study. The focus in this study is the hadist of women's leadership which will be studied using the Qira'ah Mubadalah method which was pioneered by Faqihuddin Abdul Qadir. The meaning of Qira'ah Mubadalah is to create an equal relationship between men and women in Islamic texts, because based on the existing reality, the interpretation of Islamic texts tends to be dominated by men and puts women second, especially in terms of leadership. The type of research used in this research is library research. The collected data is analyzed using descriptive method. This descriptive method is carried out to describe an overview of Qira'ah Mubadalah such as the general understanding, function, and working method of Qira'ah Mubdalam itself. This paper aims to find out about the methods or steps of the Qira'ah Mubadalah method in addressing the case of women's leadership. With this method, we can see the concept of leadership that must be upheld, which is not related to gender, but rather to look at abilities and intellect. The result of this first study, Women's leadership through the perspective of Qira'ah Mubadalah is a leadership model that does not complicate the position of women over men both in the domestic and public spheres. The concept of concrete implementation in the method is: First, the perspective (minzhar) that humanizes humans. Second, the way of reading (qira'ah) reference texts by placing men and women as subjects and whole people. Third, the way of grouping or in Arabic terms (qa'idah) experiences, interdependence, or cooperation between men and women.
Keyword: Qira'ah Mubdalam, Hadith, Women's Leadership
Abstrak
Hadis menjadi sumber kedua hukum Islam setelah Al-Qur’an yang bisa dimaknai secara tekstual dan kontekstual. Beberapa hadis membutuhkan redaksi dari teks-teks Al-Qur‘an untuk mendapatkan pemahaman atas hadis yang diteliti. Fokus penelitian ini yakni hadis kepemimpinan perempuan yang ditinjau dengan metode qira‘ah mubadalah dipelopori oleh Faqihuddin Abdul Qadir. Makna dari qira’ah mubadalah sendiri yaitu agar terciptanya relasi yang sepadan antara laki-laki dan perempuan dalam teks-teks Islam, karena berdasarkan realitas yang ada, penafsiran teks-teks Islam sebagian cenderung didominasi oleh laki-laki dan menomor duakan perempuan khususnya dalam hal kepemimpinan. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian kepustakaan (library research), data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode desktriptif analitis. Metode deskriptif analitis ini dilakukan untuk mendekskripsikan tinjauan umum dari qira‘ah mubadalah seperti pengertian umum, fungsi, dan metode kerja qira‘ah mubadalah sendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai cara atau langkah metode qira’ah mubadalah dalam menyikapi kasus kepemimpinan perempuan. Dengan metode ini, kita bisa melihat konsep kepemimpinan yang harus ditegakkan yaitu tidak berhubungan dengan gender, melainkan melihat kemampuan dan intelektualitas. Hasil dari penelitian ini yang pertama, Kepemimpinan perempuan melalui sudut pandang qira’ah mubadalah merupakan model kepemimpinan yang tidak mempersulit kedudukan perempuan atas laki-laki baik dalam ranah domestik maupun publik. Adapun konsep implementasi konkrit dalam metode tersebut yaitu: Pertama, cara pandang (minzhar) yang memanusiakan manusia. Kedua, cara membaca (qira’ah) teks-teks rujukan dengan menempatkan laki-laki dan perempuan sebagai subjek dan manusia utuh. Ketiga, cara pengelompokkan atau dalam istilah bahasa Arab (qa’idah) pengalaman, kesalingan, atau kerja sama antara laki-laki dan perempuan.
Kata Kunci: Qira’ah Mubadalah, Hadis, Kepemimpinan Perempuan
Untuk membaca penuh artikel ini silahkan klik tautan berikut: http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v46i2.20860